Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
KONDISI suhu ekstrem bumi yang disebabkan oleh perubahan iklim meningkatkan potensi kematian bayi yang baru lahir. Hal itu diungkapkan dalam studi yang dilakukan di Kanada dan Afrika.
Ketua Satgas Bencana Ikatan Dokter Anak Indonesia Kurniawan Taufiq Kadafi mengatakan penelitian yang dilakukan di Montereal Kanada sejak 1981–2010 menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara peningkatan suhu bumi yang ekstrem dengan kematian bayi.
"Dalam penelitian itu disebutkan ada hubungan yang kuat antara peningkatan suhu bumi yang ekstrem satu haari sebelum dan pada hari terjadinya kematian dnega angka meatian bayi usia 3 sampai 12 bulan secara mendadak," kata Kadafi, Selasa (2/5).
Baca juga: Pemanasan Global Berdampak pada Punahnya Spesies Hingga Bencana
Selain itu, penelitian yang dilakukan di Afrika Barat menemukan ada korelasi antara suhu dingin yang menyebabkan hipotermia dengan peningkatan angka kematian bayi usia 0 sampai 185 hari.
Ia membeberkan, misalnya, pada bayi 8 sampai 56 hari yang memiliki bobot kurang dari 2,5 kilogram, risiko kematian akibat hipotermia bisa mencapai 3 kali lebih tinggi.
Hal itu disebabkan karena pengatur suhu pada otak bayi masih belum sempurna. Sehingga, saat ada kondisi suhu yang ekstrem, bayi tidak dapat menyesuaikan diri dengan cepat.
Baca juga: Tengah Melanda Asia, Ini Penjelasan BMKG tentang Penyebab dan Dampak Heatwave atau Gelombang Panas
"Memang perubahan suhu di Indonesia tidak begitu tampak karena hawa panas di Indonesia tidak seekstrem di Asia Selatan seperti India dan Bangladesh. Namun, ini penting diketahui agar jika suhu panas sampai di negara kita, ada hubungannya dengan kematian bayi yang sifatnya mendadak," kata dia.
Untuk mencegah terjadinya kematian mendadak akibat suhu ekstrem, Kadafi mengatakan ada sejumlah langkah yang bisa dilakukan.
"Di Indonesia belum ada, tapi di Amerika Serikat dan Kanada itu pemerintahnya menyuapkan shelter cuaca panas agar saat ada kondisi cuaca panas ektrem, semua orang masuk shelter dengan pengendali suhu," ucap dia.
Selain itu, untuk bayi yang mengalami hipotermia, perlu dilakukan kontak kulit dengan orang dewasa agar menstabilkan suhu bayi tersebut.
"Ini bisa meningkatkan suhu tubuh dan menurunkan risiko hipotermia sehingga terhindar dari kematian," tutup Kadafi.
(Z-9)
KENTUT merupakan bagian alami tubuh untuk membuang gas. Tak jarang, seseorang yang kentut dan hal tersebut wajar. Namun, apabila bayi sering kentut, apakah normal?
Berikut 5 hal yang bisa mengganggu kesehatan bayi tanpa disadari,
Kehamilan adalah periode yang dipenuhi keajaiban dan harapan. Saat memasuki usia 9 bulan, waktu untuk bertemu dengan si kecil semakin dekat.
PEMERIKSAAN menyeluruh pada bayi yang baru lahir krusial dilakukan untuk memaksimalkan dukungan bagi tumbuh kembang, termasuk deteksi dini penyakit bawaan pada bayi.
Menurut penelitian yang dilakukan peneliti University of Cardiff, melahirkan di kolam air tidak meningkatkan risiko komplikasi pada bayi maupun ibunya.
Pemilihan popok yang tepat amat penting agar bayi bisa bergerak nyaman tanpa gangguan. Terlebih saat ia belajar berjalan.
Studi ungkap letusan vulkanik Franklin dan pelapukan batuan cepat 720 juta tahun lalu memicu peristiwa Snowball Earth yang membekukan seluruh planet.
Tahun 2023 catat gelombang panas laut terbesar dan terlama. Fenomena ini rusak ekosistem, ganggu perikanan, dan jadi sinyal titik balik iklim.
Penelitian ungkap lahan gambut Amazon Peru berubah dari penyerap karbon menjadi netral karbon akibat cahaya berlebih dan penurunan muka air.
ICJ mengeluarkan putusan bagi negara-negara untuk saling menggugat terkait perubahan iklim.
Indonesia menghadapi ancaman krisis planetari, termasuk perubahan iklim, pencemaran lingkungan, dan hilangnya keanekaragaman hayati.
INDONESIA memperkuat posisinya menuju Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 yang ditegaskan dalam Conference of the Parties (COP26) di Glasgow, Skotlandia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved