Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
BERPUASA tidak hanya tentang menahan lapar namun juga emosi. Kurangnya asupan nutrisi akan memengaruhi pengendalian diri dan emosi seseorang. Hal itu dikatakan CEO Stress Management Indonesia Coach Pris.
Oleh karena itu, Coach Pris, melalui keterangan tertulis, Senin (27/3), menyarankan orang-orang yang berpuasa untuk mencukupi kebutuhan nutrisi saat sahur dan berbuka puasa dengan makanan bergizi.
"Dengan makanan dan minuman yang sehat, kamu bisa tetap tenang selama berpuasa," ujar dia.
Baca juga : Doa Menyambut Ramadan, Baca ini Sesuai Sunnah Rasulullah
Protein dan serat diketahui menjadi nutrisi penting yang dapat membantu seseorang merasa lebih kenyang selama berpuasa. Sementara makanan kaya lemak jenuh lebih cepat dicerna sehingga membuat seseorang mudah merasa lapar.
Coach Pris mengatakan, ada baiknya seseorang menghindari makanan yang tinggi lemak jenuh dan menambah konsumsi makanan yang bergizi saat sahur dan berbuka.
"Kamu bisa coba ganti kolak dan gorengan dengan buah-buahan segar dan sayuran," kata dia.
Baca juga : Memahami Keutamaan Puasa Ramadan, Yuk Telaah Lebih Dalam!
Tidak hanya nutrisi, dia juga menyarankan agar orang yang berpuasa beristirahat cukup agar bisa lebih sehat dan fokus menjalankan aktivitas sehari-hari.
Riset membuktikan istirahat selama sekitar enam hingga tujuh jam bisa membantu seseorang menjaga kesehatan mental agar lebih stabil.
Di sisi lain, sebaiknya jagalah kebersihan tempat tidur karena tempat tidur yang kurang bersih menurunkan kualitas tidur dan karena itu, suasana hati bisa lebih kacau.
Baca juga : Ini Awal Ramadan dan Syawal 1445 Hijriah Versi Muhammadiyah
"Ada baiknya kamu mulai atur jadwal istirahat ideal selama puasa. Jangan sampai kamu begadang dan kesiangan sahur," saran dia.
Hal lain agar emosi terjaga, yakni melakukan journaling. Menurut Coach Pris, selama berpuasa, seseorang perlu mencari cara mencurahkan perasaan dan keluh kesah tanpa menyakiti perasaan orang lain dan pastinya dengan cara yang tidak membatalkan puasa.
Journaling, kata dia, dapat membantu untuk menenangkan perasaan seseorang selama berpuasa.
Baca juga : 15 Manfaat Aktivitas Puasa Bagi Kesehatan
Dengan menuliskan keluh kesah dan perasaanmu, dia dapat meredakan emosi negatif tanpa merugikan pihak lain atau terbawa emosi di kemudian hari.
Selain itu, journaling bisa menjadi salah satu media refleksi diri agar kamu bisa belajar untuk lebih baik lagi dalam menjaga kesehatan mental kamu.
Terakhir, Coach Pris menyarankan orang-orang yang berpuasa untuk menggunakan waktu luang sebaik-baiknya dengan melakukan aktivitas yang disenangi atau mengeksplorasi hal-hal baru yang belum pernah dicoba.
Baca juga : Muhamadiyah Tetapkan 11 Maret Awal Ramadhan, NU: Tunggu Hilal Terlihat
"Mendalami hobi dapat membantumu merasa lebih bahagia. Tidak hanya itu, kamu juga dapat memanfaatkan waktu menunggu berbuka puasa dengan mendalami hobimu, baik itu mewarnai, menulis, memainkan musik, video game, dan kegiatan lainnya," jelas dia.
Menurut dia, otak akan lebih fokus terhadap kegiatan yang sedang dijalani sehingga waktu akan terasa lebih cepat. Dia juga mendapatkan hormon dopamin yang membantunya merasa lebih bahagia dengan hobi.
"Ramadan bukan hanya soal haus dan lapar, kamu harus beramal dan memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk kebaikan. Kalau kamu memanfaatkan waktumu untuk menjaga pola hidup sehat, kamu juga bisa tetap bahagia selama berpuasa dan tambah semangat untuk beramal," pungkas dia. (Ant/Z-1)
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto disebut-sebut menjalani tirakat dengan berpuasa tiga hari tiga malam di dalam Rumah Tahanan (Rutan) KPK.
Puasa Tarwiyah dan Arafah merupakan amalan sunnah yang sangat dianjurkan bagi umat Islam, terutama pada bulan Dzulhijjah.
Puasa mendorong tubuh untuk membersihkan sel-sel yang rusak, yang dapat memperlambat proses penuaan dan meningkatkan kualitas hidup.
Puasa enam hari Syawal harus berurutan atau boleh terpisah, hukum membatalkan puasa Syawal, dan saat silaturahmi sebaiknya melanjutkan puasa Syawal atau boleh dibatalkan.
Pembahasan tentang puasa Syawal terkait dalil hukum dan beda pendapat mazhab, nilainya seperti puasa setahun, orang yang tidak berpuasa Ramadan, dan niat puasa Syawal. Berikut penjelasannya.
Sebuah studi terbaru di Annals of Internal Medicine menemukan bahwa metode puasa intermiten 4:3 mampu menghasilkan penurunan berat badan yang sedikit lebih signifikan dalam 12 bulan
Collaborative for Academic Social Emotional Learning (CASEL) mulai mendapat perhatian serius di Indonesia.
Regene Genomics menghadirkan Tes DNA EMO-Q yang bisa mendeteksi hubungan dan emosional pasangan untuk mendapatkan hubungan yang lebih sehat.
Perbaikan masalah sensori bisa membantu memperbaiki area otak yang berkaitan dengan pemahaman tekstur dan penerimaan input dari orang lain.
Keputusan bercerai yang diambil dalam keadaan emosional atau secara sepihak bisa menimbulkan berbagai masalah, termasuk stres dan depresi pada mantan pasangan.
Me time atau meluangkan waktu untuk diri sendiri memiliki peran penting bagi kaum perempuan, terutama dalam menjaga keseimbangan emosional, mental, dan fisik atau meningkatkan kualitas hidup
Survei OECD merupakan upaya internasional komprehensif untuk mendokumentasikan keterampilan sosial emosional siswa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved