Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
MENURUT data GLOBOCAN tahun 2022 yang dirilis oleh International Agency for Research on Cancer (IARC) pada 8 Februari 2024, terdapat 19.976.499 kasus baru kanker di seluruh dunia, yang mencakup berbagai jenis kanker dan kelompok usia. Jumlah kematian akibat kanker mencapai 9.743.832 jiwa pada tahun 2022.
Ketua Tim International FK-KMK UGM, dr. Dwi Aris Agung Nugrahaningsih, M.Sc, Ph.D menyampaikan, dari data itu, kanker kini telah menjadi salah satu penyebab utama kematian di dunia. "Angka kejadian dan kematian (kanker) yang terus meningkat secara signifikan dalam beberapa dekade terakhir," terang dia Senin (14/7).
Di Indonesia, GLOBOCAN mencatat 408.661 kasus baru kanker pada tahun 2022, dengan jumlah kematian akibat kanker mencapai 242.988 jiwa. Angka Kejadian kanker yang disesuaikan menurut populasi dunia (Age-Standardized Rate/ASR) mencapai 136,9 per 100.000 penduduk.
Artinya, risiko kumulatif seseorang di Indonesia untuk terkena kanker sebelum usia 75 tahun diperkirakan sekitar 14%.
"Pencegahan melalui edukasi gaya hidup sehat, vaksinasi, dan deteksi dini menjadi langkah krusial untuk menekan angka kejadian kanker," terang dia. Namun, implementasi program pencegahan dan deteksi dini masih menghadapi kendala seperti keterbatasan fasilitas dan rendahnya kesadaran masyarakat.
Berbagai inovasi terapi kanker kini mengarah pada pengobatan personal berbasis karakteristik genetik pasien, yang bisa meningkatkan respons terapi dibandingkan terapi standar. Di samping terapi kuratif, perawatan suportif dan paliatif yang mengutamakan aspek medis, psikososial, dan spiritual juga semakin diakui sebagai faktor penting dalam meningkatkan kualitas hidup pasien.
Selain inovasi terapi, kesetaraan akses layanan kesehatan menjadi tantangan utama dalam manajemen kanker. Di Indonesia, masih terdapat kesenjangan akses terhadap fasilitas diagnostik dan terapi, terutama antara daerah perkotaan dan pedesaan. Kebijakan yang mendukung penggunaan teknologi mutakhir dalam diagnosis dan pengobatan kanker perlu diperkuat agar layanan kesehatan dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat.
Data global menunjukkan bahwa di negara-negara dengan kebijakan kesehatan yang proaktif, akses terhadap terapi kanker inovatif meningkat hingga 40%, yang berdampak positif pada penurunan angka kematian akibat kanker.
Ketua Panitia Summer Course, dr. Dyah Ayu Mira Oktarina, Ph.D., Sp.D.V.E., Subsp.O.B.K. menyampaikan, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) berkolaborasi dengan Fakultas Kedokteran Gigi, Fakultas Farmasi, dan Fakultas Psikologi UGM untuk menghadirkan Summer Course 2025 on Interprofessional Healthcare - Integrative Cancer Management: A Roadmap to Better Outcome.
Program ini akan berlangsung pada 14-25 Juli 2025 di FK-KMK UGM, Yogyakarta. "Topik terkini yang diangkat mengenai penanganan kanker secara integratif berbasis kolaborasi lintas profesi kesehatan," terang dia.
Program diikuti oleh 107 peserta yang berasal dari 30 universitas di dalam negeri dan di lua negeri, terdiri dari mahasiswa sarjana, pascasarjana, dan profesional dari UGM, khususny - dari disiplin ilmu kesehatan dan bidang terkait lainnya.
Peserta berasal dari berbaga universitas, seperti Kunming Medical University, Universitas of Medicine Mandalay, Mahido University Thailand, Innsburck University, Maastricht University, Kadir Has University Chiang Mai University, University of Gondar, Debre birhan university, Ambo Universi University of Amsterdam, Universiti Putra Malaysia, Malaysia, Nepalese Army Institute Health Sciences, Amrita Vishwa Vidyapeetham, Zhejiang University, dan Universitas indonesia.
Kegiatan belajar akan berlangsung secara online maupun offline, meliputi kuliah pakar, praktikum, role play, field trip, serta tugas mandiri melalui platform Learning Management System (LMS). Topik kuliah akan mencakup terapi kanker berbasis biomarker, pendekat spiritual dalam perawatan paliatif, kesetaraan akses layanan kanker, hingga strategi kebijakan Kesehatan publik yang mendukung pengelolaan kanker secara efektif.
Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahsiswaan FK-KMK UGM, dr. Anmad Hamim Sadewa, Ph.D mengatakan, melalui program ini, UGM mempertegas komitmennya dalam mengembangkan pendidik interprofesi yang berkelanjutan dan adaptif terhadap tantangan kesehatan global masa kini. (H-2)
6 tips pola makan untuk pasien kanker yang mendukung pemulihan tubuh, meningkatkan daya tahan, dan menjaga kesehatan setelah pengobatan kanker.
Motif vest digali dari wastra-wastra Nusantara. Bahan dasarnya merupakan daur ulang, memanfaatkan kain-kain perca dari berbagai daerah di Tanah Air.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved