Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Benjolan, Gejala Kanker Payudara yang Paling Mudah Dikenali

Basuki Eka Purnama
29/8/2023 12:11
Benjolan, Gejala Kanker Payudara yang Paling Mudah Dikenali
Ilustrasi(Freepik)

PAKAR bedah onkologi dari Perhimpunan Bedah Onkologi Indonesia Walta Gautama Said Tehuwayo mengatakan benjolan menjadi satu tanda kanker payudara yang paling sederhana untuk dikenali, selain luka dan keluarnya cairan dari puting.

"Sembilan puluh persen itu benjolan. Sisanya, ada keluar cairan dari puting, luka di puting. Nomor satu ada benjolan yang padat dan keras, tidak rata permukaannya," kata Walta, dikutip Selasa (29/8).

Walta berpendapat, apabila benjolan itu terasa kenyal dan permukaannya licin dan rata saat diraba maka umumnya itu merupakan tumor jinak. 

Baca juga: Perempuan Diminta tidak Ragu untuk Periksakan Diri Jika Temukan Benjolan di Payudara

Namun, jika benjolan itu padat, keras dan tidak bisa ditentukan pinggirannya maka biasanya pertanda kanker. Walau begitu, pemeriksaan melibatkan tenaga medis disarankan untuk menegakkan diagnosis.

Menurut dia, benjolan tanpa disertai tanda-tanda lain kemungkinan masih stadium dini atau belum terlambat untuk mendapatkan perawatan demi pulih.

Tanda-tanda yang mengarah pada kanker payudara stadium lebih tinggi antara lain luka di puting tidak sembuh-sembuh padahal sudah lebih dari enam bulan, keluar cairan merah atau kecoklatan, puting tertarik ke dalam, kulit puting menebal, kemudian ada perubahan pada payudara misalnya kemerahan, cekungan seperti lesung pipi dan payudara tampak seperti kulit jeruk.

Baca juga: Deteksi Kanker Payudara tidak Cukup Hanya dengan Sadari

"Stadium awal itu ukuran tumor untuk menentukan stadium kalau kurang dari 5 cm, (payudara) belum kayak kulit jeruk, kalau kemerahan itu masih stadium II b. Orang datang ada benjolan, denial belum ada puting ketarik, padahal itu yang terlambat," ujar Walta.

Menurut Walta, umumnya perempuan membutuhkan waktu satu hingga tiga bulan untuk memberanikan diri periksa ke dokter atau tenaga medis usai menemukan benjolan.

Mereka, sambung dia, kebanyakan usai berselancar di internet guna mencari tanda kanker payudara lalu melihat tidak ada masalah pada puting, menganggap kondisinya masih normal, padahal sudah ada benjolan.

"Merasa puting masih normal. Padahal tidak semuanya (begitu). Mengapa puting tertarik, karena (kanker) menarik puting. Kalau berada di saluran ASI, dia tarik makanya putingnya tertarik. Kalau dia (kanker) tidak berhubungan dengan puting, dia tidak akan menarik puting," jelas Walta.

Dia lalu mengingatkan para perempuan untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri atau SADARI yakni meraba payudara. Waktu terbaik seorang wanita melakukan SADARI yaitu saat hari ke-7 sampai 10 setelah haid hari pertama atau untuk memudahkan mengingat, bisa tiga atau empat hari setelah haid selesai. (Ant/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya