Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BADAN Layanan Umum (BLU) Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) mengajukan pagu indikatif anggaran tahun 2024 sebesar Rp69,60 miliar dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi XI DPR RI dengan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan.
Anggaran tersebut rencananya akan digunakan untuk layanan fasilitas dana bergulir kehutanan dan layanan kerjasama pengelolaan dana lingkungan hidup.
Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi XI DPR RI Puteri Komarudin mendorong BPDLH untuk fokus pada penanganan sampah dan rehabilitasi mangrove.
Baca juga: BPDLH Gelontorkan Dana Rp58 Miliar untuk Pengelolaan Sampah
“Akhir tahun lalu, Presiden Joko Widodo memberikan arahan agar dana yang dikelola BPDLH difokuskan pada kegiatan-kegiatan nyata yang berkaitan dengan lingkungan hidup, seperti pengelolaan sampah hingga pengelolaan lahan mangrove," jelas Puteri.
"Untuk itu, seperti apa realisasi dari penugasan tersebut sampai saat ini. Kami juga berharap agar program-program BPDLH, khususnya terkait program penanganan sampah dan pengelolaan mangrove dapat tersalurkan di daerah pemilihan kami,” ungkap Puteri dalam keterangan pers, Rabu (14/6).
Hutan Mangrove Dialihfungsikan Jadi Tambak dan Lahan Pertanian
Politikus dari Fraksi Golkar itu menyebut Kabupaten Bekasi memiliki kawasan hutan mangrove di wilayah pesisir Kecamatan Muara Gembong yang perlu segera direvitalisasi.
Hal ini karena hampir 93,5 persen kawasan tersebut telah dialihfungsikan menjadi tambak dan lahan pertanian masyarakat.
“Padahal, fungsi hutan mangrove sangat penting untuk menahan abrasi pantai dan menjaga keberlangsungan ekosistem pesisir. Sehingga, dana lingkungan yang dikelola BPDLH, khususnya terkait pengelolaan lahan mangrove, dapat membantu Pemda untuk memperbaiki penanganan kawasan tersebut,” lanjutnya.
Baca juga: Bappenas Dorong Pengintegrasian Karbon Biru dalam Kebijakan Perubahan Iklim
Selain itu, Puteri berharap agar program BPDLH juga diarahkan untuk penanganan sampah di daerah.
Pengelolaan Sampah di Karawang
Per Agustus 2022, volume sampah Kabupaten Karawang tercatat mencapai 1.200 ton per hari. Namun, hanya sekitar 350 ton sampah yang diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
“Makanya, masih sering kita temui sampah yang tidak terangkut dan menumpuk. Sehingga, ketika turun ke desa, masyarakat sering mengadu terkait pengelolaan sampah hingga revitalisasi bank sampah," katanya.
"Jadi, kami berharap Kementerian Keuangan lewat BPDLH ini bisa turut andil dalam penanganan sampah,” tegas politikus dapil Jawa Barat II itu.
Baca juga: Anggaran Pengelolaan Sampah Perlu Ditingkatkan
Dalam rapat tersebut, Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Astera Primanto Bhakti menyatakan kegiatan penanganan sampah dan revitalisasi mangrove termasuk dalam program BPDLH yang sedang dirumuskan bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
“Ini memang termasuk dalam programnya, tapi masih membutuhkan persetujuan bersama dari K/L teknis. Ini sekarang yang sedang dirumuskan bersama KLHK yang menangani sampah. Setelah ini jalan, kita bisa segera deploy (salurkan), dan wilayahnya bisa cek bersama BPDLH,” urai Prima. (RO/S-4)
BPDLH diharapkan dapat memainkan peranan penting untuk memobilisasi berbagai sumber pendanaan pengelolaan lingkungan hidup.
Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) telah menyalurkan sebanyak Rp4,21 triliun melalui fasilitas dana bergulir (FDB) kepada 28.339 debitur di 30 provinsi dari 2022 hingga 2023.
Indonesia memiliki peranan yang sangat penting dalam forum global terkait implementasi REDD+ karena merupakan salah satu negara berkembang terbesar yang masih memiliki hutan alam tropis.
Penanaman Mangrove di Pantai Glagah Wangi Istambul Demak
Monitoring Tanaman Mangrove di Area Kilang Pertamina Internasional Project Cilacap
Ia memanfaatkan momen Hari Mangrove Sedunia dengan meluncurkan inisiatif Next Generation New Icon Gadis Antariksa.
Marriott Business Council Indonesia menginisiasi proyek lingkungan bertajuk “10.000 Mangrove untuk Indonesia” dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Rabu (5/6).
Mangrove ditanam di 10 titik dengan wilayah pinggir pantai guna meminimalisasi dampak gelombang tinggi
Dalam mewujudkan kepedulian terhadap lingkungan ini Pelindo 1 melakukan rangkaian program CSR (Corporate Social Rensposibility) dengan tema "Cintai Mangrove Sejak Dini".
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved