Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Pameran ‘Rempah dan Kita’, Upaya Perkenalkan Keragaman Serta Fungsi Rempah Nusantara 

Rifaldi Putra Irianto
18/8/2024 21:58
Pameran ‘Rempah dan Kita’, Upaya Perkenalkan Keragaman Serta Fungsi Rempah Nusantara 
Dewi Kumoratih (Tengah) dalam pembukaan Pameran Rempah Dan Kita.(MI/Rifaldi Putra)

DALAM upaya memperkenalkan keragaman serta fungsi rempah-rempah nusantara khususnya kepada generasi muda, Yayasan Negeri Rempah (YNR) dengan bantuan Dana Indonesiana dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), menggelar pameran bertajuk Rempah dan Kita. 

Bergulir mulai 18-31 Agustus 2024 di Hotel Borobudur Jakarta, pengunjung dapat melihat lebih dalam keragaman dan fungsi rempah nusantara. Dalam pameran ditekankan bahwa rempah tidak hanya berfungsi sebagai bumbu dapur, melainkan sebagai obat, penolak bala hingga pewarna pakaian. 

"Kalau biasanya kebanyakan pameran itu mengangkat sejarah, kami justru ingin mengangkat budaya. Sehingga yang mau kami sampaikan di sini adalah rempah itu sebetulnya begitu dekat dengan kita sampai kadang-kadang kita gak ngerasa dekat. Makanya kenapa judulnya Rempah dan Kita," kata Kurator Pameran, Dewi Kumoratih di lokasi pameran, Minggu (18/8). 

Baca juga : Muhibah Budaya Jalur Rempah akan Singgah di Melaka

Salah satu yang menarik dari pameran adalah bagaimana pengunjung disadarkan bahwa rempah menjadi bagian dari tradisi tolak bala untuk masyarakat Indonesia, yang selama ini mungkin tidak disadari masyarakat. 

Ditampilkan disana ragam tradisi tolak bala di sejumlah daerah, seperti Songkabala yang merupakan prosesi tolak bala dari daerah Sulawesi Selatan, sampai tradisi Langgilo dari Gorontalo. 

Tak hanya itu, ada juga penjelasan terkait peran rempah-rempah sebagai obat masuk angin. Dalam pameran dijelaskan berbagai macam budaya dari sejumlah daerah di Indonesia yang menggunakan rempah sebagai bagian dari pengobatan masuk angin mulai dari tradisi mengonsumsi Air Perasan Kunyit, tradisi Sembur dari Sumatera Utara, sampai tradisi membaluri Minyak Tawon khas Sulawesi Selatan. 

"Rempah itu bukan hanya untuk bahan makanan. Rempah itu juga punya fungsi sebagai pengobatan, dia bisa dimakan, bisa sebagai obat luar, bahkan bisa jadi pengawet, jadi banyak sekali fungsi rempah khususnya untuk medis. Karena kualitasnya yang seperti itu, karenanya nggak mengherankan kalau Rempah merupakan komoditas berharga yang perlu dilestarikan," terang Dewi. 

Adapun pameran "Rempah dan Kita" terbuka untuk umum dan segala usia. Dalam merawat tradisi dan warisan budaya terkait rempah ini, pengunjung tidak hanya akan mendapatkan pengetahuan baru, tetapi juga dapat turut berkontribusi dalam kegiatan berbasis komunitas lainnya untuk berbagi pengetahuan dan pemahaman antarbudaya, serta membangun masa depan Indonesia yang lebih baik. (Rif/M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya