Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Tjandra Yoga Aditama mengungkapkan di zaman sekarang polusi udara menjadi ancaman yang tidak bisa dielakkan. World Health Organization (WHO) bahkan menyatakan sekitar 90% anak di dunia hidup dalam lingkungan yang kadar polusi udaranya melebihi ambang batas.
Ia pun membeberkan dampak yang bisa ditimbulkan polusi udara pada kesehatan.
Pertama, munculnya infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dalam bentuk radang tenggorok, bronkitis, dan lain sebagainya. Kedua, terjadinya perburukan dari penyakit kronik.
Baca juga: Jelang Hari Tuberkulosis Sedunia, Yuk Kenali Penyakit ini
"Misalnya, seseorang yang memang punya asma akan lebih mudah dapat serangan asma kambuh,. Begitu juuga pasien penyakit paru obstruktif kronik, mereka akan lebih mungkin mengalami eksaserbasi akut," ujar Tjandra melalui keterangan tertuis, Selasa (30/5).
Kendati demikian, ia mengatakan polusi udara memiliki peluang kecil untuk membuat seseorang mengidap kanker paru. Pasalnya, polusi udara akan berfluktuasi, kadang memburuk, kadang juga membaik.
Baca juga: Dokter Spesialis Paru: Butuh Komitmen Kuat untuk Sembuh dari TBC
"Jadi dampak terjadinya penyakit paru kronik sampai mungkin kanker paru bukanlah akibat polusi udara yang memburuk hanya dalam beberapa hari atau minggu saja seperti sekarang ini," tuturnya.
Tjandra pun mendorong adanya pendataan secara rutin bagi masyarakat terutama di DKI Jakarta terkait riwayat kesehatan paru untuk mengetahui lebih lanjut dampak dari polusi udara di ibu kota.
"Tentang kabar yang menyebut sekarang banyak warga Jakarta mengeluh batuk, sebaiknya informasi ini didukung data, bukan sekedar katanya. Dalam ilmu kesehatan masyarakat, ada kegiatan surveilans yang dilakukan secara rutin, sehingga harusnya kita punya data tentang berapa jumlah kasus penyakit paru dan pernapasan pada Maret 2023 misalnya. Lalu, berapa bulan April, Mei dan Juni sekarang ini," jelasnya.
Itu perlu dilakukan untuk memastikan apakah ada peningkatan kasus di masyarakat.
"Di Australia misalnya, jelas ada data bahwa pada masa kebakaran semak-semak terjadi peningkatan angka masuk IGD akibat keluhan sesak napas. Data sejelas itu harusnya juga tersedia di negara kita," tegasnya. (Z-11)
KETUA Tim Kerja Pemeriksaan Kesehatan Haji Mohammad Imran mengatakan bahwa jumlah lansia yang mengikuti ibadah haji dan umrah saat ini meningkat drastis yang rentan terserang ISPA
HMPV dan RSV relatif lebih sering menyerang anak balita, khususnya di bawah usia satu tahun. Namun juga dapat menyerang orang dewasa, terutama lansia.
Pelajari cara efektif mencegah penularan virus HMPV dengan langkah sederhana seperti mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga daya tahan tubuh
Virus HMPV kembali menjadi sorotan dengan lonjakan kasus di musim dingin. Kenali gejala, penyebab, dan cara mencegah penularannya di sini!
Penyakit seperti demam dengue, infeksi saluran pencernaan, infeksi saluran pernafasan akut, thypus, dan infeksi bakteri banyak diderita masyarakat.
Dari penelitian itu, lanjut dia, memiliki saran keberlanjutan yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta peningkatan perekonomian bangsa dan negara.
Kualitas udara Jakarta tercatat berada pada urutan kedua sebagai kota paling berpolusi di Indonesia, setelah Tangerang Selatan, Banten dengan poin 191.
Kualitas udara Jakarta bukan hanya soal isu lingkungan, tapi juga soal kesehatan publik dan stabilitas ekonomi di wilayah urban.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa paparan jangka panjang terhadap polusi udara partikel halus (PM2.5) dapat menyebabkan fibrosis miokard.
Kondisi paling memprihatinkan ditemukan pada PT SBJ yang memiliki 12 tungku peleburan untuk kapasitas 8.816 ton per tahun, namun sama sekali tidak memiliki cerobong.
Peneliti dari University of Technology Sydney mengungkap debu bulan tidak seberbahaya polusi udara di jalanan.
Mengutip data WHO, 99% populasi dunia kini menghirup udara yang sudah melewati batas aman, dengan kualitas udara dalam ruangan bisa lima kali lebih buruk dari udara luar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved