Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Fairatmos dan BCG Luncurkan Laporan tentang Potensi Teknologi Iklim di Asia Tenggara

Ghani Nurcahyadi
10/8/2023 13:44
Fairatmos dan BCG Luncurkan Laporan tentang Potensi Teknologi Iklim di Asia Tenggara
Peluncuran laporan terkait solusi iklim dari Fairatmos dan BCG di Indonesia Futuyre of Climate Summit 2023(Dok. Fairatmos)

PERUSAHAAN teknologi iklim, Fairatmos berkolaborasi dengan Boston Consulting Group (BCG) merilis laporan terobosan berjudul "Climate Technology: Southeast Asia's Role in Combating Climate Change." 

Laporan itu mengungkapkan peluang signifikan yang ditawarkan oleh solusi berbasis alam (Nature-Based Solutions/NbS) di Asia tenggara, dengan proyeksi potensi pasokan offset karbon sekitar 30% secara global pada  2030, meskipun luas wilayah Asia Tenggara mencakup kurang dari 1% dari total luas daratan dunia.

Didirikan pada 2022, Fairatmos berdedikasi untuk menciptakan dunia di mana keuntungan bisnis, manusia, serta lingkungan, dapat hidup berdampingan. 

Baca juga : Presiden Brasil Tekankan Dukungan Finansial bagi Perubahan Iklim di Pertemuan Dunia

"Fairatmos bangga bekerja sama dengan BCG untuk menghadirkan laporan transformatif ini. Potensi Asia Tenggara sungguh melimpah dalam menghadapi perubahan iklim melalui solusi berbasis alam. Sebagai perusahaan teknologi iklim pionir di Asia Tenggara, kami tergerak oleh visi bersama dalam membangun masa depan yang berkelanjutan dan berkomitmen untuk menjadi pelopor dalam solusi-solusi yang memberikan manfaat lingkungan dan sosial yang nyata,” ujar Natalia Rialucky, CEO Fairatmos.

Laporan yang diluncurkan pada Indonesia Future of Climate Summit 2023 tersebut, juga mengungkapkan wawasan kritis tentang potensi yang belum dimanfaatkan dari Asia Tenggara dalam mengurangi dampak perubahan iklim melalui adopsi solusi berbasis alam. 

Baca juga : Delapan Negara Amerika Selatan Sepakat Hentikan Deforestasi di Amazon

Solusi-solusi tersebut mencakup beragam inisiatif, termasuk reboisasi, penanaman hutan, restorasi lahan basah, dan pertanian berkelanjutan, yang semuanya berkontribusi pada penyimpanan karbon dan konservasi biodiversitas.

Meskipun potensi besar Asia Tenggara, laporan ini menyoroti berbagai tantangan di seluruh rantai nilai yang menghambat adopsi luas proyek NbS. Masalah terkait transparansi proyek, visibilitas permintaan, dan jaminan kualitas diidentifikasi sebagai hambatan yang harus diatasi secara kolaboratif untuk membuka potensi penuh wilayah ini dalam menghadapi perubahan iklim.

Managing Director dan Senior Partner BCG Yulius Yulius mengatakan: mengatasi perubahan iklim adalah usaha yang signifikan, yang keberhasilannya akan tidak mungkin dicapai tanpa kolaborasi. 

"Agar kemajuan dapat dicapai dalam mempercepat penerapan solusi berbasis alam dan teknologi iklim, yang kita perlukan dengan mendesak sekarang adalah tindakan kolektif dari para penyedia teknologi, pemimpin industri, pihak keuangan, pemerintah, dan regulator. Dengan masa depan lingkungan kita ada dalam bahaya, setiap penundaan dalam melakukannya bisa berarti konsekuensi yang tidak dapat diubah bagi komunitas kita dan generasi mendatang," katanya.

Indonesia Future of Climate Summit 2023, acara bertema teknologi iklim pertama yang ramah karbon di Indonesia, diselenggarakan oleh Fairatmos, Yayasan Paloma Sjahrir, dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), di Jakarta. Kegiatan tersebut menghadirkan pemimpin, inovator, pembuat kebijakan, ahli industri, dan pemangku kepentingan dari berbagai sektor di Asia Tenggara untuk mengeksplorasi strategi inovatif dalam mengatasi tantangan ini dan mempercepat adopsi solusi berbasis alam. (Z-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya