Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Ada Pilihan Lain Bagi Pasien Kanker Paru Selain Kemoterapi

Basuki Eka Purnama
16/6/2023 10:33
Ada Pilihan Lain Bagi Pasien Kanker Paru Selain Kemoterapi
Grafis kanker paru(MI)

DOKTER spesialis paru Sita Laksmi Andarini, dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) mengatakan tidak semua pasien kanker paru harus kemoterapi namun bisa juga melakukan terapi target atau targeted therapy.

"Orang kanker paru sekarang tidak selalu harus terapi kemo. Sebanyak 55% orang Indonesia yang kanker paru bisa pakai tablet targeted therapy," kata staf pengajar di Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI)-RSUP Persahabatan itu, dikutip Jumat 916/6).

Sita, yang merupakan Ketua Bidang Hubungan Luar Neger PDPI itu menjelaskan, terapi bagi pasien kanker paru sebetulnya sangat bervariasi, tergantung tipe atau jenisnya.

Baca juga: Waspada! Menghirup Asap Rokok Memicu Kanker Paru-Paru

Menurutnya, ada dua jenis utama kanker paru yakni small cell lung cancer (SCLC) atau kanker paru sel kecil dan non-small cell lung cancer (NSCLC).

Lebih dari 80% kanker paru adalah NSCLC, dengan 40% dari NSCLC terjadi mutasi reseptor pertumbuhan epidermal (EGFR). Pengobatan untuk kanker jenis tersebut tentu berbeda dengan tipe kanker paru lainnya.

"Pada pasien dengan jenis kanker paru bukan sel kecil, pasien akan direkomendasikan dengan obat small molecule EGFR TKI atau menghambat tyrosine kinase," ujar Sita.

Baca juga: Kalbe Kenalkan Obat Kanker Paru Generik Pertama di Indonesia

Berbeda dengan kemoterapi, Sita mengatakan terapi target khusus menargetkan sel kanker agar pertumbuhan dan penyebarannya terhambat.

"Kalau kemoterapi membunuh sel kanker dan sel-sel sehat. Oleh karena itu, ada efek sampingnya misalnya rambut rontok, infeksi, mudah berdarah, mual, dan muntah. Biasanya diinfus bisa one-day care, artinya enggak perlu dirawat," tutur Sita.

Ke depan, Sita mengatakan terapi target untuk pengobatan kanker, terutama kanker paru, tampaknya akan menjadi terapi yang utama, mengingat banyaknya jumlah kanker paru dengan jenis NSCLC yang positif mutasi EGFR.

Selama ini, EGFR TKI yang tersedia di Indonesia masih merupakan produk impor. Untuk itu, guna menyediakan terapi yang efektif, berkualitas, dan terjangkau, PT Kalbe Farma, melalui anak perusahaannya, PT Global Onkolab Farma, melakukan inovasi obat kanker paru generik pertama karya anak bangsa yakni Erlotinib yang bisa didapatkan melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Presiden Direktur PT Global Onkolab Farma Selvinna mengatakan, upaya tersebut juga merupakan wujud komitmen perusahaan dalam mendukung program pemerintah terkait kemandirian obat nasional.

"Kita ingin sekali obat itu mandiri, enggak usah impor. Jadi karena kami satu-satunya yang punya fasilitasnya, kita dukunglah pemerintah dengan cara bikin obat tabletnya,' ujar Selvinna.

Erlotinib generik karya anak bangsa sudah tersedia di e-katalog obat dalam skema JKN sehingga dapat dinikmati oleh seluruh pasien yang membutuhkan. (Ant/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya