Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

CH Jimbaran dan Ukrida Menginspirasi Mahasiswa Undhira dalam Seminar AI

Syarief Oebaidillah
29/10/2023 21:23
CH Jimbaran dan Ukrida Menginspirasi Mahasiswa Undhira dalam Seminar AI
Seminar kecerdasan buatan yang digelar Universitas Dhyana Pura Bali yang menghadirkan pakar psikologi dari Ukrida.(Ist)

UNIVERSITAS  Dhyana Pura Bali (Undhira) menjadi saksi acara penting yang memfokuskan perhatian pada era perkembangan kecerdasan buatan (artificial intelligent/AI). Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Psikologi Undhira (BEM Psikologi Undhira) menggelar seminar yang mengangkat topik 'Re-employability Mentality: Meretas Keterbatasan Tenaga Kerja di Era AI', pada Jumat (27/10).

Seminar yang begitu signifikan ini menampilkan dua narasumber pakar dalam dunia AI. Lidia Sandra seorang psikolog dan pakar psikologi siber yang juga menjabat sebagai Wakil Rektor I di Universitas Kristen Krida Wacana (Ukrida). 

Narasumber kedua adalah Timothy Dillan, CTO dari Children's House (CH), sebuah sekolah inovatif di Jimbaran, Bali, yang dikenal dengan pendekatan STEM dan ekosistem digitalnya yang canggih. Mengesankan, Timothy Dillan, yang baru 17 tahun, telah membawa pengalaman berharga sebagai software engineer di Tokopedia dan telah membangun beberapa aplikasi berbasis AI yang menginspirasi mahasiswa Undhira.

Seminar ini menjawab pertanyaan yang berkecamuk dalam benak para mahasiswa dari berbagai program studi di Undhira tentang masa depan pekerjaan mereka di era AI yang sedang berkembang pesat.

Lidia Sandra memfokuskan perbincangan pada pentingnya kolaborasi lintas jurusan dan perlunya pengembangan keterampilan yang relevan dengan dunia saat ini melalui pembelajaran dan peremajaan keterampilan (learn and relearn skill). 

Timothy Dillan, dalam gaya khasnya, memaparkan beragam aplikasi AI yang meresap dalam kehidupan sehari-hari serta menyoroti karakteristik yang diperlukan oleh generasi muda untuk menghadapi masa depan: bertindak cepat, belajar dari kesalahan (growth mindset), dan berpikir di luar batas-batas ilmu (cross-disciplinary synthesis mindset).


Baca juga: Penggagas Aplikasi Habuds Irena Tanihaha Ajak 500 Warga Bogor Yoga Bareng


Tidak hanya berbicara, Timothy juga memberikan kesempatan kepada tiga mahasiswa Ukrida untuk berbagi testimoni mereka tentang penerapan AI. Meski mereka berasal dari program studi yang berbeda (Psikologi, Sistem Informasi, dan Informatika), di bawah bimbingan Timothy, ketiganya berhasil menciptakan solusi AI yang sangat berharga bagi dunia industri. 

Andrew Zefanya, mahasiswa Sistem Informasi, menciptakan resume classifier untuk membantu HR dalam seleksi CV. Sabrina merancang model kausal untuk faktor keberhasilan peserta didik, sementara Willyanto, mahasiswa Psikologi, mengembangkan model kausal dengan algoritma NoTears untuk menganalisis faktor-faktor kinerja karyawan.

Testimoni ini membawa semangat kepada lebih dari 100 mahasiswa Undhira yang hadir, yang semuanya bersemangat untuk mencoba programming AI. Mereka menyadari bahwa dengan sikap mental yang tepat, adaptasi, dan penerapan AI tidaklah sesulit yang mereka bayangkan.

Di akhir sesi, Timothy menegaskan komitmen CH untuk membawa dampak positif bagi masyarakat melalui pemberdayaan STEM bagi siswa di CH dan siapa pun yang bergabung sebagai magang.

Antusiasme mahasiswa untuk topik ini terlihat jelas dari banyaknya pertanyaan yang diajukan kepada Lidia Sandra dan Timothy Dillan. Lebih dari 10 pertanyaan diajukan, menggambarkan dorongan untuk mendapatkan wawasan lebih dalam tentang AI. 

"Seminar dengan tema yang serupa perlu diperbanyak, karena kita membutuhkan pemahaman yang lebih dalam dan luas tentang AI," ujar Andrew mewakili semangat berinovasi mahasiswa. (RO/I-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya