Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
TRESNAWATI, perempuan yang tinggal di Kebon Jeruk, Jakarta Barat ini telah mengabdikan hidupnya untuk anak-anak.
Bagaimana tidak, perempuan yang kini berusia 52 tahun tersebut selama 14 tahun telah berkecimpung sebagai Kader di Posyandu RW 001 Kebon Jeruk.
Kecintaannya pada anak-anak dan kontribusinya di Posyandu membuat Tres diminta oleh pihak Kelurahan Kebon Jeruk untuk ikut terlibat dalam program Rumah Anak SIGAP besutan Tanoto Foundation.
Baca juga: Pemkab Banyumas dan Tanoto Foundation Resmikan Pusat Pengasuhan Anak untuk Cegah Stunting
Tanpa pikir panjang, dia langsung menyetujui hal tersebut dan kini dia telah menjadi fasilitator di Rumah Anak SIGAP Kebon Jeruk.
“Saya memang PKK dari Posyandu. Pada 2020 lalu saya dihubungi oleh pihak kelurahan bahwa Tanoto Foundation mau menjalankan program Rumah Anak SIGAP di sini dan saya berkesempatan menjadi fasilitator. Saya memang senang dengan anak kecil makanya saya tidak melewatkan kesempatan ini,” ungkapnya.
Rumah Anak SIGAP Beri Banyak Pengetahuan
Lebih lanjut, Tres mengatakan bahwa Rumah Anak SIGAP memberikan banyak pengetahun bagi dirinya mengenai optimalisasi tumbuh kembang anak, khususnya di fase tiga tahun pertama kehidupan.
Pada tiga tahun tahun pertama kehidupan anak, kapasitas otak berkembang secara cepat dan untuk berfungsi optimal jaringan otak memerlukan sebanyak dan sesering mungkin stimulasi perkembangan.
Optimalisasi tumbuh kembang di tahun-tahun awal kehidupan akan berdampak hingga masa dewasa, di semua aspek kehidupan, misal pendidikan, pekerjaan, kesehatan, dan kualitas hidup.
Baca juga: Tanoto Foundation dan Pemerintah Kota Semarang Kolaborasi Cegah Stunting
Tres menyatakan bahwa terdapat 4 layanan yang diberikan untuk masyarakat di Rumah Anak SIGAP Kebon Jeruk, di antaranya kelas tematik yang merupakan kelas pengasuhan untuk memberikan pengetahuan dan contoh praktik pengasuhan bagi orangtua dan pengasuh.
Stimulasi Perkembangan Anak
Layanan kedua ialah kelompok bermain bersama di mana hal ini menjadi bentuk stimulasi perkembangan untuk anak sesuai usia.
Ketiga, kunjungan rumah orangtua atau pengasuh untuk memantau perkembangan anak, dan terakhir pendampingan individual di mana orangtua atau pengasuh dapat berkonsultasi seputar pengasuhan dan pengembangan anak kepada fasilitator.
Kelompok usia penerima layanan juga dibagi menjadi 4 yaitu bintang kecil untuk usia 0-6 bulan, bintang ceria usia 6-12 bulan, bintang pijar usia 12-24 bulan, dan bintang terang usia 24-36 bulan. Tres sendiri menjadi fasilitator untuk bintang kecil atau usia 0-6 bulan.
Baca juga: Kolaborasi Pemerintah dan Swasta Bantu Tekan Angka Stunting di Pasaman Barat
Menurut Tres, selama 3 tahun dia berkecimpung sebagai fasilitator, terdapat beberapa pengalaman menarik. Salah satunya ialah perubahan sikap anak yang tadinya pendiam, setelah ikut Rumah Anak SIGAP menjadi anak yang periang.
“Jadi banyak yang enggak tahu bagaimana tumbuh kembang anak itu harus dilakukan. Ada beberapa kasus di sini yang tadinya anaknya pendiam, tapi setelah bergabung perlahan-lahan dia menjadi ceria dan mau bermain. Ada juga kasus anak yang berpotensi stunting dan kita rekomendasikan ke Puskesmas untuk mendapatkan penanganan sebelum terlambat,” kata Tres.
Kehadiran Rumah Anak SIGAP di Kelurahan Kebon Jeruk tentunya sangat dirasakan dampaknya bagi masyarakat sekitar. Bahkan, jumlah penerima manfaat program terus bertambah, dari awalnya hanya 30 peserta, lalu kini meningkat menjadi 50 peserta.
Peningkatan ini disebabkan oleh adanya bukti nyata perkembangan anak yang optimal sehingga para orangtua atau pengasuh di Kelurahan Kebon Jeruk berbondong-bondong untuk mendaftarkan diri dan ingin memastikan tumbuh kembang anaknya berjalan dengan optimal.
Baca juga: TSG 2023, Tanoto Foundation Siapkan Mahasiswa Jadi Pusat Kemajuan Bangsa
Dampak ini menurut Tres juga dirasakan oleh dirinya sendiri. Sebagai seorang nenek, ilmu yang didapatkannya sebagai fasilitator Rumah Anak SIGAP dapat dia praktikan juga untuk cucunya.
“Saya jadi tahu pentingnya MPASI untuk anak itu seperti apa. Lalu juga stimulasi bagi anak sesuai usianya seperti apa untuk merangsang berbagai pancaindranya. Seperti rajin menceritakan dongeng untuk stimulus pendengaran dari usia 0-6 bulan, lalu juga ada mainan yang dapat merangsang motorik anak, koginitf sosial dan lainnya,” tuturnya.
Dalam kesempatan ini, Devi seorang ibu rumah tangga yang menjadi peserta Rumah Anak SIGAP di Kelurahan Kebon Jeruk merasakan langsung dampak dari program ini bagi tumbuh kembang anaknya. Semula anaknya dikatakan pemalu, kini menurutnya, anaknya sudah kebih berani.
“Saya berterima kasih kepada Tanoto Foundation dengan kehadiran Rumah Anak SIGAP jadi mengedukasi kami para orangtua di sini untuk memastikan tumbuh kembang anak kami berjalan dengan optimal,” pungkas Devi. (RO/S-4)
Pemaparan ini dilakukan dalam Konferensi Regional Jaringan Asia-Pasifik untuk Anak Usia Dini (Asia-Pacific Regional Network for Early Childhood/ARNEC) 2025 yang baru saja diselenggarakan.
Nitya Ade Santi, doktor termuda IPB University, kembangkan metode deteksi dampak kebakaran hutan menggunakan citra satelit dan analisis multi-waktu.
Dengan peningkatan kebijakan yang tepat, Indonesia dapat terus meningkatkan angka partisipasi sekolah.
Lebih dari 480 peserta dari 30 negara berkumpul di Manila untuk Asia-Pacific Regional Conference on Early Childhood Development (ECD) 2025.
Tanoto Foundation resmi membuka pendaftaran program beasiswa kepemimpinan TELADAN 2026 (Transformasi Edukasi untuk Melahirkan Pemimpin Masa Depan).
Guru SDN 08 Kampung Rempak, Siak, Riau, mengajarkan matematika dengan permainan tradisional engklek sebagai bagian dari pembelajaran numerasi kontekstual.
Di tengah perkembangan teknologi dan media digital, para perempuan muda tidak hanya menjadi konsumen aktif, tetapi juga memimpin sebagai inovator di balik lahirnya banyak brand lokal.
Indonesia Women in Transport and Logistic, sebuah wadah pemberdayaan perempuan di sektor transportasi, logistik, dan industri kesehatan-kosmetik, komitmen dorong partisipasi perempuan.
DARIUS Sinathrya dan Marsha Timothy akan beradu peran dalam film drama terbaru berjudul Lyora: Penantian Buah Hati.
Selain dukungan dalam bentuk kebijakan, efektivitas sistem perlindungan perempuan dan anak sangat membutuhkan political will dari para pemangku kepentingan.
ZETRIX Miss Universe Indonesia 2025 memasuki fase penting dalam perjalanannya yaitu di tahap audisi.
Pengadilan Pidana Internasional (ICC) secara resmi mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap dua tokoh senior Taliban.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved