Headline
PPATK sebut pemblokiran rekening dormant untuk lindungi nasabah.
PPATK sebut pemblokiran rekening dormant untuk lindungi nasabah.
Pendidikan kedokteran Indonesia harus beradaptasi dengan dinamika zaman.
MENCIPTAKAN masa depan Indonesia yang lebih hijau dan berkelanjutan, dibutuhkan pengelolaan sampah yang masif untuk membentuk sebuah kota yang ramah lingkungan.
Hal itu menjadi fokus utama dari acara Townhall Muda Medan yang diselenggarakan oleh Pijar Foundation bersama Pemerintah kota Medan dan sejumlah komunitas lokal di Sumatra Utara seperti Bangun Sumatera Utara (Sumut) dan Bumantara di Gedung Aula BPSDM Kota Medan.
Melalui forum tersebut, Pijar Foundation berhasil meluncurkan Satuan Tugas atau Task Force bernama Medan-SUMUT Eco Rangers yang ditujukan sebagai tim pengelolaan sampah di Medan dan daerah Sumut.
Baca juga : Masjid Salman ITB Kelola Sampah, Menuju Salman Ramah Lingkungan
Program Manager Pijar Foundation Aulia Pradipta mengatakan, aksi pembentukan satuan tugas atau task force Medan-SUMUT Eco Rangers itu bertujuan untuk menjembatani proses pengambilan keputusan serta mengakselerasi perubahan lingkungan melalui pengelolaan sampah di kota Medan dan Sumut agar lebih baik.
“Kami percaya bahwa di tim ini semua memiliki peran penting, baik dari pemerintah, komunitas anak muda. Sehingga penting bagi kami untuk terus membentuk kolaborasi dan komitmen bersama yang berkelanjutan seperti Medan-Sumut Eco Rangers ini. Sebuah tim Task Force yang akan mengkolaborasikan program dan rekomendasi kebijakan terkait lingkungan baik di Kota Medan hingga ke Provinsi Sumut ” ujar Aulia.
Baca juga : Edukasi Pilah Sampah, Chandra Asri Kumpulkan Lebih dari 2.780 Kg Sampah
Selain membahas dan mencoba mengatasi masalah pengelolaan sampah dari sisi pengambil kebijakan, kegiatan tersebut juga bertujuan untuk meningkatkan peran dan kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarang serta menjaga lingkungan sekitar.
Melalui satgas itu, Pijar Foundation bertekad menggaungkan gerakan “Ubah Sampah Jadi Berkah” sebagai salah satu gerakan bisnis berkelanjutan yang bisa dipraktekan oleh seluruh masyarakat.
Dengan volume sampah yang besar, potensi ekonomi sirkular sampah tentu meningkat, sehingga aksi kolaboratif ini diharapkan juga dapat memberikan edukasi masyarakat mengenai bisnis inovasi dari sampah.
“Bersama peluncuran taskforce ini juga kami mengharapkan adanya keberlanjutan, bahwa aksi ini bukan hanya jadi aksi bersih-bersih semata, namun juga memberikan edukasi mengenai sampah yang bisa diubah menjadi rupiah,” jelas Aulia.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan Suryadi Panjaitan mengatakan, saat ini Kota Medan juga tengah berfokus untuk meningkatkan kebersihan dan juga mengatur pengelolaan sampah di Kota Medan.
"Tahun ini, pada Maret lalu, kota Medan telah meraih sertifikat Kampung Iklim. Hingga saat ini, pemerintah dengan tekun mendorong inisiatif untuk menjadikan lingkungan Medan lebih bersih dari permasalahan sampah. Oleh karena itu, kami sangat berbahagia ketika Townhall Muda menyelenggarakan acara forum diskusi di Medan, yang menghubungkan anak-anak muda dan pembuat keputusan untuk berpartisipasi dalam upaya bersama membersihkan lingkungan dari sampah. Harapannya tahun depan, kita dapat meraih penghargaan Piala Adipura, " jelas Suryadi.
Kegiatan itu juga mendapat dukungan dari walikota Medan, Bobby Nasution. Selaras dengan tujuan dari salah satu program waste management, ia ingin memastikan sistem pengelolaan sampah dengan teknologi lingkungan, agar terus ditingkatkan.
Ia mengapresiasi terciptanya tim Task Force ini karena selaras dengan tujuan dari kota Medan itu sendiri untuk terus menggalakkan hidup lestari dan berkelanjutan agar seluruh masyarakat hidup sehat dan mulai mengurangi sampah dari aktivitas sehari-hari.
Saat ini masyarakat Kota Medan menghasilkan 2.000 ton sampah per harinya. Bobby mengatakan seribu ton sampah yang tak bisa dikelola itu masih menjadi pekerjaan rumah yang harus mereka selesaikan. Sehingga penting untuk segera mengelola sampah secara bertahap, salah satunya lewat Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Menurutnya, bersama dengan satgas Medan-SUMUT Eco Rangers ini, ia akan menerapkan metode sanitary landfill yakni sistem pengelolaan atau pemusnahan sampah dengan cara membuang dan menumpuk sampah di lokasi cekung, memadatkan nya, dan kemudian menimbunnya dengan tanah.
Ia mengklaim, metode sanitary landfill ini teruji efektif dan efisien dalam pengelolaan sampah yang ramah lingkungan. Sistem ini, mengurangi potensi gangguan lingkungan dengan menimbun sampah dengan menggunakan tanah secara periodik. (Z-5)
DI tengah tantangan pengelolaan sampah di wilayah pesisir Bekasi, sebuah transformasi nyata tengah berlangsung di Desa Muara Bakti, Kecamatan Babelan, Bekasi, Jawa Barat.
Pemerintah menyatakan akan membersihkan dan menata bangunan kumuh di sekitar TPA Sarimukti.
Penggunaan komposter memungkinkan masyarakat mengolah sampah organik menjadi kompos, mengurangi emisi metana, dan memperbaiki kualitas tanah secara lokal.
Program Adipura tidak lagi hanya menjadi simbol kota bersih, melainkan indikator strategis tata kelola persampahan modern, adil, dan berkelanjutan.
RDF Rorotan tetap menjadi salah satu strategi utama Pemprov DKI dalam mengatasi persoalan sampah, sembari menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi ke depan.
LEMBAGA Pemantau Penyimpangan Aparatur Daerah (LP2AD) menilai Refuse Derived Fuel (RDF) Rorotan bisa menjadi sebagai standar nasional dalam pengelolaan sampah perkotaan.
Dibandingkan kendaraan konvensional berbahan bakar fosil, kendaraan listrik menawarkan penghematan signifikan dalam konsumsi energi, biaya perawatan yang lebih rendah.
Pasar gas bumi yang terbentuk ini akan memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat sekitar
Dengan pengawasan yang tepat, AI bukanlah ancaman, melainkan peluang besar yang dapat mempermudah kehidupan manusia.
Peneliti Rice University dan University of Houston menciptakan biopolimer baru sekuat logam namun fleksibel seperti plastik, tanpa polusi.
Keberadaan TPSR3 yang ramah lingkungan itu, nantinya juga akan memiliki potensi ekonomi bagi masyarakat.
Tim mahasiswa Sampoerna University mempresentasikan Green Asphalt, sebuah inovasi dari Plastic Waste for Sustainable Pavement Centre (PWSPC) Sampoerna University.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved