Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PSIKOLOG anak dan keluarga dari Universitas Indonesia Saskhya Aulia Prima mengatakan bermain aktif, seperti memanjat atau melompat, bermanfaat untuk tumbuh kembang anak, termasuk menjaga kesehatan dan meningkatkan daya tahan anak terhadap stres.
"Bermain aktif, yang banyak melibatkan aktivitas fisik, banyak banget manfaatnya untuk tumbuh kembang anak secara umum. Pertama, pastinya menjaga kesehatan anak dan membantu meningkatkan daya tahan stres anak," kata Saskhya, dikutip Senin (26/6).
Menurut Saskhya, ketika anak bermain dengan melibatkan banyak aktivitas fisik, ia pasti menghadapi lebih banyak tantangan sehingga ia akan terbiasa dengan tantangan-tantangan yang mungkin akan dia hadapi di kemudian hari.
Baca juga: Bangun Ikatan dengan Anak di Era Digital Lewat Main Bersama
Ia melanjutkan, dengan bermain aktif, kesehatan mental anak juga akan terkelola dengan baik. Pasalnya, saat bermain, anak-anak cenderung lebih rileks dan memiliki suasana hati yang baik.
"Jadi pada waktu yang sama releasing stress dan nambahin daya tahan stresnya menjadi lebih panjang. Dan di zaman yang sangat tidak bisa diprediksi ini, besok ada tantangan apa, maka bermain aktif, bermain yang agak berisiko sedikit, itu membantu mereka untuk menghadapi itu," ujar Saskhya.
Selain itu, kata Saskhya, bermain aktif juga membantu meningkatkan keterampilan emosi dan sosial anak. Terutama ketika bermain bersama orangtua atau teman-temannya, anak dapat belajar cara bernegosiasi hingga kerja sama yang baik.
Baca juga: Manfaat Bermain bagi Anak
Kemudian manfaat lainnya, menurut Saskhya, adalah untuk menstimulasi perkembangan otak anak. Pasalnya, di tahun-tahun awal kehidupan mereka hingga usia remaja, otak anak harus mendapatkan banyak stimulasi agar ia dapat tumbuh menjadi anak yang cerdas.
"Saya olahraga hampir tiap hari dan biasanya jadi makin fokus, makin produktif. Sama, anak-anak juga semakin sering olahraga (aktif bergerak), agility-nya juga semakin baik," ujar Saskhya.
Adapun rekomendasi waktu bermain aktif pada anak usia 3-5 tahun adalah minimal 180 menit sehari. Usahakan ajak anak bermain apa saja yang mereka sukai di luar ruangan.
Sementara rekomendasi waktu bermain aktif untuk anak usia 6-17 tahun adalah minimal 60 menit sehari.
Setidaknya tiga hari dalam seminggu, anak pada usia tersebut membutuhkan aktivitas olahraga yang cepat dan penuh tenaga seperti berlari dan bermain bola, aktivitas yang meningkatkan kekuatan otot seperti memanjat dan push up, dan aktivitas yang menguatkan tulang seperti gymnastic. (Ant/Z-1)
Langkah yang dapat dilakukan orangtua dalam mendorong anak supaya terbiasa mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi antara lain melalui pembelajaran dari kebiasaan sehari-hari.
Orangtua dianjurkan untuk menyajikan camilan sehat seperti buah potong segar, jagung rebus, ubi kukus, bola-bola tempe, puding susu tanpa gula tambahan, atau dadar sayur mini.
Orangtua perlu memberikan contoh kepada anak dan menjelaskan pentingnya mengonsumsi makanan yang bergizi.
Instansi pendidikan berperan dalam menyediakan ruang aman bagi anak untuk dapat mengembangkan diri dan meningkatkan pengetahuan.
Meski berguna untuk hal positif seperti belajar jarak jauh, ponsel ini juga kerap menjadi pintu masuk untuk berbagai masalah terkait dengan era digital ini.
Pemakaian masker, khususnya di tengah kerumunan mungkin dapat dijadikan kebiasaan yang diajarkan kepada anak-anak.
Tidak hanya menyenangkan, bermain juga diakui sebagai sarana penting untuk menumbuhkan berbagai keterampilan hidup yang esensial.
Bermain lebih dari sekadar hiburan—ini adalah alat yang sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang fisik, kognitif, serta sosial-emosional anak.
Bermain game bukan hanya tentang hiburan, tetapi juga tentang menjelajahi dunia virtual yang penuh detail dan cerita yang mendalam.
SEDIKITNYA 5 anak tewas dan 12 lainnya, termasuk perempuan, terluka akibat pengeboman Israel di Kota Jalur Gaza, Palestina.
Stimulasi untuk mengasah kemampuan motorik anak dapat dilakukan di rumah. Orang tua tidak melulu harus mengikutkan anak program khusus.
Bermain bukan hanya hiburan, tetapi berperan penting dalam perkembangan anak, mulai dari kemampuan pemecahan masalah hingga keterampilan sosial.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved