Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
MENTERI Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyarankan agar sebaiknya kampanye politik praktis tidak dilakukan di lingkungan pendidikan.
Muhadjir khawatir akibat dari diizinkannya kempanya politik di lingkungan sekolah akan menimbulkan perpecahan.
Muhadjir menyampaikan banyak fasilitas umum lain yang dapat digunakan untuk aktivitas politik selain sekolah. “Terlalu banyak tempat untuk kampanye, ngapain harus cari di lembaga pendidikan di bawah-bawah ya? Tidak usah lah,” ujar Muhadjir kepada Media Indonesia, Selasa (22/8).
Baca juga : Kampanye Menerabas Netralitas
Seperti diketahui, Mahkamah Konstitusi (MK) dalam putusannya Nomor 65/PUU-XXI/2023 menyatakan bahwa peserta pemilu boleh berkampanye di fasilitas pemerintah dan pendidikan (sekolah dan kampus) sepanjang mendapatkan izin dari penanggung jawab tempat pendidikan dan tidak menggunakan atribut kampanye.
Kemendikbud-Ristek mengaku sedang mempelajari putusan tersebut untuk meresposnnya.
Baca juga : MK Izinkan Lingkungan Pendidikan untuk Kampanye Politik. Ini Jawab Kemendibud
Selain potensi perpecahan, Menko Muhadjir juga khawatir aturan tersebut akan menganggu independensi guru yang seharusnya nonpartisan.
Fokus utama pendidikan yang saat ini tengah mengejar ketertinggalan akibat learning loss, kata Muhadjir, menjadi teralihkan akibat aktivitas politik di lingkungan sekolah.
“Mengingat kita sedang mengajar learning loss akibat covid-19 kemarin. Anak-anak ini belajarnya tidak maksimal. Ini kesempatan untuk mempercepat mengajar itu. Kalau nanti direcok dengan kampanye yang berbau politik, malah akan menggganggu target kita untuk mengejar angka partisipasi sekolah murni maupun kasar,” ujar Muhadjir.
“Kemudian lebih jauh lagi untuk mengajar Indeks Pembangunan Manusia kita masih rendah. Kita masih sekitar 72, belum cukup tinggi. Jangan sampai kemudian terkendala menjadi terhambat gara-gara kita membolehkan sekolah atau lembaga pendidikan dipakai untuk kampanye. Carilah tempat yang lebih nyaman, kira-kira tidak menimbulkan friksi. Tidak mengganggu program utama dari pembangunan kita,” imbuh dia. (Z-4)
dampak positif globalisasi terhadap berbagai aspek, mulai dari politik hingga hiburan yang dapat dirasakan oleh semua kalangan masyarakat
Indonesia sedang mengalami krisis legitimasi karena lembaga-lembaga demokrasi dikendalikan oleh kepentingan dinasti
Idealnya kampus memang harus hadir menyikapi gejolak politik menjelang Pemilu 2024
Dinamika politik yang begitu cepat dan kompleks, perlu dihadapi realitas bahwa identitas politik Generasi Z tidaklah homogen.
Ayep Zaki ingin membawa tanah kelahirannya, Sukabumi, Jawa Barat, bangkit menjadi daerah nomor satu di Indonesia.
Sepanjang 2020, jagat Tanah Air tak luput dari hiruk pikuk politik.
Raden Ajeng Kartini, seorang Pahlawan Nasional Indonesia, memperjuangkan hak pendidikan, kesetaraan gender, dan hak-hak perempuan di masa penjajahan Belanda.
Agar anak-anak lebih semangat belajar, Bunda bisa memanfaatkan konten video pembelajaran yang dikemas menarik. Dengan cara itu, proses belajar menjadi lebih menyenangkan.
Hingga saat ini, melalui penjualan pakaian yang diproduksi oleh One Fine Sky bersama para dreamers atau kolaborator, telah berhasil mendonasikan 22.557 seragam
Program kuliah online bisa menjadi alternatif cara bagi para pekerja untuk meraih gelar sarjana. Seperti apa prosesnya?
Sedang memilih sekolah untuk si kecil? Idealnya, lokasinya jangan terlalu jauh dari rumah untuk mencegah kelelahan anak maupun orang tua.
Di tengah kondisi rakyat Indonesia yang membutuhkan protein untuk mengatasi stunting, potensi kekayaan harus dimanfaatkan optimal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved