Headline

Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.

Gabung dengan Rumah BUMN Binaan BRI, Produk UMKM Ini Tampil di Etalase Bandara

Siti Retno Wulandari
20/8/2025 12:14
Gabung dengan Rumah BUMN Binaan BRI, Produk UMKM Ini Tampil di Etalase Bandara
Ilustrasi(BRI)

BADAI pandemi covid-19 memang menjadi sentilan luar bisa bagi banyak orang. Salah satunya Enih, pelaku UMKM yang sempat menggulung usaha warung kopinya. Namun, ia mulai mencari cara lain untuk bertahan dan bertemu lah dengan aktivitas memproduksi camilan dari dapur rumah. Enih mulai membuat keripik yang diberi label Erildya Camilan Family.

Awalnya, camilan itu hanya dibuat untuk konsumsi pribadi. Akan tetapi, rasa gurih dan kerenyahan cemilan itu membuat banyak orang tertarik untuk membeli. "Waktu itu saya cuma pikir, yang penting ada pemasukan buat keluarga,” kata Enih, dikutip dari keterangan resmi yang diterima Minggu (16/8).

Memulai bisnis camilan secara serius sejak 2021, Enih perlahan memperluas jangkauan produknya. Kini, camilan buatannya seperti keripik tempe, seblak kering, hingga kacang kriwil sudah masuk ke toko oleh-oleh di bandara, gerai Sarinah Thamrin, dan tersebar di berbagai toko di Jabodetabek. Bahkan, produknya telah hadir di berbagai supermarket dan minimarket.

Produksi masih dilakukan secara homemade. Dalam sehari, ia bisa membuat sekitar 50 bungkus produk. Jika ada pesanan besar dari toko, ia dan keluarga akan bekerja ekstra. “Saya bagian marketing, suami masih punya warung di rumah, dan malamnya kami produksi bareng. Kadang anak juga ikut bantu produksi kalau lagi libur,” ujarnya.

Usaha Enih semakin berkembang kala dirinya menemukan informasi tentang Rumah BUMN Jakartab binaan BRI melalui Instagram. Ia menghubungi pengelola Rumah BUMN Jakarta lewat pesan pribadi, lalu bergabung dalam pelatihan. Materi yang ia dapatkan mencakup digital marketing, pemanfaatan data e-commerce, dan pembuatan konten.

“Alhamdulillah dari yang tadinya gaptek, sekarang sudah mulai mengerti sedikit-sedikit. Penjualan online sudah mulai jalan, meski toko offline masih penting. Ada yang masih ingin sekali saya pelajari yakni live TikTok dan bikin video produk,” ungkapnya.

Program ini juga membuka pintu bagi Enih untuk terhubung dengan berbagai peluang, termasuk dukungan dari Kementerian UMKM serta Kementerian Pariwisata.

Di usia 49 tahun, Enih masih menyimpan target besar di antaranya meningkatkan kapasitas produksi, membentuk PT perseorangan, dan memperluas pasar. Ia percaya bahwa digitalisasi adalah kunci untuk mengembangkan usaha lebih cepat.

“Kalau bisa, produk ini nggak cuma dijual di Jabodetabek, tapi sampai ke seluruh Indonesia. Saya juga pengen punya pabrik kecil sendiri,” tuturnya bersemangat.

Pada kesempatan terpisah, Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi menjelaskan pihaknya terus menjalankan berbagai program pemberdayaan yang menyentuh masyarakat dan UMKM. Hingga akhir Juni 2025, BRI mengelola 54 Rumah BUMN dan telah melaksanakan lebih dari 16 ribu pelatihan.

“Melalui Rumah BUMN, BRI tidak hanya memberikan akses pelatihan dan pendampingan, tetapi juga membuka jalan bagi para pelaku usaha untuk naik kelas dan go digital. Kami percaya, semakin banyak UMKM yang tumbuh dan berkembang, akan semakin kuat pula fondasi perekonomian bangsa,” ucap Hendy. (E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya