Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
Gempa tektonik dengan magnitudo 6,0 mengguncang Daerah Istimewa Yogyakarta dan wilayah selatan Jawa. Guncangan terjadi pada pukul 00.04 WIB, Kamis (8/6).
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan pusat gempa terletak pada koordinat 9,15° LS dan 110,64° BT, atau tepatnya di laut pada jarak 128 kilometer arah Selatan Gunungkudul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada kedalaman 46 km.
"Dengan memperhatikan lokasi episentrum dan kedalamannya, gempa yang terjadi merupakan jenis dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan nai," ucap Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, Kamis.
Baca juga: BMKG: Sumatra Selatan Bakal Terdampak Kekeringan, Antisipasi Lebih Dini
Gempa tersebut dirasakan penduduk Yogyakarta dan mengakibatkan banyak barang yang terpelanting dan hancur.
Selain di Yogyakarta, kondisi yang sama juga terjadi di Ponorogo. Kendati demikian, hingga saat ini, belum ada laporan dampak kerusakan parah yang ditimbulkan akibat gempa tersebut. Hasil pemodelan juga menunjukkan bahwa gempa itu tidak berpotensi tsunami.
BMKG pun mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Untuk sementara, warga juga diminta menghindari bangunan yang retak atau rusak.
Baca juga: Sejumlah Wilayah Masuki Musim Kemarau, BMKG: Siaga Karhutla dan Kekeringan
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," tandasnya. (Z-11)
Para pengemudi kendaraan roda empat sebaiknya tetap berada di dalam mobil ketika terjadi gempa bumi dan dalam kondisi terjebak macet.
Wakil residen RI Gibran Rakabuming Raka menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam penanganan korban gempa bumi yang melanda Kabupaten Poso.
PEMERINTAH memperingatkan ancaman potensi gempa bumi dari Sesar Lembang yang membentang sepanjang 29 kilometer di bagian utara Kota Bandung.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat, hingga Kamis (12/8) pagi, ada 13 gempa susulan yang mengguncang wilayah Jawa Barat.
Gempa bermagnitudo 4,7 yang mengguncang Jawa Barat pada Selasa malam (20/8) dipastikan berasal dari aktivitas Segmen Citarum.
BMKG mencatat lima kali gempa bumi mengguncang sejumlah wilayah di Jawa Barat sepanjang Rabu (20/8). Getarannya dirasakan masyarakat di Kabupaten Bandung Barat, Purwakarta, hingga Bekasi.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan bahwa gempa bumi dirasakan warga Kabupaten Probolinggo, Provinsi Jawa Timur pada Jumat (18/7).
Banjir, kebakaran, angin kencang, gelombang pasang, dan tanah longsor bukan hanya mengancam keselamatan manusia, tapi juga menghambat pembangunan dan menimbulkan kerugian ekonomi besar.
MEMPERINGATI Hari Logistik Nasional 2025, Lion Parcel menyoroti peran kurir sebagai garda terdepan dalam menghubungkan Indonesia melalui pengiriman barang, termasuk di wilayah timur Indonesia dengan akses yang menantang.
BNPB mencatat 18 kejadian bencana di berbagai wilayah Indonesia dalam kurun waktu 24 jam sejak Selasa (24/6) pukul 07.00 WIB hingga Rabu (25/6) pukul 07.00 WIB.
TANTANGAN dalam mengatasi dan melakukan mitigasi bencana di dunia saat ini disebut semakin kompleks. Berbagai isu global seperti perubahan iklim hingga tekanan urbanisasi menjadi pemicunya.
Cakupan perlindungan asuransi belum mampu mengimbangi besarnya potensi kerugian. Hal itu mengakibatkan semakin banyak pihak yang kurang atau tidak terlindungi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved