Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL), sebagai bagian dari subholding PT Pelabuhan Indonesia (Persero), bersama anak perusahaannya, menegaskan komitmen mendukung program Pemerintah, terutama terkait upaya percepatan penurunan angka stunting nasional melalui Gerakan Anti Stunting, Keluarga Harapan (GASKEN).
“PT SPSL tetap fokus pada aktivitas bisnis dan operasional klaster logistic dan hinterland. Namun di sisi lain, SPSL juga berkomitmen menjalankan program TJSL yang secara langsung mempengaruhi aspek kehidupan masyarakat. Melalui program GASKEN, SPSL berupaya ambil bagian dalam mencegah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak Indonesia, khususnya yang berada di sekitar wilayah operasi perusahaan,” ujar Senior Vice President Sekretariat Perusahaan SPSL, Kiki M. Hikmat, Selasa (19/12) dalam keterangannya.
Program GASKEN dirancang untuk mengakomodasi 100 orang balita di wilayah Jakarta Utara. Sebagai bagian dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) tahun 2023, SPSL menitikberatkan program kesehatan dengan menyediakan 15 unit timbangan bayi digital, pemeriksaan kesehatan gratis, penyuluhan kesehatan, dan paket PMT (Pemberian Makanan Tambahan).
Baca juga : Pesona Keindahan Desa Wisata Penglipuran
“Kesehatan anak menjadi faktor utama bagi terwujudnya masyarakat yang sehat dan masa depan yang lebih baik. SPSL bertekad menyukseskan target Pemerintah dalam menurunkan prevalensi stunting menjadi 14 persen pada tahun 2024. Kami berharap melalui semangat kolaborasi, sedapat mungkin kita mampu mensukseskan percepatan penurunan stunting nasional,” kata dia.
Baca juga : UKM Binaan Pelindo Mampu Pasarkan Produk Orientasi Ekspor
Dijelaskan, program GASKEN yang diinisiasi SPSL sejalan dengan tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), terutama pada tujuan ketiga yaitu kesehatan yang baik dan kesejahteraan (good health and well being). Program ini diarahkan untuk memberikan layanan kesehatan kepada balita, meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pencegahan stunting dan pneumonia, serta meningkatkan kualitas kesehatan anak-anak.
Dalam upaya menunjang tujuan pembangunan berkelanjutan, SPSL secara konsisten melaksanakan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) di bidang kesehatan sebagai bagian dari upaya mempercepat kesejahteraan masyarakat.
Lurah Kelurahan Rawa Badak Utara, Nani menyambut baik langkah SPSL Group dalam program TJSL GASKEN. Dia menyampaikan apresiasinya terhadap kolaborasi yang dinilai sangat bermanfaat mendukung program Pemerintah dalam menurunkan angka stunting. Terlebih lagi, kegiatan ini dilakukan seiring dengan peringatan Hari Ibu ke-95.
"Diharapkan melalui kegiatan ini, negara dapat menjadi lebih kuat dan maju berkat peran ibu-ibu yang melahirkan generasi penerus bangsa. Kami mengucapkan terima kasih kepada SPSL Group atas kontribusi menurunkan angka stunting di Indonesia. Timbangan yang diberikan akan kami distribusikan ke posyandu di Kelurahan Rawa Badak Utara," kata Nani.
Nuraini (38), salah seorang orang tua dari Aska (3), mengungkapkan kegembiraannya karena dapat terlibat dalam program yang dijalankan oleh SPSL Group. Baginya, program ini sangat penting dalam meningkatkan kualitas kesehatan anak-anak.
"Kami berterima kasih kepada SPSL dan PT Menara Maritim Indonesia/MMI (Anak Perusahaan SPSL) atas program GASKEN ini. Program ini sangat membantu meningkatkan kualitas kesehatan anak-anak. Kami juga mendapatkan konsultasi kesehatan anak, pengetahuan tambahan mengenai kesehatan, dan penerimaan paket PMT," ucap dia.
Kiki M. Hikmat kembali menegaskan bahwa SPSL, sebagai bagian dari Pelindo Group, akan terus melaksanakan program TJSL dengan prinsip terintegrasi, terarah, terukur, dan bertanggung jawab. Hal ini dilakukan dengan fokus pada empat pilar yaitu sosial, ekonomi, lingkungan, dan tata kelola hukum. (Z-8)
ASRP berfokus pada optimalisasi 1.000 hari pertama kehidupan bagi anak usia 0–23 bulan di wilayah perkotaan dan perdesaan, salah satunya di Kota Bogor, Jawa Barat.
bila dibandingkan tahun 2024 dengan 2023 maka stunting berhasil diturunkan dari 4,8 juta menjadi 4,4 juta atau berhasil menurun 357.705 balita.
DISPARITAS prevalensi stunting antara provinsi masih sangat besar. Provinsi Bali menjadi provinsi terbaik dalam hal penurunan stunting, bahkan jauh di bawah angka nasional.
PREVALENSI stunting pada kelompok Kuintil 1 (Q1) atau yang relatif miskin jauh lebih tinggi, sekitar 26%. Sementara di kelompok Kuintil 5 (Q5) atau kelompok yang relatif lebih kaya hanya 13%.
Kegiatan ini menjangkau 8 titik lokasi di Kabupaten Banyuwangi dan berkolaborasi dengan tiga Puskesmas: Genteng Kulon, Singojuruh, dan Gitik.
ANGKA prevalensi stunting Provinsi Jawa Timur (Jatim) berhasil mengalahkan Jawa Barat (Jabar) dan DKI Jakarta.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved