Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca pada 2023 cenderung lebih kering dibandingkan tahun sebelumnya. Oleh karena itu untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) maka BNPB melakukan operasi darat.
"Untuk antisipasi cuaca yang lebih kering ini maka kita siapkan untuk melakukan operasi darat dengan membantu peralatan bagi Satgas darat berupa pompa, APD dan sebagainya," kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam dalam Rapat Kerja dengan Komisi VIII di Nusantara II Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (12/4).
Kemudian operasi udara disiapsiagakan 46 helikopter yang terdiri dari 13 helikopter patroli dan 33 helikopter water boombing.
Baca juga: 835 Bencana Sudah Terjadi, Didominasi Karhutla dan Hidrometeorologi Basah
"Tentu saja ini bisa berubah tergantung kondisi di lapangan. Ketanggapan BNPB dalam mengatasi bencana memang harus selalu ditingkatkan tetapi kami juga tidak bisa langsung bergerak seketika bila terjadi bencana apabila dari daerah tidak meminta," ujarnya.
Sebelumnya BMKG memprediksi musim kemarau tahun 2023 akan tiba lebih awal dari sebelumnya. Selain itu, curah hujan yang turun selama musim kemarau diprediksi akan normal hingga lebih kering dibandingkan biasanya. Adapun puncak Musim Kemarau 2023 diprediksikan terjadi di Agustus 2023.
Baca juga: Realisasi Anggaran BNPB 2023 Mencapai 63,17%
Sebanyak 289 Zona Musim (ZOM) atau sejumlah 41% wilayah memasuki musim kemarau maju atau lebih awal dari normalnya. Dan sebanyak 200 ZOM atau 29% wilayah memasuki musim kemarau sama dengan normalnya. Sementara 95 ZOM atau 14 wilayah memasuki musim kemarau mundur atau lebih lambat dari normalnya. (Iam/Z-7)
Daerah perlambatan kecepatan angin atau konfluensi terpantau memanjang dari perairan Barat-Bengkulu hingga Barat-Sumatera Barat, di pesisir selatan Jawa Timur hingga Jawa Tengah
BMKG menginformasikan potensi cuaca ekstrem yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia, termasuk udara kabur, cerah berawan, berawan, berawan tebal, hujan ringan
GEMPA bumi bermagnitudo 6,0 yang mengguncang wilayah Poso, Sulawesi Tengah, pada Rabu (23/7) pukul 21.06 WITA, mengakibatkan tiga rumah warga mengalami kerusakan.
BMKG mencatat sebanyak 11 gempa susulan terjadi setelah gempa utama bermagnitudo 6,0 yang mengguncang wilayah Poso, Sulawesi Tengah, Kamis (24/7) malam.
Poso, Provinsi Sulawesi Tengah diguncang gempa bumi, Kamis (24/7). Gempa bumi itu merupakan gempa dangkal dan tidak berpotensi tsunami
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisikan merilis prakiraan cuaca untuk wilayah DKI Jakarta, periode Kamis 24 Juli 2025. Cuaca diperkirakan akan cukup bersahabat.
Kabut asap akibat karhutla mulai menyelimuti Kota Pekanbaru dalam beberapa hari terakhir.
Even pacu jalur merupakan lomba pacu sampan di Kabupaten Kuansing yang dilaksanakan sejak Mei 2025.
Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) telah dilakukan bekerja sama dengan BMKG serta TNI AU untuk mempercepat turunnya hujan di wilayah terdampak.
Selain terkendala sumber air, sulitnya pemadaman yang sudah memasuki hari keenam hingga Jumat ini, disebabkan lidah api yang hendak dipadamkan merambat di bawah gambut.
HUJAN deras mendadak mengguyur Kota Pekanbaru sejak sekitar pukul 15.30 WIB hingga 17.30 WIB, Jumat (25/7) sore.
Puncak musim kemarau di Riau berlangsung pada Juli, berbeda dengan mayoritas wilayah Indonesia yang puncaknya terjadi di Agustus.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved