Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
TIDUR yang berkualitas merupakan faktor penting dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan kita. Namun, dalam era gaya hidup sibuk dan pola makan yang tidak sehat, banyak orang cenderung mengonsumsi makanan junk food yang tinggi lemak, gula, dan garam.
Sebuah penelitian terbaru telah mengungkapkan bahwa banyak makan junk food dapat berdampak negatif pada kualitas tidur.
Lantas, benarkah ketika kita konsumsi junk food dapat mempengaruhi kualitas tidur?, nah sebelum menjawab pertanyaan tersebut ketahui dulu yuk apa itu junk food.
Junk food merupakan istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan makanan yang kandungan kalori, lemak, gula, garamnya tinggi; tetapi kandungan vitamin dan seratnya rendah. Biasanya junk food juga mengandung berbagai bahan tambahan pangan (BTP) seperti pemanis, perasa dan pengawet.
Sedangkan healthy food merupakan istilah yang digunakan untuk makanan yang mengandung nutrisi sesuai dengan kebutuhan tubuh sehingga bermanfaat bagi pertumbuhan dan kesehatan tubuh kita.
Junk food yang mengandung lemak dan garam tinggi contohnya adalah hamburger, pizza, ayam goreng, kentang goreng yang penyajiannya tidak disertai buah dan sayur dan berbagai jenis keripik. Umumnya makanan tersebut mengandung lemak jenuh yang dapat menyebabkan risiko obesitas dan apabila dikonsumsi terlalu banyak dapat menimbulkan gangguan kesehatan.
Kadar garam yang tinggi melebihi kadar garam yang dibutuhkan tubuh dapat memicu tekanan darah tinggi. Contoh junk food yang mengandung gula tinggi adalah minuman bersoda, donat, permen, dan kue. Gula yang terlalu tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada gigi dan penyakit diabetes.
Sebuah penelitian yang dilakukan di Jerman dan Inggris melaporkan bahwa tidak tidur selama satu hari penuh bisa membuat seseorang lebih cenderung atau memiliki dorongan yang lebih kuat untuk mengonsumsi junk food. Hal ini diduga disebabkan oleh peningkatan pelepasan sinyal di otak yang berkaitan dengan nafsu makan pada orang-orang yang kurang tidur.
Penelitian berskala kecil yang dipublikasikan di jurnal medis Journal of Neuroscience tersebut menginvestigasi 32 partisipan pria sehat. Mereka dibagi menjadi dua kelompok, yakni kelompok yang tidur seperti bisa dan kelompok yang begadang semalam penuh.
Setelahnya, para peneliti melakukan pemerikaan pencitraan pada otak partisipan. Tujuannya adalah untuk mengetahui area otak mana saja yang berkaitan dengan nafsu makan dan keinginan untuk mengonsumsi makanan jenis tertentu pada individu di kedua kelompok tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa individu dari kedua kelompok memiliki derajat rasa lapar yang sama tinggi. Namun, pada kelompok yang begadang alias kurang tidur, terdapat peningkatan kadar hormon tertentu yang berkaitan dengan rasa lapar dibandingkan kelompok lainnya.
Selain itu, para peneliti juga menemukan bahwa individu dari kelompok yang waktu tidurnya kurang cenderung lebih memilih junk food ketimbang kelompok tidur cukup.
Para peneliti pun menarik kesimpulan bahwa penentuan jenis makanan yang dikonsumsi saat seseorang kurang tidur diduga berkaitan dengan perilaku hedonistik atau reward-seeking, dan bukan hanya sebagai akibat dari mekanisme hormonal.
Mereka juga menambahkan bahwa seseorang yang kurang tidur akan cenderung menilai junk food secara lebih tinggi ketimbang orang lain yang cukup tidur.
Hasil penelitian didapat dari penggunaan kombinasi uji perilaku dan biologis, termasuk pemeriksaan magnetic resonance imaging (MRI) untuk menentukan bahwa durasi tidur yang kurang bisa meningkatkan kemungkinan seseorang untuk (pesan dan) makan junk food.
Namun, terlepas dari temuan yang cukup menarik, penelitian tersebut juga memiliki beberapa keterbatasan. Salah satunya adalah jumlah partisipan yang sedikit, yang menurunkan relevansi dari sampel terhadap seluruh populasi.
Selain itu, pada kenyataannya, kekurangan tidur yang terakumulasi selama periode waktu satu minggu atau lebih dapat menjadi masalah yang serius. Namun, penelitian ini hanya mengukur kekurangan tidur selama satu hari untuk merepresentasikan kekurangan tidur.
Menurut hasil penelitian, memang kurang tidur bikin Anda cenderung ingin makan junk food, yang jika tidak ditangani bisa sebabkan kenaikan berat badan. Selain itu, kurang tidur diketahui bisa sebabkan depresi, risiko lebih besar terkena flu, lemas, dan masih banyak lagi.
Orang dewasa baiknya tidur selama 7-9 jam setiap malamnya, lalu dukung daya tahan tubuh dengan konsumsi makanan bergizi dan olahraga teratur agar tetap sehat! (Z-10)
Makanan-makanan instan atau hidangan cepat saji seperti keripik kentang juga mengandung garam tersembunyi sehingga perlu diwaspadai.
Mi instan yang rendah nutrisi bukan berarti tidak boleh dikonsumsi. Mi instan sebaiknya dikonsumsi apabila tdak mengandung pengawet dan MSG, serta rendah gluten.
SALAH satu produk unggulan PT FKS Food Sejahtera Tbk (AISA), Bihunku, menerima penghargaan bergengsi TOP Brand 2023 untuk kategori bihun instan yang diselenggarakan oleh Majalah Marketing.
PT FKS Food Sejahtera Tbk (AISA) berkomitmen untuk terus membangun dan mengembangkan Bihunku, salah satu produk unggulan, dan produk-produk FKS Food lain.
Produk inovasi makanan nasi padang instan, hasil temuan peneliti dari Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta), Universitas Andalas (Unand), Padang banyak menarik perhatian investor.
Tahun ini, untuk pertama kalinya, makanan siap saji khusus untuk ibadah Haji akan dikirimkan langsung dari Indonesia, tepatnya oleh Pangansari.
Cara tidur seseorang dapat menjadi sinyal awal adanya masalah pada jantung.
Kurang tidur juga dapat mengganggu proses pembelajaran dan memori seseorang.
Tips mengatur pola tidur selama Ramadan, antara lain mengatur agar tidur malam di waktu yang sama dan menghindari makanan yang terlalu berat saat berbuka.
Kini, makalah yang diterbitkan dalam jurnal Alzheimer's & Dementia telah menunjukkan ada hubungan lain antara gerakan mata cepat (REM) dan penyakit Alzheimer dini.
Mengontrol nafsu makan merupakan tantangan bagi banyak wanita, terutama yang mengalami perubahan hormon, stres, atau pola tidur yang kurang baik.
Tidur sangat penting untuk kesehatan tubuh dan mental, karena memberi waktu bagi tubuh untuk pulih, memperbaiki jaringan yang rusak, serta memproses dan menyimpan memori.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved