Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo memfasilitasi pelatihan kewirausahaan kepada 30 orang penyandang disabilitas di Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi.
Melalui Program Difablepreuneurship, para penyandang disabilitas tersebut mendapatkan pelatihan soft skill dan hard skill untuk menopang usahanya, baik yang akan dirintis atau sedang berjalan.
“Selama tiga hari, mereka mendapatkan coaching dari para fasilitator berpengalaman di bidang entrepreneurhip. Dengan adanya pelatihan ini, kita berharap para penyandang disabilitas bisa menjalankan usahanya secara mandiri,” ujar Perwakilan Departemen Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan PT Pelabuhan Indonesia (Persero), Dimas Giri Prabowo, Jumat (7/7) dalam keterangannya.
Baca juga: Forum CSR Inisiasi Pelatihan IT untuk Kemajuan Kaum Disabilitas
Para peserta yang ikut dalam program ini terdiri dari beragam disabilitas seperti penyandang tuna netra, tuna daksa, tuna rungu, mental bipolar, serta down syndrom.
Peserta Dapat Pembekalan Sejumlah Materi
Mereka mendapatkan pembekalan materi soft skill berupa mindset untuk motivasi usaha, integrity, leadership, keterampilan berkomunikasi, dan storytelling.
Sedangkan dari sisi hard skill para peserta dibekali pengetahuan dan keterampilan berupa literasi keuangan, pemasaran digital, keberlanjutan bisnis serta usaha kuliner.
Baca juga: Yayasan Perempuan Tangguh Indonesia Dorong Sahabat Tuli Berkarya di Bidang MUA
Dijelaskan, program ini sejalan dengan Program TJSL Kementerian BUMN terkait dengan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Program ini menyasar poin 10 SDGs, yakni untuk mengurangi ketimpangan dalam menciptakan inklusi bagi penyandang disabilitas melalui pelatihan dan pemberian bantuan alat bantu kepada penyandang disabilitas.
“Selama pelatihan, seluruh peserta berkesempatan untuk berdiskusi dengan para fasilitator. Bahkan para fasilitator menyatakan kesediaannya memberikan bimbingan dan mentoring, di luar kegiatan pelatihan,” kata Dimas.
Ignatius, salah satu peserta penyandang tuna netra mengakui bahwa Program Difablepreuneurship ini sangat bermanfaat bagi pengembangan usahanya.
Perkuat Promosi Melalui Media Sosial dan Marketplace
Ignatius, warga Depok yang memiliki usaha produksi sabun ramah lingkungan, siap memperluas pasar dengan memperkuat promosi melalui media sosial dan marketplace.
Baca juga: Rangkul Penyandang Disabilitas, Ciptakan Kreativitas
“Saya sangat tertarik dengan materi digital marketing dan literasi keuangan. Materi-materi tersebut bisa langsung saya terapkan untuk usaha saya,” ujarnya.
Dimas kembali menerangkan bahwa saat ini program TJSL PT Pelindo mengacu pada tiga prioritas, yaitu pemberdayaan ekonomi UMKM, pendidikan, dan program keberlanjutan lingkungan.
“Pelatihan difablepreneurship ini memenuhi dua dari tiga prioritas program TJSL Pelindo, yakni pemberdayaan ekonomi UMKM dan pendidikan,” tutupnya. (RO/S-4)
Pemerintah harus mengevaluasi kinerja PT. Pelindo yang terlambat melakukan pengerukan alur masuk dan gagal memelihara pelabuhan Pulau Baai.
Anak usaha PT Pelindo (Persero) yang bergerak di bidang layanan marine, equipment, dan port services, berhasil meraih penghargaan perpajakan selama tiga tahun berturut-turut.
Saat ini pembangunan area pengembangan BMTH yakni area marina sudah menyelesaikan pembangunan infrastruktur dasar.
PT SPSL gelar program GASKEN dukung percepatan penurunan stunting nasional
PT Pelindo Solusi Logistik atau (“SPSL”) sebagai Subholding BUMN Kepelabuhanan Pelindo pada klaster logistik dan hinterland development terus memperkuat pengembangan dan layanan bisnis
PT Pelindo Solusi Logistik atau (“SPSL”) sebagai Subholding BUMN Kepelabuhanan Pelindo pada klaster logistik terus berupaya mendukung Transformasi BUMN untuk Indonesia Maju
Mulai dari masa awal kemerdekaan yang fokus pada konektivitas dasar antarwilayah, hingga era Orde Baru yang membangun jalan nasional, pelabuhan, dan irigasi.
Perjalanan usaha sering kali berawal dari kecintaan pada tradisi keluarga. Inilah yang dialami Ratna, pemilik Baker’s Gram, sebuah UMKM di bidang kuline.
PENGAMAT badan usaha milik negara (BUMN) Toto Pranoto menyoroti peran penting PT Pegadaian untuk terus tumbuh dan berkembang bersama masyarakat.
Yayasan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meresmikan Rumah Dampak Ditiro, inisiatif baru sebagai pusat kolaborasi dan ruang terbuka bagi inovasi sosial lintas sektor.
BUMN di bidang gadai, PT Pegadaian, berupaya agar program-program yang dirancangnya dapat memperkuat ekonomi dan memberdayakan usaha kecil menengah.
Menurut dia tantangan yang dihadapi bangsa saat ini, baik dari dalam maupun luar, menuntut penguatan karakter kebangsaan yang berlandaskan Pancasila.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved