Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
HUBUNGAN antara Thailand dan Kamboja telah lama diwarnai oleh konflik perbatasan dan sentimen nasionalisme yang sesekali menyulut ketegangan militer. Akar persoalan ini kembali ke era kolonial, ketika pejabat kolonial Prancis yang berkuasa di Kamboja menggambar batas wilayah pada tahun 1907.
Peta itu kemudian dipersoalkan oleh Thailand, karena dinilai tidak memberikan kejelasan pada sejumlah area penting—termasuk lokasi beberapa candi kuno yang menjadi sumber sengketa.
Pada tahun 2011, konflik militer besar terjadi di sekitar kompleks Candi Preah Vihear. Bentrokan antara pasukan kedua negara menyebabkan lebih dari 20 korban jiwa dan memaksa ribuan warga sipil dari kedua sisi perbatasan mengungsi. Insiden ini menandai puncak dari ketegangan lama yang belum terselesaikan.
Suasana di perbatasan kembali memanas setelah seorang tentara Kamboja tewas dalam bentrokan singkat di wilayah Segitiga Zamrud—daerah rawan yang mempertemukan perbatasan Thailand, Kamboja, dan Laos. Kedua belah pihak saling tuduh sebagai pemicu pertempuran, meskipun masing-masing mengklaim bertindak untuk membela diri.
Situasi politik dalam negeri Thailand ikut terguncang. Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra diberhentikan sementara dari jabatannya setelah rekaman percakapannya dengan mantan pemimpin Kamboja bocor ke publik. Dalam rekaman tersebut, ia terdengar mengkritik strategi militer negaranya sendiri terkait penanganan konflik, memunculkan keraguan terhadap kepemimpinannya dan berujung pada ancaman pemecatan.
Ketegangan berubah menjadi tragedi ketika ledakan ranjau darat melukai tiga prajurit Thailand. Salah satu dari mereka kehilangan kaki akibat menginjak ranjau di wilayah yang disengketakan.
Hanya sepekan kemudian, ledakan ranjau kembali terjadi dan melukai lima tentara Thailand—salah satunya kehilangan kaki. Sebagai bentuk respons keras, pemerintah Thailand memanggil pulang duta besarnya dari Kamboja dan menutup seluruh pos perbatasan dengan negara tetangganya itu.
Menyusul langkah Thailand, pemerintah Kamboja menurunkan tingkat hubungan diplomatik dengan Thailand ke level terendah. Semua staf kedutaan besar Kamboja ditarik pulang dari Bangkok, memperlihatkan bahwa ketegangan ini telah melampaui sengketa perbatasan dan menjalar ke krisis diplomatik yang serius.
Perselisihan antara Thailand dan Kamboja bukan hanya soal batas wilayah, tetapi juga soal sejarah, nasionalisme, dan politik internal yang saling berkait. Tanpa upaya mediasi internasional atau dialog terbuka yang berkelanjutan, konflik ini berpotensi terus bereskalasi dan membawa dampak kemanusiaan yang lebih besar di kawasan tersebut. (Z-10)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved