Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Anggota Komisi V DPR RI Neng Eem Marhamah Zulfah mengapresiasi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang cepat tanggap membangun hunian tetap (Huntap) pasca bencana gempa bumi di Cianjur.
Diketahui, Huntap tersebut menggunakan desain bangunan teknologi tahan gempa Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha) yang berjumlah 200 unit dengan berlokasi di Desa Sinargalih, Cilaku, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Saat ini progres pembangunan tersebut telah selesai 100 persen. Juga, telah dilakukan serah terima kunci dengan Pemkab Cianjur.
Baca juga: Pemkab Cianjur Serahkan 200 Unit Huntap Di Lahan Relokasi Bagi Korban Gempa
“Kita ucapkan terima kasih. Apresiasi kepada Kementerian PUPR yang memang cepat tanggap. Kita terus monitoring ya pengawasan agar bagaimana ini tidak disalahgunakan. Ini tanggung jawab kita," kata Neng Eem.
"Kemudian juga budgeting, kalau misalkan mungkin ada kekurangan untuk recovery (pemulihan), misalnya dari biaya APBN, apa tidak (dapat) dipenuhi maka di tahun-tahun berikutnya kita bisa mulai reguler untuk mendorong anggaran agar bisa teratasi semuanya seperti sedia kala,” ujar Neng Eem di balai warga kepada Parlementaria usai pertemuan Kunjungan Kerja Spesifik (Kunspik) Tim Komisi V DPR RI ke Cianjur, Senin (20/3).
Anggaran Pembangunan Huntap Tahap II Bisa Turun
Dengan demikian, ia berharap adanya koordinasi antara Pemerintahan Kabupaten Cianjur dan Pemerintah Pusat terus berjalan agar anggaran untuk pembangunan hunian tahap II bisa turun. Hal itu agar masyarakat terdampak gempa bisa kembali hidup normal, tidak tinggal di tenda darurat sejak bencana yang terjadi di Bulan November 2022 kemarin.
Baca juga: AWS Indonesia dan Human Initiative Wujudkan Harapan Penyintas Gempa Cianjur
“Apalagi cuaca di Cugenang kan kita tahu amat sangat dingin. Kalau di sini mungkin agak hangat ya, nah itu amat sangat dingin. Sekarang musim penghujan jadi memang butuh pengawasan," jelasnya.
"Kita semuanya mendorong agar pemerintah bisa segera menuntaskan, agar mereka bisa segera hidup terlindungi dari terik matahari, dari angin, dari hujan gitu. Karena itu ada hak hidup masyarakat yang paling utama,” ujar politikus Fraksi PKB itu.
Diketahui, saat ini Kementerian PUPR melalui Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Jawa II Direktorat Jenderal (Ditjen) Perumahan, tengah merampungkan pembangunan Hunian Tetap (Huntap) Tahap II Pasca Bencana Gempa Bumi di Cianjur, Jawa Barat akhir 2022 lalu.
Baca juga: Korban Gempa Cianjur Akan Dapat Keringanan PBB
"Saat ini progres Huntap Tahap II telah mencapai 90 persen atau terbangun sebanyak 139 unit, dan ditargetkan akan selesai 15 April 2023," kata Direktur Rumah Khusus Ditjen Perumahan Yusniewati saat mendampingi Kunspik itu.
Struktur Rumah Tahan Gempa
Menurut Yusniewati, untuk Huntap Tahap II dengan teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA), akan dibangun sebanyak 151 unit pada lahan 1,9 hektare di Desa Cipeujeuh dan Desa Murnisari, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur.
Huntap tersebut juga dilengkapi oleh prasarana, sarana dan utilitas (PSU) yang memadai sehingga memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi masyarakat.
Huntap Tahap II dibangun dengan tipe 36 m2 dan luas kavling 72 m2 yang dilengkapi spesifikasi bangunan di antaranya, struktur rumah tahan gempa RISHA, dinding bata ringan, dan plester aci. Rangka atap bangunan menggunakan baja ringan dan penutup atap galvalum. Sedangkan lantainya menggunakan keramik ukuran 60x60 dengan pintu dan jendela berbahan UPVC, serta plafon gypsum. (RO/S-4)
Selain bantuan logistik, Kemensos juga mengerahkan personel Tagana Kabupaten Sukabumi dan Tagana Kabupaten Pangandaran untuk melakukan asesmen dan evakuasi warga.
Dengan demikian, secara keseluruhan korban meninggal dunia bencana longsor di Pekalongan mencapai 20 orang.
Saan menuturkan, bantuan bagi warga korban bencana di Kabupaten Cianjur merupakan bentuk kepedulian dari para wakil rakyat di DPR RI serta kalangan BUMN.
Jumlah pengungsi korban bencana mencapai 1.068 kepala keluarga atau 3.464 jiwa. Pemerintah daerah memastikan kondisi kesehatan serta pemenuhan kebutuhan pokok sehari-hari para pengungsi.
Anggota DPR RI Irine Yusiana Roba Putri meminta pemerintah merelokasi pemukiman warga yang menjadi korban banjir bandang di Kota Ternate, Maluku Utara.
kini Sumarni bersama keluarganya sudah bisa menempati bangunan rumah yang ideal.
HOTEL Sangga Buana dengan bangga merayakan hari jadinya yang ke-72 dengan mengusung tema The Journey of Rising Stronger and Thriving Together.
Pembangunan rumah ini merupakan hasil kolaborasi dengan banyak pihak.
Pencairannya pun disesuaikan dengan pengajuan dari Pemkab Cianjur melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Anggaran bantuan stimulan tahap keempat saat ini sudah berada di Kementerian Keuangan yang merupakan pengajuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana
Ditemani Ustd. Ray Shareza (Mantan vokalis Nine Ball), tim 3Second berangkat bersama-sama dari Bandung ke Cianjur.
Hisense Ultrasound 4D HD60 merupakan alat medis yang inovatif bagi tenaga medis untuk memberikan pelayanan terbaik di masa kritis ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved