Sabtu 01 April 2023, 04:47 WIB

JK: Ceramah di Indonesia Jauh Lebih Bebas dari Negara lain

Mediaindonesia.com | Humaniora
JK: Ceramah di Indonesia Jauh Lebih Bebas dari Negara lain

MI/Lina Herlina
Wakil presiden ke-10 dan ke-12 RI Muhammad Jusuf Kalla

 

Wakil presiden ke-10 dan ke-12 RI Muhammad Jusuf Kalla (JK) mengungkapkan aturan ceramah di di masjid di Indonesia jauh lebih longgar dibandingkan dengan di negara-negara lain.

Di Indonesia, sebutnya, penceramah bisa dan boleh menyampaikan pesan-pesan yang mengkritik pemerintah. Sementara, di Malaysia dan Arab Saudi, hal tersebut tidak boleh dilakukan karena dianggap sebagai tindak pidana.

"Di sini ada yang naik mimbar langsung kritik pemerintah habis-habisan. Kalau di Malaysia, langsung ditangkap polisi. Apalagi di Arab Saudi, itu hukumannya 10 tahun penjara," ujar Kalla saat menyampaikan ceramah tarawih di Masjid Kampus Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Jumat (31/3) malam.

Baca juga: JK Kritik kepala Daerah yang Menentang Pemerintah Pusat

Ia menjelaskan ceramah yang menyudutkan negara tidak boleh dilakukan di dua negara tersebut karena semua biaya pembangunan masjid dilakukan oleh pemerintah.

Karena negara yang membangun, isi khotbah dan ceramah wajib sama dengan kebijakan-kebijakan negara.
"Jadi, berbahagialah umat Islam di Indonesia. Kita dapat menyampaikan hal-hal yang menurut kita penting di masjid," tutur Ketua Dewan Masjid Indonesia itu.

Baca juga: Apresiasi Peran Marbot, IOH Ajak Pelanggan Berdonasi

Selain itu, sambung Kalla, umat muslim Tanah Air juga patut berbangga karena tidak ada negara lain di dunia yang memiliki jumlah masjid lebih banyak dari Indonesia.

"DI Indonesia itu ada ebih dari 800.000 masjid dan musala, hampir satu juta. Di setiap jalan kampung pasti ada. Di Malaysia memang penduduknya 30 juta, tetapi masjid cuma 760," tandasnya. (Ant/Z-11)

Baca Juga

Freepik

Polisi Baru Tangkap 5 Pemerkosa ABG di Parigi Moutong, 5 Pelaku Masih Buron

👤Zubaedah Hanum 🕔Jumat 02 Juni 2023, 22:25 WIB
SEORANG gadis remaja, 15, diperkosa 10 orang di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Baru lima dari 10 pelaku yang...
Ist

Unas Gandeng BRIN Perkenalkan Metode Rames ke Peneliti dan Akademisi

👤Media Indonesia 🕔Jumat 02 Juni 2023, 22:06 WIB
Upaya sosialisasi nantinya dilanjutkan kerja sama dengan pengelola kebun raya di Indonesia agar peneliti bisa melakukan ekstraksi dengan...
Thinkstock

Kasus Gadis 15 Tahun Digagahi 10 Pria di Parigi Moutong Dapat Atensi Kapolri

👤Siti Fauziah Alpitasari 🕔Jumat 02 Juni 2023, 21:55 WIB
Kasus persetubuhan ABG berusia 15 tahun oleh 10 pria di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, mendapat sorotan. Diduga salah satu pelaku...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya