Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DINAS Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menyiagakan seluruh Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan Puskesmas tingkat kecamatan siap 24 jam untuk melayani masyarakat. Kebijakan ini merespons banyaknya warga yang jatuh sakit akibat terdampak polusi udara. Terdapat 44 Puskesmas dan 31 RSUD Pemprov DKI dioperasikan 24 jam untuk masyarakat.
"Di Puskesmas pun telah tersedia Poli Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan layanan Pojok Polusi untuk edukasi kepada masyarakat," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, dalam keterangan dikutip di Jakarta, Selasa (5/9).
Menurut Ani, pihaknya juga meminta tenaga sanitasi di lingkungan RSUD dan Puskesmas untuk mengukur kualitas udara secara berkala. Petugas tidak hanya mengukur kualitas udara pada ruang-ruang fasilitas pelayanan kesehatan, tapi juga akan berkunjung ke sekolah terdekat dan mengukur kualitas udara di ruang kelas.
Baca juga: DPRD Dorong Pemprov DKI Buat Roadmap Pengendalian Polusi Udara
"Pengukuran kualitas udara secara indoor di ruang tunggu pelayanan pada fasilitas pelayanan kesehatan dan satu ruang kelas di satu sekolah terdekat," kata Ani.
Selain itu, Dinkes DKI juga bekerja sama dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) untuk melakukan skrining kesehatan kepada anak-anak. Sebab, anak-anak masuk kategori rentan terpapar penyakit di tengah buruknya kualitas udara Jakarta.
Baca juga: Kasus ISPA tidak Naik Tajam, Dinkes DKI Nilai Polusi Udara belum Darurat
Untuk diketahui, kualitas udara di Jakarta kembali tidak sehat dengan menduduki posisi ketiga sebagai kota dengan udara terburuk di dunia, Selasa (5/9) pagi. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada Selasa sekitar pukul 07.13 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada pada angka 153. Adapun kualitas udara di DKI pada Senin kemarin telah membaik dengan kategori sedang. Indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di angka 95. Pada Selasa pagi, konsentrasi polutan tertinggi dalam udara DKI Jakarta hari ini PM 2,5, dengan nilai konsentrasi 64,5 mikrogram per meter kubik. Konsentrasi tersebut lebih dari 12,9 kali nilai panduan kualitas udara tahunan World Health Organization (WHO). (Ssr/Z-7)
Mencegah polutan di rumah bisa dimulai dengan mengidentifikasi sumbernya dari mana sehingga bisa dihilangkan.
Buah yang mengandung banyak air, seperti semangka dan jeruk, sangat bagus untuk memenuhi kebutuhan mikronutrien anak-anak.
IDAI menyarankan agar orang tua memberikan banyak buah-buahan yang kaya akan air kepada anak-anak yang tinggal di perkotaan dengan tingkat polusi udara yang tinggi.
Jika manusia terpapar udara yang mengandung lima mikrogram polusi partikulat kecil per meter kubik dalam jangka panjang maka paru-paru mereka mengalami penuaan dini hingga dua tahun.
Risiko ini akan menjadi jauh lebih mungkin dialami oleh masyarakat yang tinggal di kawasan metropolitan seperti Jabodetabek.
Ayom All Purpose Sunscreen Body Lotion. Produk yang berfungsi sebagai tabir surya sekaligus body lotion itu memiliki kandungan SPF 50
Kemudian ada teknologi sensor supaya tahu kapan zona merah. Selain itu, ada truk embun sudah dilakukan di kota-kota Tiongkok.
DINAS Lingkungan Hidup DKI Jakarta dengan WRI Indonesia secara resmi memperkenalkan tiga peralatan pemantau kualitas udara baru bertaraf reference-grade.
Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Idris Ahmad meminta Pemprov DKI Jakarta melakukan upaya-upaya untuk menjaga kesehatan masyarakat dari buruknya kualitas udara di Jakarta.
Kondisi air dan udara, terutama di Ibu Kota Jakarta, yang akhir-akhir ini semakin memprihatinkan. Polusi udaranya memburuk dan masuk dalam kategori tidak sehat.
Anggota Komisi D Fraksi PSI, Justin Adrian mengatakan Pj Heru dianggap memandang remeh polusi udara yang menyebabkan banyak penyakit khususnya Iritasi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved