Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
MEMELIHARA kucing dan anjing, dua hewan peliharaan paling umum di Indonesia, membutuhkan rata-rata biaya perawatan yang berbeda, menurut survei yang dilakukan Jakpat pada 2023.
Mana yang lebih mahal, memelihara anjing atau kucing?
Survei Jakpat, yang melibatkan 1.225 responden, menunjukkan rata-rata biaya perawatan satu anjing yakni Rp1,8 juta setiap bulan, sedangkan kucing Rp1,4 juta.
Baca juga: The Bellezza Permata Hijau Gelar Ajang Edukasi Bagi Pemilik Hewan Peliharaan
Dari total biaya itu, untuk makanan, pemelihara anjing rata-rata mengeluarkan biaya Rp1 juta per bulan, sementara untuk kucing Rp710 ribu.
"Masyarakat terlihat lebih banyak merogoh kocek untuk memelihara anjing dibandingkan kucing," kata Kepala Riset Jakpat Aska Primardi melalui keterangan tertulis, dikutip Sabtu (27/5) .
Karena biaya perawatan yang lebih banyak dalam pemeliharaan anjing daripada kucing, maka dalam satu rumah tangga, jumlah anjing yang dipelihara lebih sedikit daripada jumlah kucing.
Baca juga: Sterilisasi Kucing Baik untuk Kesehatan dan Menekan Populasi
Rata-rata responden memelihara dua ekor anjing di rumahnya, sementara kucing sebanyak tiga ekor.
"Namun demikian, dana yang lebih besar ini masih bisa diterima oleh pecinta hewan selama mereka masih dapat menemukan pengalaman positif dari aktivitas ini," tutur Aska.
Mengenai merek produsen makanan yang paling banyak dibeli pemelihara anjing, tiga yang teratas yakni Happy Dog, Pedigree, dan Royal Canin. Happy Dog menjadi makanan yang paling banyak dibeli responden dengan persentase 42%, diikuti Pedigree dan Royal Canin dengan persentase masing-masing 40%.
Sementara untuk kucing, Whiskas, Me-O, dan Royal Canin menduduki tiga teratas merek yang paling dikenal dan dibeli. Sebanyak 56% responden membeli merek Whiskas untuk anabul atau anak bulu mereka, disusul Me-O (34%) dan Bolt (29%).
Di antara beragam alasan memilih merek makanan, sebanyak 73% responden mengaku memilih merek tertentu karena cocok untuk hewan peliharaan mereka. Alasan terbanyak lainnya yakni merek itu mudah ditemukan (66%) dan memiliki kualitas bagus (58%).
Survei Jakpat menunjukkan, kucing menjadi hewan yang paling banyak dipelihara responden. Sekitar satu dari empat responden memelihara spesies itu.
Sementara peliharaan terbanyak kedua yakni ikan dengan persentase 29%, diikuti burung (20%) dan anjing (12%).
Laporan itu juga memperlihatkan 34% responden mendapatkan hewan peliharaan dengan cara membelinya, kemudian mengambil hewan jalanan (30%) dan mendapatkannya dari kenalan (28%).
Kebanyakan responden memberi makan binatang peliharaan mereka sebanyak tiga kali sehari, terutama untuk kucing (67%) dan hewan pengerat (51%) seperti hamster. Sementara, hewan yang biasanya diberi makan dua kali sehari adalah ayam (65%), reptil (61%), anjing (51%), dan ikan (49%). (Ant/Z-1)
Penelitian mengungkapkan kucing yang menderita demensia mengalami perubahan otak, mirip dengan manusia.
Walaupun secara ukuran, harimau dan kucing memang berbeda jauh, dari segi kebutuhan nutrisi makanan, mereka cukup memiliki kesamaan.
Mengapa kucing suka menggosokkan tubuhnya pada beton atau duduk di atas ubin? Ini penjelasannya dari ahli biologi.
Penelitian terbaru menemukan memelihara anjing atau kucing dapat menjadi faktor pelindung yang memperlambat penurunan fungsi otak.
Studi terbaru mengungkap kucing lebih sering tidur miring ke kiri sebagai strategi bertahan hidup.
Anggota DPRD DKI Jakarta Francine Widjojo menilai pulau kucing yang diwacanakan dibuka di Kepulauan Seribu berisiko mengganggu ekosistem. Menurutnya, wacana itu tak perlu diteruskan.
Roccommunity dirancang sebagai pengalaman menyeluruh yang memadukan edukasi, hiburan, dan ikatan emosional antara pemilik anjing (pawrent) dengan anjing kesayangan mereka (anabul).
Penelitian mampu tunjukan anjing mampu mendeteksi Parkinson melalui bau tubuh dengan tingkat akurasi yang tinggi.
Penelitian terbaru menemukan memelihara anjing atau kucing dapat menjadi faktor pelindung yang memperlambat penurunan fungsi otak.
Larangan konsumsi daging anjing di Korea Selatan berlaku sejak 2024, memicu krisis bagi ribuan peternak dan masa depan anjing-anjing yang tak teradopsi.
SAAT ini, masyarakat semakin sadar dengan pentingnya kesehatan hewan peliharaan. Mulai dari perawatan suplemen, cek kesehatan ke dokter hewan, hingga penyediaan produk-produk perawatan.
Penelitian global terbaru yang dilakukan Asics menunjukkan bahwa 65% pemilik anjing menyatakan bahwa anjing mereka adalah motivator utama untuk tetap aktif bergerak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved