Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Dukung Prabowo-Gibran, Repnas Indonesia Maju Janji Cetak 10 Juta Lapangan Kerja

Media Indonesia
03/12/2023 20:56
Dukung Prabowo-Gibran, Repnas Indonesia Maju Janji Cetak 10 Juta Lapangan Kerja
Ketua Umum Repnas Indonesia Maju, Anggawira (tengah), memberikan keterangan pers seusai acara Peluncuran Program Nasional Repnas(Ist)

KETUA Umum Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas) Indonesia Maju, Anggawira menegaskan pihaknya siap mencetak dua juta pengusaha bersama Prabowo-Gibran. Ia pun meminta para pengusaha fokus memenangkan pasangan capres-cawapres tersebut.

"Kita terus bekerja bersama-sama untuk memenangkan Prabowo-Gibran. Mencetak dua juta pengusaha baru dan 10 juta lapangan kerja bersama Prabowo-Gibran," kata Anggawira di acara Peluncuran Program Nasional Relawan Pengusaha Muda Nasional untuk Prabowo-Gibran, di kawasan Senayan, Jakarta, Minggu (3/12).

Menurut dia, pembangunan Indonesia tidak akan berjalan lancar jika jumlah pengusaha di Indonesia masih sedikit. "Program kita fokus untuk bagaimana meningkatkan jumlah pengusaha."

Baca juga: Mafindo: Medsos Belum Digunakan Maksimal oleh Capres-Cawapres untuk Adu Gagasan

Hadir pada kesempatan itu pendiri Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Abdul Latief. Menteri Tenaga Kerja era Orde Baru ini menekankan untuk mencapai Indonesia Emas di 2045 maka 38 juta pengusaha nasional harus mampu diciptakan.

Untuk dapat mencetak banyak pengusaha, terang dia, Indonesia butuh kepemimpinan yang mampu membawa stabilitas politik dan ekonomi. Sosok pemimpin itu menurutnya ada pada figur Prabowo-Gibran.

"Orde baru saja 32 tahun pembangunan belum selesai. Jangan mau kita diadu-domba. Jangan kita mau ribut, duduk berunding. Membangun tidak bisa ribut-ribut, membangun duduk bersama, ajak berunding kawan kita, ayo kita bangun," ucap Abdul.

Di tempat yang sama, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Erwin Aksa menuturkan untuk mencapai Indonesia Emas 2045, Indonesia harus mengembangkan ekonomi berbasis Pancasila.

Ekonomi Pancasila, imbuhnya, dapat dijalankan dengan mencetak banyak pengusaha kelas menengah (middle class). "Karena kita ingin menyeimbangkan ekonomi kapitalis dan sosialis. Jadi harus digabung. Jamsostek, BPJS, ini adalah program-program ekonomi Pancasila, program ekonomi tengah. Menggabungkan ekonomi kapitalis dan sosialis," katanya.

Erwin menambahkan, agar dapat menjalankan ekonomi Pancasila, Indonesia pun butuh pemimpin yang tegas. "Kita butuh teknologi, kita butuh hilirisasi agar supaya lapangan pekerjaan ada. Untuk itu kita butuh pemimpin yang tegas," tandasnya. (RO/J-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Eksa
Berita Lainnya