Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
ANGGOTA Komisi VII DPR Sartono Hutomo menyampaikan kualitas udara buruk saat ini terjadi bukan hanya di Jakarta, tapi juga di berbagai daerah di Indonesia.
Untuk itu, penanganan yang harus dilakukan oleh pemerintah juga harus disesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing.
“Memang menyebar di berbagai daerah. Jadi penanganan harus disesuaikan dengan masing-masing daerah. Dalam artian prioritasnya, memang harus dipetakan,” kata Sartono dalam keterangannya, di Jakarta, hari ini.
Baca juga : 7 Makanan untuk Membersihkan Paru-paru saat Polusi Udara
Jakarta memang bukan satu-satunya kota yang kualitas udaranya saat ini sedang tidak baik.
Kota/kabupaten dengan kualitas udara terburuk adalah Terentang (Kalimantan Barat) dengan kadar particulate matter (PM) 2,5 sebesar 191 ug/m3, Tangerang Selatan (156), Kabupaten Serang (150), Kota Tangerang (134), Jambi (119), Kota Bandung (111) dan Jakarta (109).
Karena sudah begitu menyebar itulah, Sartono sependapat, pemerintah harus concern pada penanganan polusi ini. Terlebih, karena sangat berdampak terhadap kesehatan masyarakat.
Baca juga : Korban Polusi Udara Merebak, Dinkes DKI Siagakan RSUD dan Puskesmas 24 Jam
“Saya sangat prihatin terkait polusi udara saat ini. Tentunya ini jadi pekerjaan yang harus cepat diatasi, karena menyangkut kesehatan manusia,” lanjutnya.
Sartono juga meminta agar persoalan polusi dan lingkungan menjadi perhatian serius. Jika tidak, persoalan serupa akan terus terjadi di waktu yang akan datang.
“Makanya saya usul, supaya menjadi isu nasional. Termasuk komitmen pemerintah ke depan,” kata anggota DPR Fraksi Demokrat ini.
Baca juga : Kualitas Udara Buruk, Pemerintah Bahas Ketentuan WFH
Menurut Sartono, yang juga harus diperhatikan adalah beberapa sektor yang berkontribusi cukup besar pada persoalan polusi. Di antaranya industri, PLTU, transportasi, kehutanan, dan lain-lain.
Kesemua sektor tersebut, menurut Sartono harus meng-upgrade teknologi yang pro udara bersih, sehingga bisa meminimalisasi tingkat polusi. “Misalnya PLTU, juga harus sering meng-upgrade alat atau teknologi dengan perkembangan saat ini,” lanjutnya.
Dalam kaitan itu, Sartono berpendapat, standarisasi teknologi memang bisa menjadi tolak ukur untuk mengatasi pencemaran. Termasuk pemberian izin pengelolaan yang harus memenuhi syarat ramah lingkungan.
Baca juga : Walhi: Cuaca Ekstrem Jangan jadi Alibi Polusi Meningkat Buat Pemprov DKI
“Harus ada pembinaan yang dilakukan sehingga perusahaan pembangkit lebih taat, hasil output/limbah udara yang dikeluarkan PLTU juga harus sesuai regulasi standar Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta Kementerian ESDM sehingga bisa menekan tingkat polusi,” pungkasnya. (RO/S-2)
Munculnya jerawat pada wajah dapat disebabkan berbagai faktor, salah satunya makanan yang dikonsumsi.
Mencegah polutan di rumah bisa dimulai dengan mengidentifikasi sumbernya dari mana sehingga bisa dihilangkan.
Buah yang mengandung banyak air, seperti semangka dan jeruk, sangat bagus untuk memenuhi kebutuhan mikronutrien anak-anak.
Jangka pendek, bahaya timbel bisa masuk ke tubuh melalui inhalasi atau ingesti yang dihirup atau pun melalui makanan yang terserap oleh darah dan mengganggu fungsi organ.
Risiko ini akan menjadi jauh lebih mungkin dialami oleh masyarakat yang tinggal di kawasan metropolitan seperti Jabodetabek.
Kemajuan di bidang kedokteran estetika menghasilkan terapi yang dapat memperbaiki kondisi kulit, termasuk menyamarkan tanda-tanda penuaan di wajah.
KOMISI VII DPR meminta Pertamina untuk mengusut penyebab kebakaran Depo Bahan Bakar Minyak (BBM) Plumpang
Willy memberi apresiasi Pertamina karena dapat mencegah gejolak dan kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di SPBU pascainsiden kebakaran.
Pertamina memertimbangkan menurunkan harga jual BBM umum awal Juli 2024 seperti yang dilakukan beberapa operator SPBU swasta. Hal itu dilakukan karena acuan harga BBM di MOPS sejak Mei
Pada kesempatan kunjungan ini Komisi VIII ingin mengetahui perkembangan dari pendaftaran hingga proses persiapan penyelenggara ibadah haji.
Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan tepis isu penangkapan keduanya oleh polisi Arab Saudi
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved