Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PERAN perguruan tinggi sangat krusial untuk mencetak sumber daya manusia (SDM) yang memiliki kemampuan adaptif dan kolaboratif. SDM yang mampu menjadi seorang pemimpin berkualitas dan mampu memimpin dengan hati.
"Dalam satu dekade terakhir para pakar manajemen kerap merekomendasikan para eksekutif untuk memulai pekerjaannya dengan passion," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat saat menyampaikan Orasi Ilmiah bertema Perform with Passion dalam rangka Dies Natalis ke-60 Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas Jenderal Soedirman di Purwokerto, Jawa Tengah, Rabu (11/10).
Sejatinya, ujar Lestari, di dunia ekonomi dan bisnis, passion dipercaya menghasilkan daya dorong untuk menciptakan engagement dan memampukan seseorang membuat performa kerja secara maksimal.
Baca juga: Tak Penuhi Standar, Setiap Tahun 200-an PTS Dimerger
Bila mengikuti perkembangan hari ini bagaimana organisasi itu dikelola, baik itu organisasi pendidikan, korporasi maupun lembaga-lembaga di pemerintahan, menurutnya diperlukan sebuah kesinambungan tidak hanya kemampuan kepemimpinan, tetapi bagaimana melahirkan pemimpin yang mampu memimpin dengan hati.
“Kesuksesan seorang pemimpin, ditandai oleh lahirnya pemimpin baru yang mampu mengemban tugas dan tantangan di masa berikutnya,” katanya.
Lestari mengatakan dibutuhkan optimalisasi sumber daya agar organisasi memiliki daya ungkit dan daya dorong yang menciptakan hubungan yang baik antara atasan dan bawahan dengan hasil akhir capaian yang merepresentasikan keinginan bersama.
Baca juga: Pembukaan Program Studi Baru Harus Berdasarkan Pertimbangan yang Matang
Apalagi, saat ini dunia berhadapan dengan ketidakpastian yang disebabkan oleh perang, perubahan teknologi, harga komoditas dan energi.
Untuk menghadapi kondisi itu dunia bisnis perlu mengadopsi manajemen yang mampu melahirkan pemimpin yang bekerja dengan hati. Selain itu, tegas dia, seorang pemimpin harus qualified.
"Tahu yang dia tahu, tahu yang dia tidak tahu, dan tidak sok tahu bila tidak tahu," ujarnya.
Pemimpin, tegas dia, perlu menghimpun para ahli yang bekerja dalam satu tim untuk menutup ketidaktahuan sang pemimpin. Diperlukan kemampuan adaptif dan kolaboratif dalam kerjasama tim tersebut.
“Dalam organisasi yang dinamis, passion menjadi kunci agar organisasi mampu berjalan menghadapi tantangan, beradaptasi sehingga memiliki kemampuan bertahan,” tutur Rerie.
Kemampuan bertahan suatu organisasi, ujar Lestari, bisa diwujudkan melalui model pembelajaran dengan lima disiplin yang diperkenalkan Peter Senge, yaitu sistem berpikir (system thinking), penguasaan diri (personal mastery), model mental (mental model), pembelajaran berbasis kelompok (team learning), dan visi bersama (shared vision).
Lestari mengatakan civitas academica sebagai agen pengetahuan dihadapkan pada tantangan dan tuntutan pilihan rasional atas optimalisasi waktu serta peningkatan kualitas sumber daya manusia, untuk melahirkan para calon pemimpin masa depan yang dapat menjalankan kepemimpinan dengan hati.
(Z-9)
STIH Adhyaksa telah menjalin kerja sama pula dengan Pemerintah Daerah Probolinggo dan dalam waktu akan menjalan kerja sama dengan Pemerintah Daerah Lahat.
Infrastruktur kampus harus mendukung proses belajar yang adaptif, berbasis teknologi, dan kolaboratif sehingga mampu mencetak lulusan yang siap bersaing secara global.
Menurutnya, pendekatan link and match amat penting agar mahasiswa dan alumni UBSI dapat terserap dengan baik di pasar kerja, terutama dalam skala internasional.
Ajang ilmiah internasional bergengsi ini menjadi puncak rangkaian WSEEC ke-5 yang mengusung format hybrid untuk menjangkau peserta global secara inklusif.
Di era disrupsi ini, kecerdasan buatan, otomasi, dan teknologi digital telah mengubah peta pekerjaan. Banyak profesi bergeser atau hilang.
Kampus mencari siswa yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki karakter etis, mampu berkomunikasi dengan baik, dan tangguh dalam menghadapi perubahan.
Fasilitas yang diresmikan antara lain Lobby Karol Wojtyla, ATMACanteen dan Goa Maria Immaculata.
Semakin banyak mahasiswa internasional kini memilih Inggris atau Kanada sebagai tujuan kuliah.
Prof. Bo An menjelaskan tentang peran penting Autonomous Agents dalam memecahkan berbagai permasalahan kompleks di dunia nyata.
Rektor UP menekankan pentingnya membangun kerja sama antar institusi pendidikan tinggi dalam mengimplementasikan praktik-praktik keberlanjutan yang konkret dan berdampak luas.
Nantinya dosen dan mahasiswa akan mengunjungi Management and Science University (MSU), salah satu universitas di Malaysia yang memiliki nuansa modern dan digital.
BINUS SCHOOL Serpong kembali mencetak prestasi dengan 75% lulusannya diterima di universitas top dunia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved