Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
UNIVERSITAS Dhyana Pura Bali (Undhira) menjadi saksi acara penting yang memfokuskan perhatian pada era perkembangan kecerdasan buatan (artificial intelligent/AI). Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Psikologi Undhira (BEM Psikologi Undhira) menggelar seminar yang mengangkat topik 'Re-employability Mentality: Meretas Keterbatasan Tenaga Kerja di Era AI', pada Jumat (27/10).
Seminar yang begitu signifikan ini menampilkan dua narasumber pakar dalam dunia AI. Lidia Sandra seorang psikolog dan pakar psikologi siber yang juga menjabat sebagai Wakil Rektor I di Universitas Kristen Krida Wacana (Ukrida).
Narasumber kedua adalah Timothy Dillan, CTO dari Children's House (CH), sebuah sekolah inovatif di Jimbaran, Bali, yang dikenal dengan pendekatan STEM dan ekosistem digitalnya yang canggih. Mengesankan, Timothy Dillan, yang baru 17 tahun, telah membawa pengalaman berharga sebagai software engineer di Tokopedia dan telah membangun beberapa aplikasi berbasis AI yang menginspirasi mahasiswa Undhira.
Seminar ini menjawab pertanyaan yang berkecamuk dalam benak para mahasiswa dari berbagai program studi di Undhira tentang masa depan pekerjaan mereka di era AI yang sedang berkembang pesat.
Lidia Sandra memfokuskan perbincangan pada pentingnya kolaborasi lintas jurusan dan perlunya pengembangan keterampilan yang relevan dengan dunia saat ini melalui pembelajaran dan peremajaan keterampilan (learn and relearn skill).
Timothy Dillan, dalam gaya khasnya, memaparkan beragam aplikasi AI yang meresap dalam kehidupan sehari-hari serta menyoroti karakteristik yang diperlukan oleh generasi muda untuk menghadapi masa depan: bertindak cepat, belajar dari kesalahan (growth mindset), dan berpikir di luar batas-batas ilmu (cross-disciplinary synthesis mindset).
Baca juga: Penggagas Aplikasi Habuds Irena Tanihaha Ajak 500 Warga Bogor Yoga Bareng
Tidak hanya berbicara, Timothy juga memberikan kesempatan kepada tiga mahasiswa Ukrida untuk berbagi testimoni mereka tentang penerapan AI. Meski mereka berasal dari program studi yang berbeda (Psikologi, Sistem Informasi, dan Informatika), di bawah bimbingan Timothy, ketiganya berhasil menciptakan solusi AI yang sangat berharga bagi dunia industri.
Andrew Zefanya, mahasiswa Sistem Informasi, menciptakan resume classifier untuk membantu HR dalam seleksi CV. Sabrina merancang model kausal untuk faktor keberhasilan peserta didik, sementara Willyanto, mahasiswa Psikologi, mengembangkan model kausal dengan algoritma NoTears untuk menganalisis faktor-faktor kinerja karyawan.
Testimoni ini membawa semangat kepada lebih dari 100 mahasiswa Undhira yang hadir, yang semuanya bersemangat untuk mencoba programming AI. Mereka menyadari bahwa dengan sikap mental yang tepat, adaptasi, dan penerapan AI tidaklah sesulit yang mereka bayangkan.
Di akhir sesi, Timothy menegaskan komitmen CH untuk membawa dampak positif bagi masyarakat melalui pemberdayaan STEM bagi siswa di CH dan siapa pun yang bergabung sebagai magang.
Antusiasme mahasiswa untuk topik ini terlihat jelas dari banyaknya pertanyaan yang diajukan kepada Lidia Sandra dan Timothy Dillan. Lebih dari 10 pertanyaan diajukan, menggambarkan dorongan untuk mendapatkan wawasan lebih dalam tentang AI.
"Seminar dengan tema yang serupa perlu diperbanyak, karena kita membutuhkan pemahaman yang lebih dalam dan luas tentang AI," ujar Andrew mewakili semangat berinovasi mahasiswa. (RO/I-1)
Gubernur Agustiar Sabran menegaskan komitmen Pemprov Kalteng untuk melindungi eksistensi dan martabat Masyarakat Adat Dayak sebagai bagian tak terpisahkan dari pembangunan Kalimantan.
AI harus dilihat sebagai peluang besar untuk menciptakan solusi kreatif dalam berbagai bidang, terutama pendidikan.
Kompetensi digital harus dibarengi dengan pembentukan karakter dan nilai profesional.
Prof. Bo An menjelaskan tentang peran penting Autonomous Agents dalam memecahkan berbagai permasalahan kompleks di dunia nyata.
Melalui forum ini, Forhati menegaskan komitmen dalam mengonsolidasikan kekuatan perempuan dan membangun pengetahuan kolektif tentang isu-isu strategis perempuan di 2025.
Seminar yang diadakan Perbanas Insitute ini menjadi forum strategis untuk membahas dampak kebijakan proteksionisme global terhadap Indonesia dan strategi adaptif yang perlu diambil.
Penelitian terbaru menemukan lebah memanfaatkan gerakan terbang untuk mengenali pola visual kompleks dengan otak kecilnya.
Model ini diperkirakan mampu memberi peringatan dini terhadap badai matahari yang berpotensi mengganggu satelit, jaringan listrik, serta sistem komunikasi global.
Kehadiran teknologi ini bukan hanya menandai langkah maju bagi Sekolah Rakyat, tetapi juga membuka babak baru bagi dunia pendidikan Indonesia.
Penerapan AI telah menunjukkan potensi besar dalam mengubah cara kerja di berbagai fungsi bisnis.
AI di Excel menggunakan Microsoft 365 Copilot untuk membantu Anda bekerja lebih cerdas dengan mempercepat tugas spreadsheet tertentu.
Tidak sekadar menjadi pameran teknologi berskala internasional, IIXS juga akan menjadi ruang dialog kebijakan, pusat business matchmaking, serta showcase inovasi teknologi mutakhir.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved