Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
MEMPERINGATI 50 tahun kerja sama Indonesia dan Korea Selatan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia dan dan Korea Foundation mengadakan konferensi internasional yang dihadiri oleh Direktur Korea Foundation Choi Hyun Soo, Dekan FISIPk UI Semiarto Aji Purwanto, Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Lee Sang-deok, Kementerian Pariwisata RI, dan Kementerian Luar Negeri RI.
Konferensi tersebut berjudul The Indonesia-Korea Golden Anniversary Conference: Strengthening Partnership for Tomorrow yang berlangsung di Auditorium Mochtar Riady.
Direktur Korea Foundation Choi Hyun-Soo mengatakan, sektor ekonomi budaya di Indonesia dapat lebih berkembang dengan pembelajaran dari Korea Selatan.
Baca juga : Universitas Budi Luhur dan Universiti Malaysia Pahang Jalin Kerjasama Multisektor
"Setelah konferensi ini diharapkan sektor sektor yang menjadi topik konferensi antara dua negara bisa lebih maju dikembangkan," ujarnya.
Ajang itu juga menggelar diskusi yang dihadiri akademisi yang berasal dari Indonesia dan Korea Selatan. Diskusi pertama bertajuk Assessing the Development of Indonesia Studies in Korea and Korean Studies in Indonesia.
Baca juga : UMJ Tandatangani Kesepakatan dengan Delapan Universitas Tiongkok
Diskusi itu membahas strategi dan tantangan dalam institusionalisasi dunia akademik agar dapat berkembang di Indonesia dan Korea Selatan untuk belajar budaya satu sama lain.
Diskusi kedua betajuk Socioeconomic Impact of Pop Culture - Lesson Learned from Korea Experience. Sesi ini membahas pembelajaran dari perkembangan Korean Wave yang telah berdampak besar di dunia, salah satunya oleh boy group asal Korea yaitu BTS.
Selain musik, adapun sektor budaya lain yang berkembang dari sisi film, makanan, kecantikan dan lainnya yang juga berkembang pesat.
Sesi diskusi terakhir bertajuk Korea-Indonesia Special Strategic Relations: Present and Future. Dalam sesi ini membahas soal strategi dan sektor potensial yang dapat dieksplor untuk menjadi inovasi yang berdampak baik bagi kedua negara, Indonesia dan Korea Selatan.
Konferensi itu diharapkan kerja sama antara Indonesia dan Korea Selatan akan semakin berkembang inovasinya kedepannya dari sisi akademik, sosial-budaya, dan diplomasi. S
elain itu, hubungan antar stakeholder, dari akademisi, peneliti, praktisi, pemerintah, dan lainnya akan terjalin semakin erat dalam mengembangkan inovasi dari sektor potensial lainnya antara Indonesia dan Korea Selatan. (RO/Z-5)
Kerja sama biosekuriti yang kuat tidak hanya membantu melindungi masing-masing negara, tetapi juga kesehatan, stabilitas, dan ketahanan seluruh kawasan.
Dalam konteks 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Inggris, kedua negara bersiap melangkah ke babak baru melalui penandatanganan kemitraan strategis pada September mendatang.
Sejumlah perusahaan Belanda sebelumnya telah berminat untuk berinvestasi di sektor pertanian Indonesia, meskipun sempat menghadapi beberapa kendala.
Pemerintah Indonesia terus berkomitmen memperkuat kemitraan strategis dengan Uni Eropa, khususnya di bidang ekonomi dan perdagangan.
PRESIDEN Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang jadi saksi penandatanganan 12 nota kesepahaman (MoU) strategis dalam kunjungan resmi
Kedua negara juga sepakat membentuk mekanisme konsultasi bilateral baru di bidang perlucutan senjata, non- proliferasi, dan pengendalian senjata.
Hubungan antara Thailand dan Kamboja telah lama diwarnai oleh konflik perbatasan dan sentimen nasionalisme yang sesekali menyulut ketegangan militer
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja kembali meningkat setelah insiden diplomatik yang memicu kemarahan di kedua negara.
Pemerintah Thailand menarik duta besarnya dari Phnom Penh dan memerintahkan pengusiran duta besar Kamboja dari Bangkok menyusul insiden ledakan ranjau di perbatasan Thailand-Kamboja
Zona Business Matching tahun ini akan menampilkan berbagai merek Thailand dari sektor makanan dan minuman, kecantikan dan kesehatan, serta gaya hidup dan desain rumah.
Eskalasi antara Iran dan Israel bukan hanya soal dua negara, tetapi juga cermin dari pembentukan ulang koalisi strategis di Timur Tengah dan perubahan tatanan global.
Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengingatkan pemerintah Indonesia untuk terburu-buru memutuskan untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved