Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
INKLUSIVITAS di lingkungan kerja terus didorong sejumlah perusahaan. Oleh karena itu, penerapan kesetaraan dalam mendapatkan pendidikan dan pekerjaan bagi semua orang, termasuk para penyandang disabilitas telah menjadi keniscayaan.
Frisian Flag Indonesia (FFI) semakin memperkuat komitmennya menghadirkan kesetaraan dalam mendapatkan pendidikan dan pekerjaan bagi semua orang, termasuk para penyandang disabilitas.
Sejalan dengan komitmen Nourishing Indonesia to Progress, FFI mengadakan program Young Flaggers for Differently-Abled Talent, yaitu program magang kerja bagi mereka yang mengalami keterbatasan fisik atau disabilitas..
Baca juga: Pemkab Lamongan Gelar Festival Difabel Megilan Jilid 2
Corporate Affairs Director Frisian Flag Indonesia, Andrew F. Saputro, mengatakan, berangkat dari visi sehat, sejahtera, dan selaras, FFI berkomitmen mendorong siapapun, tak terkecuali penyandang disabilitas, untuk mengeluarkan potensi terbaik mereka, termasuk mendapatkan peluang belajar yang setara.
Dorong Keberagaman dan Inklusivitas
“Sejalan dengan komitmen FFI untuk Nourishing Indonesia to Progress, kami ingin terus mendorong value keberagaman dan inklusivitas di lingkungan kerja kam." jelasnya.
"Setiap orang harus merasa aman menjadi dirinya sendiri serta punya kesempatan yang setara untuk menyumbangkan perspektif unik mereka dan #UnleashYourNature di Frisian Flag Indonesia,” ucap Andrew.
Baca juga: Menyuarakan Inklusivitas Disabilitas di Ruang Digital
FFI berkomitmen untuk mengambil langkah nyata dalam merealisasikan semangat keberagamaan untuk mendorong inklusivitas di lingkungan kerja. Inklusivitas memperkaya keragaman perspektif, pengetahuan dan keterampilan, yang dapat membantu perusahaan menjadi lebih inovatif, kreatif, dapat lebih memahami kebutuhan konsumen, dan menjadi perusahaan yang terdepan.
Karena itulah, FFI memberikan kesempatan yang setara bagi generasi muda dengan disabilitas untuk mendapatkan pengalaman kerja di perusahaan global, mengembangkan keterampilan dan kepercayaan diri mereka.
HRGA Director Frisian Flag Indonesia, Winda Yunita, mengatakan FFI ingin menciptakan lingkungan kerja yang inklusif, di mana setiap individu dengan perbedaannya masing-masing merasa dihargai, didukung, dan memiliki kesempatan yang sama untuk tumbuh dan berkembang.
Baca juga: Angkie Yudistia Rilis Buku Menuju Indonesia Inklusi
“FFI juga dapat belajar untuk membangun sistem dan infrastruktur yang ramah dan mendukung rekan-rekan dengan disabilitas, agar mereka dapat membuktikan diri untuk melampaui keterbatasan yang ada sekaligus menghapuskan stigma masyarakat terhadap penyandang disabilitas," jelasnya.
"Saya berharap program ini dapat berlanjut dan beradaptasi sesuai dengan kebutuhan. Dengan begitu, kami yakin dapat memberi kesempatan dan membantu lebih banyak talenta muda dengan disabilitas untuk memulai dan meraih kesuksesan dalam karier. Sehingga, bersama-sama kita mampu meningkatkan produktivitas dalam bekerja,” kata Winda.
Young Flaggers for Differently-Abled Talent adalah program on-the-job learning bagi penyandang disabilitas. Program ini terbuka bagi mereka yang menyandang keterbatasan fisik, gangguan penglihatan, dan gangguan pendengaran.
Mereka terlibat dalam operasional sehari-hari perusahaan selama tiga bulan di kantor Frisian Flag Indonesia di Jakarta Timur. Saat buka, lebih dari 1.000 orang mendaftarkan diri untuk mengikuti program ini. Untuk angkatan pertama ini, sebanyak 9 kandidat yang lolos kemudian telah bekerja sesuai dengan penempatannya.
Para peserta Young Flaggers for Differently-Abled Talent ditempatkan di delapan departemen di FFI, yaitu Procurement, Continuous Improvement dalam Operations, Sales, Brand Marketing, Tax, IT, Corporate Affairs, dan Human Resource.
Baca juga: Difablepreneur Indonesia Inklusif Berdayakan Penyandang Disabilitas Bangun UMKM
Di departemen-departemen ini mereka berkesempatan meraih pengalaman kerja selama tiga bulan dengan peluang mengembangkan potensi diri sendiri, memperluas jejaring, dan berkontribusi untuk menghadirkan produk bergizi berkualitas bagi keluarga Indonesia.
Proses seleksi untuk peserta program ini tidak dibedakan dan seperti proses seleksi karyawan pada umumnya karena didasarkan pada kompetensi. Semua orang dengan level pendidikan D3 hingga S1 dan berbagai pengalaman kerja, bisa melamar untuk mengikuti program ini.
Kandidat wajib mengirimkan CV dan mereka yang lolos dari proses seleksi CV akan mengikuti Online Assessment Test. Kandidat yang lulus tes dipanggil untuk mengikuti Panel Interview. dan Medical Check Up.
“Tantangannya adalah menemukan bidang pekerjaan dan posisi yang tepat bagi para peserta, makanya kami kemudian melibatkan teman-teman karyawan FFI sebagai mentor dan membantu merancang learning activity selama tiga bulan," kata HR Development FFI sekaligus project leader dari program ini., Audi Dhaneswara.
Baca juga: Pelindo Gelar Pelatihan Kewirausahaan untuk Penyandang Disabilitas
"Setelah 3 bulan, kami akan terbuka sekali, apakah dari user ingin meneruskan untuk merekrut para peserta. Tapi yang jelas adalah program awal. Setelah ini, diharapkan perusahaan benar-benar siap untuk merekrut karyawan dengan disabilitas untuk bekerja full time," ujar Audi.
Selama pelaksanaan program Young Flaggers for Differently-Abled Talent, para peserta didampingi oleh karyawan FFI yang juga mengambil peran sebagai mentor.
Mereka mendampingi para peserta, bertindak sebagai user, dan sehari-hari membantu para peserta dalam melaksanakan pekerjaannya. Mereka juga bertanggung jawab membangun kepercayaan diri peserta saat bekerja, dan menjadi agen perubahan untuk mentransformasi kultur kerja di FFI menjadi semakin inklusif dan produktif.
Baca juga: Forum CSR Inisiasi Pelatihan IT untuk Kemajuan Kaum Disabilitas
"Program ini adalah kesempatan emas untuk belajar memenuhi ekspektasi perusahaan. Di sini saya langsung diberikan project dan dari sana saya belajar hal-hal baru yang belum pernah saya pelajari sebelumnya," kata Muhammad Naufal Al Hadi, salah satu peserta, yang ditempatkan di Divisi Human Resource.
Kembangkan Pengetahuan dan Keahlian
"Di situ saya belajar mengembangkan diri dan skill. Benar-benar pengalaman yang memuaskan," ucap Muhammad Naufal
Ardian Wahyu Hidayat, salah satu peserta, mengimbuhi bahwa program ini adalah kesempatan untuk mengembangkan pengetahuan dan keahliannya.
"Para mentor mengarahkan saya dalam aktivitas sehari-hari dan sharing. Teman-teman yang lain juga cukup welcome dan sering nanya. Pengalaman menariknya, saya jadi tahu sudut pandang baru tentang perpajakan di industri ini," kata Ardian
"Program ini menunjukkan bahwa Frisian Flag Indonesia memiliki budaya inclusive yang berfokus pada talenta dan potensi seseorang terlepas dari kondisi fisiknya," tambah Ardian. (RO/S-4)
Untuk іtu, bаgі ibu hаmіl, mеnjаgа kondisi kеѕеhаtаn ѕаngаt реntіng dіlаkukаn. Sаlаh ѕаtunуа dengan tіdаk ѕеmbаrаngаn mеmіlіh jеnіѕ mаkаnаn.
Platform aduansalahsusu.id. merupakan sarana bagi masyarakat untuk mengawal kebijakan pemerintah terkait konsumsi dan promosi kental manis.
Data Survei Kesehatan Indonesia 2023 menunjukkan, 1 dari 4 anak balita Indonesia mengalami risiko anemia. Cegah dengan kecukupan asupan zat besi.
Ketua Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Niar Umar menyayangkan masih adanya produk susu anak dan Makanan Pendamping ASI (MPASI) menggunakan gula tambahan.
Munculnya jerawat pada wajah dapat disebabkan berbagai faktor, salah satunya makanan yang dikonsumsi.
Penyebab obesitas sebenarnya bukanlah susu, melainkan asupan makan yang berlebih, termasuk pola hidup yang tidak aktif.
Beberapa pendemo masuk ke area kompleks Kementerian ESDM dan merusak gedung.
Ambulans yang dikerahkan sekitar 15-20 unit per sif. Ambulans ini sudah dikerahkan selama 3 hari belakangan ini.
Sebelumnya massa yang sempat dipukul mundur oleh kepolisian ke arah Halte Busway Harmoni memaksa maju ke arah Simpang Harmoni.
Selain itu, pihaknya mengerahkan 10 mobil penyapu jalan atau street sweeper untuk mempercepat pembersihan sampah.
Selain itu, para tersangka bisa dijerat Pasal 28 ayat (2) juncto Pasal 45 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang ITE.
Ini dilakukan usai massa dari Front Pembela Islam (FPI) membubarkan diri setelah beraksi damai menolak Undang-Undang (UU) Cipta Kerja di sekitar Istana Merdeka.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved