Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Pijar Foundation Bantu Pengelolaan Sampah Lewat Medan-SUMUT Eco Rangers

Ghani Nurcahyadi
30/10/2023 20:21
Pijar Foundation Bantu Pengelolaan Sampah Lewat Medan-SUMUT Eco Rangers
Townhall Muda Medan sekaligus pembentukan Satgas Medan-SUMUT Eco Rangers(Dok. Pijar Foundation)

MENCIPTAKAN  masa depan Indonesia yang lebih hijau dan berkelanjutan, dibutuhkan pengelolaan sampah yang masif untuk membentuk sebuah kota yang ramah lingkungan.

Hal itu menjadi fokus utama dari acara Townhall Muda Medan yang diselenggarakan oleh Pijar Foundation bersama Pemerintah kota Medan dan sejumlah komunitas lokal di Sumatra Utara seperti Bangun Sumatera Utara (Sumut) dan Bumantara di Gedung Aula BPSDM Kota Medan.

Melalui forum tersebut, Pijar Foundation berhasil meluncurkan Satuan Tugas atau Task Force bernama Medan-SUMUT Eco Rangers yang ditujukan sebagai tim pengelolaan sampah di Medan dan daerah Sumut.

Baca juga : Masjid Salman ITB Kelola Sampah, Menuju Salman Ramah Lingkungan

Program Manager Pijar Foundation Aulia Pradipta mengatakan, aksi pembentukan satuan tugas atau task force Medan-SUMUT Eco Rangers itu bertujuan untuk menjembatani proses pengambilan keputusan serta mengakselerasi perubahan lingkungan melalui pengelolaan sampah di kota Medan dan Sumut agar lebih baik.

“Kami percaya bahwa di tim ini semua memiliki peran penting, baik dari pemerintah, komunitas anak muda. Sehingga penting bagi kami untuk terus membentuk kolaborasi dan komitmen bersama yang berkelanjutan seperti Medan-Sumut Eco Rangers ini. Sebuah tim Task Force yang akan mengkolaborasikan program dan rekomendasi kebijakan terkait lingkungan baik di Kota Medan hingga ke Provinsi Sumut ” ujar Aulia.

Baca juga : Edukasi Pilah Sampah, Chandra Asri Kumpulkan Lebih dari 2.780 Kg Sampah 

Selain membahas dan mencoba mengatasi masalah pengelolaan sampah dari sisi pengambil kebijakan, kegiatan tersebut juga bertujuan untuk meningkatkan peran dan kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarang serta menjaga lingkungan sekitar.

Melalui satgas itu, Pijar Foundation bertekad menggaungkan gerakan “Ubah Sampah Jadi Berkah” sebagai salah satu gerakan bisnis berkelanjutan yang bisa dipraktekan oleh seluruh masyarakat.

Dengan volume sampah yang besar, potensi ekonomi sirkular sampah tentu meningkat, sehingga aksi kolaboratif ini diharapkan juga dapat memberikan edukasi masyarakat mengenai bisnis inovasi dari sampah.

“Bersama peluncuran taskforce ini juga kami mengharapkan adanya keberlanjutan, bahwa aksi ini bukan hanya jadi aksi bersih-bersih semata, namun juga memberikan edukasi mengenai sampah yang bisa diubah menjadi rupiah,” jelas Aulia.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan Suryadi Panjaitan mengatakan, saat ini Kota Medan juga tengah berfokus untuk meningkatkan kebersihan dan juga mengatur pengelolaan sampah di Kota Medan.

"Tahun ini, pada Maret lalu, kota Medan telah meraih sertifikat Kampung Iklim. Hingga saat ini, pemerintah dengan tekun mendorong inisiatif untuk menjadikan lingkungan Medan lebih bersih dari permasalahan sampah. Oleh karena itu, kami sangat berbahagia ketika Townhall Muda menyelenggarakan acara forum diskusi di Medan, yang menghubungkan anak-anak muda dan pembuat keputusan untuk berpartisipasi dalam upaya bersama membersihkan lingkungan dari sampah. Harapannya tahun depan, kita dapat meraih penghargaan Piala Adipura, " jelas Suryadi.

Kegiatan itu juga mendapat dukungan dari walikota Medan, Bobby Nasution. Selaras dengan tujuan dari salah satu program waste management, ia ingin memastikan sistem pengelolaan sampah dengan teknologi lingkungan, agar terus ditingkatkan.

Ia mengapresiasi terciptanya tim Task Force ini karena selaras dengan tujuan dari kota Medan itu sendiri untuk terus menggalakkan hidup lestari dan berkelanjutan agar seluruh masyarakat hidup sehat dan mulai mengurangi sampah dari aktivitas sehari-hari.

Saat ini masyarakat Kota Medan menghasilkan 2.000 ton sampah per harinya. Bobby mengatakan seribu ton sampah yang tak bisa dikelola itu masih menjadi pekerjaan rumah yang harus mereka selesaikan. Sehingga penting untuk segera mengelola sampah secara bertahap, salah satunya lewat Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Menurutnya, bersama dengan satgas Medan-SUMUT Eco Rangers ini, ia akan menerapkan metode sanitary landfill yakni sistem pengelolaan atau pemusnahan sampah dengan cara membuang dan menumpuk sampah di lokasi cekung, memadatkan nya, dan kemudian menimbunnya dengan tanah.

Ia mengklaim, metode sanitary landfill ini teruji efektif dan efisien dalam pengelolaan sampah yang ramah lingkungan. Sistem ini, mengurangi potensi gangguan lingkungan dengan menimbun sampah dengan menggunakan tanah secara periodik. (Z-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya