Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
TERAPAN stem cell therapy diklaim mampu mengobati penyakit yang sulit diobati dengan obat-obatan konvensional. Ada sejumlah terapi stem cell yang berkembang.
Prof. Dr. Nugroho Kampono, SpOG. Subsp. Onk dari Brawijaya Hospital menjelaskan bahwa stem cell bersumber darah tali pusat dan DNA. "Nah, yang kami akan kembangkan ke depan yaitu stem cell dari mikro RNA yang dapat menyembuhkan segala macam penyakit," kata Nugroho dalam keterangannya, Rabu (17/7).
Stem cell dengan mikro RNA terbukti ampuh. Menurutnya, ada orang yang 20 tahun lumpuh lalu melakukan operasi dan stem cell mikro RNA akhirnya dapat berjalan kembali.
Harga stem cell mikro RNA, lanjut dia, sebenarnya dapat terjangkau. Biaya sekali suntik cukup sekitar Rp25 juta. Namun, karena bisnis, harganya bisa Rp300 juta sekali suntik.
Dr. dr. M. Yamin, Sp.JP (K), Sp. PD, FACC, FSCAI, FAPHRSD dari rumah sakit yang sama menambahkan bahwa masyarakat kita lebih suka berobat ke Malaysia karena harganya lebih murah daripada Indonesia. "Harga obat dan peralatan di Indonesia bisa tiga kali lipat daripada Malaysia," katanya.
Ia menduga hal itu terjadi karena ada intervensi pemerintah Malaysia dalam memberikan insentif ke bidang kesehatan. Di sisi kesehatan, biaya lebih bersaing tetapi pariwisata menjadi meningkat lewat kamar hotel yang penuh. (I-2)
Penyakit Guillain-Barré Syndrome (GBS) kini sedang mengancam anak-anak Gaza. GBS sendiri adalah penyakit autoimun, artinya sistem kekebalan tubuh menyerang saraf perifer.
RSV merupakan virus yang mudah menular dan menyerang saluran pernapasan dan paling berbahaya menyerang dua ujung spektrum yaitu bayi dan lansia.
Flu Singapura atau Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) tak hanya menyerang anak-anak. Namun, orang dewasa juga bisa terinfeksi dan mengalami komplikasi berat.
KETUA Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (Perosi) Cabang Jakarta Raya (Jaya) dr Arya Govinda mengungkapkan pentingnya membangun kesadaran masyarakat terhadap kesehatan tulang
Gejala umum radang usus merupakan diare yang hingga kini masih sulit dibedakan oleh masyarakat dengan diare biasa dengan diare yang mengarah pada radang usus.
PENYAKIT radang usus (IBD) merupakan sekelompok penyakit autoimun yang ditandai dengan peradangan pada usus kecil dan besar. Kesadaran masyarakat masih rendah terhadap penyakit radang usus.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved