Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
MSG (Monosodium Glutamat) atau biasa yang dikenal sebagai micin, adalah salah satu penyedap rasa semua masakan yang terbuat dari garam natrium dan asam glutamat.
Semua orang sepertinya sudah tahu apa itu micin, dan juga pernah merasakan sedapnya masakan yang menggunakan micin.
Asam glutamat pada micin dapat memberikan rasa gurih yang berbeda dari penyedap makanan lainnya.
Berdasarkan sejarahnya, MSG pertama kali ditemukan di Jepang pada tahun 1908 oleh seorang professor bernama Kikunae Ikeda. Kikunae Ikeda mengekstrak dan mengkristalkan glutamat dari kaldu rumput laut untuk dijadikan butiran MSG.
Baca juga: Asam Amino di Bumbu Umami Turut Bantu Lansia Tingkatkan Kualitas Hidup
Banyak yang mengatakan bahwa micin dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti pemicu terjadinya kelebihan berat badan (obesitas), kanker, hingga disebut sebagai penyebab kebodohan.
Namun, apakah benar pernyataan tersebut? Bertujuan untuk memberikan informasi yang benar mengenai MSG dan bertepatan dengan momen Bulan Ramadhan, P2MI mengadakan silaturahmi mengundang beberapa rekan media melalui media workshop yang bertajuk “Cinta Pakai Micin, Why Not?” di Jakarta, Senin (17/4)..
“Masih banyak tanggapan miring beredar di masyarakat mengenai micin ini. Konsern dengan hal tersebut, hari ini kami - P2MI yang beranggotakan PT Ajinomoto Indonesia, PT Ajinex International, PT Sasa Inti, dan PT Daesang Ingredients Indonesia berinisiatif memberikan informasi yang benar mengenai amannya mengkonsumsi MSG lewat media workshop," ujar Satria Gentur Pinandita selaku Ketua Bidang Komunikasi Perkumpulan Pabrik Mononatrium Glutamat dan Asam Glutamat Indonesia (P2MI) .
Baca juga: Masyarakat Diajak Jaga Asupan Gizi Seimbang untuk Cegah Hipertensi
Workshop menghadirkan pembicara Prof. Dr. Dede Robiatul Adawiyah yang merupakan Dosen Teknologi Pangan Institut Pertanian Bogor yang juga dimeriahkan dengan demo masak sambil bersilahturahmi bersama.
MSG aman dikonsumsi oleh semua tahapan usia. Kadar keamanan MSG dijelaskan pada Permenkes dan BPOM.
Peraturan BPOM Nomor 11 Tahun 2019 tentang Bahan Tambahan Pangan menjelaskan bahwa MSG dikategorikan sebagai bahan tambahan pangan.
Sifatnya tidak menimbulkan efek merugikan terhadap kesehatan dengan batasan pemakaian secukupnya.
Verifikasi Keamanan MSG telah Dilakukan FDA dan WHO
Bahkan lembaga internasional seperti Food and Drug Administration (FDA) dan World Health Organisation (WHO) juga telah memverifikasi keamanan MSG.
“MSG mempunyai rasa, yaitu rasa umami yang merupakan rasa dasar kelima, selain asin, asam, manis dan pahit, karena MSG memiliki reseptor sendiri pada permukaan lidah dan aman dikonsumsi," jelas Prof. Dr. Dede Robiatul Adawiyah.
Baca juga: MSG Terbukti Aman, Wajib Pastikan Takaran Sesuai Aturan
"Hoaks yang beredar di masyarakat mengenai micin adalah tidak benar. MSG atau micin MSG memiliki acuan nilai asupan harian (ADI) sebagai not specified atau tidak dinyatakan, ini berarti MSG adalah bahan yang aman," jelasnya.
"Bahkan kenyataannya, kadar natrium (Na) pada MSG lebih sedikit ketimbang garam dapur. MSG mengandung 12% Na, sedangkan garam dapur 39%," ucapProf.Dede.
Kandungan Natrium di MSG Lebih Sedikit
"Artinya, kandungan Na di MSG lebih sedikit dibandingkan garam dapur sehingga risiko hipertensi akibat konsumsi Natrium berlebih lebih tinggi pada garam dapur," jelas Prof. Dede.
“Saat ini juga ada beberapa produk makanan yang meng-“klaim” tanpa ada penambahan MSG, dan hanya mengandung Jamur, Yeast dan sebagainya," terangnya.
"Namun secara ilmiah, produk makanan ini sebenarnya juga mengandung asam glutamate yang juga terkandung dalam MSG, bahkan produk makanan ini dijual dengan harga yang lebih mahal dari MSG," uajr Prof.Dede.
"Khusus untuk menjelaskan perihal tersebut kami mengundang Prof. Dr. Dede Robiatul Adawiyah untuk memberikan penjelasan lebih jelas," kata Ketua P2MI Doddy S. Widodo.
Baca juga: Yuk, Mengenal Peran MSG dalam Makanan serta Takaran Penggunaan yang Benar
"Untuk itulah Rekan Media dapat memberikan informasi yang benar dan berimbang kepada Masyarakat agar tidak tertipu,” ujar Doddy.
Acara yang berlangsung hangat hari itu ditutup dengan buka puasa bersama antara media dan pengurus P2MI.
“Melalui acara ini, terungkap stigma negatif yang selama ini melekat pada micin adalah tidak benar. Bahkan nyatanya micin merupakan material yang juga bermanfaat," katanya.
"P2MI berharap, melalui kegiatan sore hari ini masyarakat dan terinformasikan mengenai amannya mengkonsumsi MSG dan tidak lagi khawatir dalam menambahkan micin pada masakan”, tutup Satria. (Nik/S-4).
BPKH melakukan terobosan mencakup peningkatan pasokan bumbu untuk catering, akomodasi hotel di Mekah dan Madinah, serta penyediaan makanan siap saji.
DALAM upaya memperkenalkan keragaman serta fungsi rempah-rempah nusantara khususnya kepada generasi muda, YNR menggelar pameran bertajuk Rempah dan Kita.
Chef Arnold Poernomo menyampaikan, sebagai chef profesional, dia tergerak untuk memberi solusi dengan membuat bumbu masak praktis yang sudah dikurasi dan dari pilihan bahan rempah terbaik.
Kecap berwarna hitam dan rasanya manis atau asin. Bahan dasar pembuatannya umumnya adalah kedelai atau kedelai hitam.
BPKH Limited, anak usaha Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) yang fokus terhadap ekosistem haji dan umrah, menyuplai sekitar 76 ton bumbu dari tanah air untuk konsumsi jemaah haji Indonesia.
untuk menjaga kualitas makanan, bumbu-bumbu dan bahan makanan semuanya dipilih yang segar.
Kompetensi digital harus dibarengi dengan pembentukan karakter dan nilai profesional.
Prof. Bo An menjelaskan tentang peran penting Autonomous Agents dalam memecahkan berbagai permasalahan kompleks di dunia nyata.
Melalui forum ini, Forhati menegaskan komitmen dalam mengonsolidasikan kekuatan perempuan dan membangun pengetahuan kolektif tentang isu-isu strategis perempuan di 2025.
Seminar yang diadakan Perbanas Insitute ini menjadi forum strategis untuk membahas dampak kebijakan proteksionisme global terhadap Indonesia dan strategi adaptif yang perlu diambil.
Direktur Eksekutif IGCN Josephine Satyono menekankan pentingnya tata kelola beretika dalam praktik bisnis yang berkelanjutan.
Dari 16 invensi yang divaluasi, AII berhasil mengantar 9 invensi meraih Letter of Intent (LoI) atau surat kesepakatan sementara; 4 lainnya berupa penandatanganan NDA dan dan 2 sisanya menuju NDA
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved