Headline

Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.

1 Tewas, 1 Hilang, Akiabt Ledakan di Pabrik US Steel Clairton 

Thalatie K Yani
12/8/2025 05:40
1 Tewas, 1 Hilang, Akiabt Ledakan di Pabrik US Steel Clairton 
Ledakan di pabrik US Steel Clairton, Pennsylvania, mengakibatkan satu orang tewas, 10 orang terluka, dan 1 pekerja masih dinyatakan hilang.(Media Sosial X)

Sebuah ledakan di pabrik US Steel Clairton, dekat Pittsburgh, Pennsylvania, menewaskan satu orang dan melukai 10 lainnya. Satu pekerja masih dinyatakan hilang dan diduga tertimbun reruntuhan, memicu operasi pencarian dan penyelamatan besar-besaran.

Penyebab ledakan belum diketahui. Pejabat setempat meminta warga sekitar menutup jendela karena asap masih menyelimuti area.

Pabrik yang berlokasi sekitar 24 km di selatan Pittsburgh ini merupakan fasilitas produksi kokas terbesar di Amerika Utara. Kokas adalah bahan bakar berbasis batu bara yang digunakan dalam pembuatan baja. US Steel menyebut sekitar 1.300 karyawan bekerja di fasilitas tersebut.

Gubernur Pennsylvania Josh Shapiro mengumumkan layanan darurat dan polisi negara bagian telah dikerahkan ke lokasi. Senator AS John Fetterman juga berada di tempat kejadian dan menyebut pencarian korban masih berlangsung.

Penyelidikan Penyebab Ledakan

CEO US Steel, David B. Burritt, mengatakan pihaknya bekerja sama dengan otoritas terkait untuk menyelidiki penyebab insiden. Ia menegaskan pabrik dalam kondisi stabil namun penyelidikan masih berjalan.

Wali Kota Clairton, Richard Lattanzi, menyebut kejadian ini sebagai “hari yang menyedihkan bagi Clairton”.

Denda Polusi Udara

Pabrik Clairton Coke Works sebelumnya kerap menuai sorotan terkait masalah polusi. Dalam beberapa tahun terakhir, US Steel harus membayar jutaan dolar denda dan penyelesaian perkara. Tahun lalu, perusahaan didenda hampir US$2 juta oleh Departemen Kesehatan Kabupaten Allegheny karena masalah peralatan pada oven kokas.

Pada 2023, denda sebesar US$2,2 juta dijatuhkan karena emisi hidrogen sulfida yang melebihi standar negara bagian. Sementara pada 2022, perusahaan dikenai denda US$4,7 juta setelah diketahui tidak menggunakan perangkat pengendalian polusi untuk proses coke pushing. (BBC/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya