Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PAKAR kesehatan Fanny R Imannuddin menganjurkan penggunaan tepung singkong atau mocaf dan jagung untuk dipakai dalam adonan gorengan dibandingkan tepung lainnya.
"Saya lebih menganjurkan tepung singkong, mocaf, akan jauh lebih sehat atau jagung atau tepung almond," ujar dia, dikutip Rabu (5/4).
Dia tidak menyarankan penambahan tepung beras dalam adonan gorengan walaupun bagi sebagian orang ini dapat menambah sensasi renyah pada hidangan.
Baca juga: Gorengan tidak Disarankan Jadi Sajian Buka Puasa
"Sebaiknya murni saja karena kalau dari beras itu glutten cukup tinggi. Kalau konsumsi yang gluttennya cukup tinggi, proteinnya itu nanti lengket di pencernaan akhirnya nutrisi jadi tidak lancar, tidak bisa diambil secara maksimal," jelas dia.
Dari sisi minyak untuk menggoreng, Fanny mengingatkan, orang-orang sebaiknya memilih minyak kelapa karena termasuk lemak jenuh yang masih dianggap sehat.
Dia juga menyarankan agar penggunaan minyak tidak dilakukan berulang kali apalagi hingga warnanya menghitam agar tidak berubah menjadi lemak trans.
Baca juga: Ingin Ngemil Gorengan? Sebaiknya Tetap Hitung Kalori
"Kalau gorengan yang kita konsumsi dari minyak yang berkali-kali dipakai, warnanya sampai berubah hitam tentunya trans fatnya sudah tinggi. Yang kita harapkan konsumsi makanan rendah trans fat," pungkas Fanny. (Ant/Z-1)
Proses menggoreng menghasilkan senyawa berbahaya, termasuk senyawa karsinogenik yang berpotensi meningkatkan risiko kanker jika dikonsumsi dalam jangka panjang.
Orangtua perlu memberikan contoh kepada anak dan menjelaskan pentingnya mengonsumsi makanan yang bergizi.
Pada makanan yang dimasak di rumah, setiap porsinya dapat ditakar sesuai kebutuhan. Hal ini berbeda dengan langsung menggunakan bumbu cepat saji.
Oat dan gandum utuh terbukti secara ilmiah bisa membantu menurunkan kolesterol karena tinggi serat larut yang dapat mengikat kolesterol dalam usus.
Sarapan adalah bagian penting dari rutinitas harian yang tidak boleh dilewatkan, baik oleh anak-anak maupun orang dewasa. Faktanya, sarapan menyumbang sekitar 20% energi harian
Jaja Mihardja mengalami sejumlah penyakit seperti infeksi pernapasan, infeksi ginjal, dan diabetes.
Gorengan populer sebagai camilan atau makanan pendamping, terutama di Indonesia dan negara-negara Asia lainnya.
Meski enak dan gurih, gorengan sebaiknya dikonsumsi secara terbatas, karena bisa berdampak buruk bagi kesehatan, termasuk bagi kulit wajah, jantung, dan pencernaan
Plastik mengandung beberapa zat-zat kimia berbahaya, seperti Bispehenol-A (BPA) dan PVC (Polyvinyl chloride). Zat ini tidak larut, sukar terurai, dan dapat berpindah saat terkena panas.
Paparan terhadap senyawa akrilamida dari makanan yang digoreng seharusnya menjadi perhatian serius. Zat ini memiliki sifat karsinogenik dan berpotensi menyebabkan kanker
Pakar kesehatan dari Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia (PDGKI) DKI Jakarta Ida Gunawan mengingatkan umat muslim untuk tidak berbuka uasa dengan mengonsumsi gorengan.
Gorengan populer sebagai camilan di banyak negara, terutama di Indonesia, karena rasanya yang gurih dan teksturnya yang renyah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved