Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
INDONESIA memiliki kekayaan biodiversitas yang tinggi. Karena letak Indonesia di dua wilayah biogeografi Australasia dan Indomalaya serta memiliki zona transisi Wallace.
Namun demikian, hingga kini baru sedikit spesies, baik flora maupun fauna yang teridentifikasi. Karenanya, butuh eksplorasi lebih dalam agar kekayaan biodiversitas Indonesia dapat dimanfaatkan dengan baik.
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam hal ini telah melakukan eksplorasi. Adapun, pada 2020 BRIN telah menemukan sebanyak 236 spesies baru di mana 85% di antaranya berada di Papua. Selain itu ada 46 spesies dari Sulawesi, 28 spesies dari Sumatra. Lalu pada 2021 ada 88 spesies baru dengan rincian 75 fauna dan 13 flora.
Baca juga : RI Miliki Megabiodiversity Terbesar Ke-2 Di dunia, Ini Alasannya
Peneliti Senior BRIN Dwei Malia mengungkapkan hal itu saat konferensi pers temuan tiga spesies keanekaragaman hayati baru di Indonesia yang dinamakan Hanguana Sitinurbayai, Bulbophyllum Wiratnoi, dan Muzomela Irianawidodoae di gedung Manggala Wanabakti, Jakarta Pusat, Senin (21/8).
"Indonesia merupakan hotspot wilayah biodiversity. Kolaborasi sangat dibutuhkan dengan KLHK, karena masih banyak kawasan yang terlindungi dan belum tereksplor, dan itu adalah sumber penemuan jenis baru,” kata Dewi
Adapun, beberapa hal yang harus dilakukan untuk mempercepat eksplorasi salah satunya ialah dengan teknologi molekuler. “Ketika mengetahui jenis barunya, kita akan mengetahui kemanfaatan dan tingkat konservasinya. Jangan sampai jenis baru belum ditemukan dan diberi nama sudah punah. Kita memang harus mengetahui namanya dulu, fungsi ekologis, fisiologis, agar menegaskan ke ranah pemanfaatan berkesinambungan,” beber dia.
Baca juga : Terobosan Pemantauan Biodiversitas Akuatik dengan eDNA
Dalam kesempatan itu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengungkapkan, lebih dari 90 jenis spesies baru telah ditemukan dalam kurun waktu 2021-2023 berdasarkan eksplorasi BRIN dan KLHK.
"Selain itu, masih banyak lagi jenis tumbuhan dan satwa liar serta mikroba yang belum teridentifikasi dan belum tereksplor yang tersebar di seluruh penjuru nusantara, baik di darat dan di laut,” kata Siti di Gedung Manggala Wanabakti.
Ia menyatakan, sebagai bagian dari masyarakat dunia, Indonesia juga berkomitmen untuk selalu menjaga kelestarian biodiversitas sehingga kekayaan hayati dapat dinikmati secara berkelanjutan untuk masa kini dan masa mendatang.
"Perlu kami sampaikan bahwa saat ini KLHK telah menyusun dokumen FoLU Net Sink 2030 yang selaras dengan target dan tujuan pada Kunming Montreal Global Biodiversity Framework," ungkapnya. (Z-4)
GOOGLE merilis teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) SpeciesNet. Ini model AI yang mampu mengidentifikasi satwa liar dengan menganalisis foto dari kamera jebak.
Satwa mencakup semua jenis hewan, mulai dari yang berukuran kecil seperti serangga, hingga hewan besar seperti gajah dan paus.
Dia mengatakan bahwa dirinya berharap nantinya dapat membuat gerakan mencintai satwa Indonesia.
Dia menilai sikap mencintai hewan yang dimiliki Presiden Prabowo ini menjadi teladan bagi masyarakat. Hal ini lantaran kehadiran hewan atau satwa merupakan bagian dari ekosistem.
Menhut Raja Juli Antoni melakukan peninjauan ke Pusat Penyelamatan Satwa Tasikoki. Salah satu yang disorot yakni terkait upaya penyelamatan penyelundupan satwa.
Dalam kehidupan sehari-hari, istilah "hewan" dan "satwa" sering digunakan secara bergantian, namun keduanya memiliki makna yang berbeda.
Hutan bioetanol sebenarnya merupakan kebun monokultur, bukan ekosistem hutan yang kaya dengan biodiversitas.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyatakan, Indonesia merupakan tempat 17% satwa liar dengan 1000 spesies yang berbeda.
Kementerian Lingkungan dan Kehutanan (KLHK) mengumumkan penemuan tiga spesies keanekaragaman hayati baru di Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved