Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KETUA Presidium Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Septiaji Eko Nugroho menilai selama sepekan masa kampanye, media sosial belum digunakan dengan baik sebagai tempat untuk adu gagasan bagi para kandidat capres cawapres.
“Linimasa para kandidat lebih banyak memuat peristiwa pelaksanaan kampanye, ketimbang mengunggah dan mempertahankan gagasan dan program,” tutur Septiaji kepada Media Indonesia, Minggu (3/12).
“Bisa jadi juga karena masyarakat kita belum terbiasa untuk menggunakan media sosial untuk saling beradu gagasan, sehingga issue yang penting bagi masyarakat, seperti anti korupsi, polusi, pendidikan, jarang yang menjadi bahan perdebatan di media sosial,” tambahnya.
Baca juga : Tim AMIN Gunakan Medsos untuk Menarik Suara Kaum Gen Z
Septiaji menyebut hoaks masih menjadi momok. Hal itu lantaran sejak kampanye dimulai pada tanggal 28 November 20023, Mafindo menemukan 25 artikel cekfakta terhadap hoaks dengan narasi fitnah dan adu domba.
“Para elite dari masing-masing kelompok kandidat, perlu lebih serius untuk turut mengerem hoaks yang berasal dari kelompoknya,” ujarnya.
Baca juga : Puan Minta Format Debat Capres-Cawapres Dikaji Ulang
Kalau tidak, lanjut Septiaji, media sosial hanya akan digunakan untuk saling menjatuhkan, bukan sebagai tempat adu gagasan. (Z-5)
Melalui platform online seperti Shopee, brand kecantikan lokal semakin berkembang dan memperluas pasar dengan berbagai fitur dan program yang ditawarkan.
Kehadiran anak-anak sebagai kidsfluencer ini rupanya memicu kekhawatiran akan potensi eksploitasi anak
Studi menunjukkan semakin banyak waktu yang dihabiskan remaja di media sosial, semakin besar kemungkinan mereka mengalami perundungan terkait berat badan.
Perubahan ini tidak hanya mencakup penggunaan kata-kata, tetapi juga pada pola komunikasi secara keseluruhan
Slogan pick me mengarah kepada perilaku atau sikap seseorang yang berusaha mendapatkan perhatian dan penerimaan dengan cara menonjolkan diri sebagai pribadi yang berbeda.
BUDAYAWAN Banten Uday Suhada mengecam eksploitasi perempuan Badui yang kini marak dilakukan oleh para konten kreator ke media sosial (medsos).
Indonesia telah memiliki pemimpin nasional dari berbagai latar belakang, mulai dari militer (TNI) hingga sipil, tetapi belum ada yang berasal dari korps kepolisian.
Pria yang akrab disapa Romy tersebut mengatakan bahwa PPP masih menunggu hasil muktamar partai yang rencananya digelar pada September mendatang.
Wakil Ketua Partai NasDem, Saan Mustopa mengatakan pihaknya tidak akan terburu-buru dalam mendeklariskan pencalonan Prabowo sebagai capres di pemilu selanjutnya.
Ray Rangkuti menilai keputusan Partai Gerindra dalam mengusung kembali Prabowo Subianto untuk menjadi calon presiden 2029 terlalu cepat.
Indonesia yang memiliki keragaman etnis dan budaya, rentan terhadap perpecahan jika tidak dikelola dengan baik.
Cak Imin enggan menanggapi lebih jauh ihwal kemungkinan memajukan dirinya. Ia menilai pesta demokrasi 2029 masih lama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved