Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
ASMA menjadi salah satu penyakit kronis pada pernapasan yang mudah kambuh jika dipicu situasi tertentu. Selain menyiapkan obat asma, keluarga dari pengidap asma juga harus menjaga lingkungan sekitarnya dari faktor yang mudah memicu asma kambuh.
Dokter spesialis paru dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia Mohamad Yanuar Fajar mengatakan, kesehatan lingkungan jadi faktor penting agar asma tidak mudah kambuh.
"Sebelum obat-obatan, kita harus lihat dulu lingkungan sekitarnya (sehat atau tidak)," kata Yanuar dikutip dari Antara.
Baca juga : RUU Kesehatan Mudahkan Dokter Ambil Pendidikan Spesialis, Benarkah Demikian?
Yanuar mengatakan mewujudkan lingkungan sehat bagi pengidap asma, terutama yang masih anak-anak, bisa dimulai dari rumah. Di antaranya, dengan tidak memelihara hewan berbulu serta tidak boleh menyimpan banyak buku dan kardus di dalam kamar.
"Debu (dari buku dan kardus) dapat masuk ke dalam saluran napas yang saat (asma) kumat menyebabkan terjadi kolonisasi di saluran napas yang menyebabkan pneumonia," tutur Yanuar.
Baca juga : Makanan yang Dianjurkan Bagi Penderita Lupus
Yanuar juga menganjurkan untuk rutin mencuci dan mengganti gorden di rumah guna menghindari penumpukan debu. Selain itu, baju yang sudah diletakkan selama dua bulan di dalam lemari juga harus dicuci.
Kemudian, AC juga sebaiknya rutin dibersihkan setidaknya tiga bulan sekali untuk bagian blower dan seminggu sekali untuk bagian dalamnya.
"Kalau blower-nya boleh tiga bulan sekali, kalau bagian dalamnya seminggu sekali karena dia kan berputar sehingga debu-debu mengumpul," ujar Yanuar.
Ia melanjutkan, usahakan juga untuk tidak memelihara hewan berbulu di rumah. Sebab, bulu hewan bisa masuk ke saluran pernapasan dan memicu asma.
Sedangkan mengenai lingkungan di luar rumah, Yanuar mengingatkan bahwa polusi udara seperti asap kendaraan di tengah hiruk-pikuk kemacetan di DKI Jakarta juga dapat memicu asma.
Bahkan, menurut Yanuar, polusi udara juga dapat mengakibatkan penyakit saluran pernapasan yang lebih berbahaya seperti Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK).
PPOK dikatakan Yanuar hampir sama dengan asma. Hanya saja, PPOK semakin lama akan semakin memburuk, berbeda dengan asma yang dapat dikontrol.
"Kalau di rumah sakit, dengan sangat bercanda dengan pasien, saya bilang satu-satunya jalan pindah kota," kata Yanuar.
Pada kesempatan yang sama, Yanuar juga mengingatkan bahwa pada sebagian orang, asma juga dapat dipicu oleh perubahan cuaca dan minuman yang dingin.
"Saya paling sering mendengar 'saya habis minum es, dok'. Es kan dingin, dingin memicu bronkokonstriksi, makanya saat musim hujan asma kambuh pada malam atau pagi hari karena saluran napasnya mengecil," ujar Yanuar. (Ant/Z-5)
Beberapa penyakit kuno seperti Rabies, Trakoma, Kusta, TBC, dan Malaria masih menjadi masalah kesehatan serius di Indonesia.
Menggunakan talenan yang sama untuk sayur dan daging bisa menyebabkan kontaminasi silang berbahaya seperti Salmonella. Simak tips mencegahnya berikut.
Kebiasaan merokok biasanya diawali hanya dengan satu batang rokok tapi akan ada banyak resiko yang mengikuti setelahnya.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengungkapkan pentingnya untuk mengukur tekanan darah secara rutin.
Jambu biji mengandung sejumlah nutrisi yang bisa mengatasi atau membantu permasalahan kesehatan.
Adapun ruang lingkup kerja sama yang dilakukan yaitu pengembangan sistem klaim digital dan pengembangan sistem pembayaran kepada seluruh fasilitas kesehatan.
Di titik pemberangkatan, peserta melakukan penanaman pohon sebagai simbol komitmen terhadap kelestarian lingkungan.
Roda perekonomian harus terus berputar dengan tidak mengabaikan ekosistem lingkungan.
Para anggota menanam 50 bibit pohon Flamboyan di kawasan BSD City East Vara, sebagai bentuk dukungan terhadap upaya netralitas karbon.
Kesadaran akan kelestarian lingkungan menjadi pemicu utama untuk gen z dan milenial memilih kendaraan rendah emisi.
Pelaku hilirisasi nikel di Indonesia juga terus berupaya meningkatkan pemenuhan persyaratan ketat yang diterapkan Pemerintah Indonesia.
Perlu dilakukan pendataan kondisi warga yang masih melakukan aktivitas buang air besar sembarangan (BABS).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved