Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
MENILAI prevalensi gangguan tidur di antara pasien kanker sangat penting untuk memahami gejala dan mengidentifikasi strategi manajemen yang tepat. Diagnosis kanker merupakan pemicu stres kehidupan yang signifikan yang dapat memengaruhi kondisi fisiologis, psikologis, dan fisik individu.
Berdasarkan penelitian berjudul Prevalence of Sleep Disturbance in Patients With Cancer: A Systematic Review and Meta-Analysis pada 2022 bahwa salah satu gejala yang paling umum dan mengganggu ialah gangguan tidur, yang berdampak negatif pada kualitas hidup pasien yang didiagnosis kanker.
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa lebih dari separuh pasien kanker mengalami gangguan tidur, yang lebih tinggi daripada populasi umum dan penyakit lainnya. Hasil ini menyoroti perlunya strategi manajemen yang jelas yang dapat mengurangi gangguan tidur pada pasien kanker. Lebih lanjut, perlu dilakukan lebih banyak upaya untuk mengurangi gangguan tidur melalui penilaian dan manajemen status tidur pada pasien kanker.
Gangguan tidur pada pasien kanker dapat berdampak negatif terhadap kualitas hidup yang berkaitan dengan kesehatan, termasuk fungsi fisik dan psikologis. Gangguan tidur juga telah dikaitkan dengan kemungkinan kekambuhan kanker dan dapat mengakibatkan proses penyembuhan yang buruk, penurunan fungsi kognitif, dan penurunan aktivitas kerja.
Pasien kanker yang berusia antara 40 dan 49 tahun menunjukkan prevalensi gangguan tidur tertinggi sebesar 67%. sedangkan prevalensi gangguan tidur terendah dilaporkan pada kelompok usia 50 hingga 59 tahun sebesar 61,8%.
Lebih jauh, hasil meta-analisis ini juga menunjukkan bahwa penelitian yang melibatkan pasien kanker lanjut paling tinggi dalam melaporkan gangguan tidur dengan 70,8%.
Hasil meta-analisis ini menemukan perbedaan dalam prevalensi gangguan tidur menurut berbagai subkelompok jenis kanker. Seorang pasien yang didiagnosis dengan kanker payudara (59,7%) dan gastrointestinal (50,6%) melaporkan gangguan tidur tertinggi dibandingkan dengan pasien dengan gastrointestinal (50,6%) dan prostat (44,8%). (H-4)
Risiko kumulatif seseorang di Indonesia untuk terkena kanker sebelum usia 75 tahun diperkirakan sekitar 14%.
6 tips pola makan untuk pasien kanker yang mendukung pemulihan tubuh, meningkatkan daya tahan, dan menjaga kesehatan setelah pengobatan kanker.
Motif vest digali dari wastra-wastra Nusantara. Bahan dasarnya merupakan daur ulang, memanfaatkan kain-kain perca dari berbagai daerah di Tanah Air.
Perlunya kolaborasi menyeluruh dalam membangun ekosistem layanan kanker payudara yang lebih manusiawi, menyentuh aspek medis, dan psikososial.
Para ilmuwan mengembangkan sistem kecerdasan buatan yang merevolusi imunoterapi kanker.
Menurut data GLOBOCAN 2022, Indonesia termasuk dalam 10 besar negara dengan jumlah kasus kanker ovarium tertinggi di dunia.
Penelitian terbaru menunjukkan kombinasi radioterapi dan imunoterapi dapat “membangunkan” tumor paru-paru yang sebelumnya kebal pengobatan.
Banyak tantangan yang dihadapi pasien kanker anak dan keluarga, terutama yang berasal dari latar belakang keluarga prasejahtera.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved