Headline
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
UNTUK kali pertama kalinya, Kedutaan Besar (Kedubes) Rusia di Jakarta, menggelar acara Malam Kesenian dengan menampilkan lagu dan puisi Rusia .
Lagu dan puisi Rusia dibawakan enyair dan penyanyi Indonesia baik dari kalangan kampus Universitas Indonesia, alumni Rusia yang sudah kembali, jurnalis, unsur Nahdlatul Ulama (NU) dan juga beberapa diplomat, seperti Dubes Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva, dan Wakil Dubesnya, Veronica Novoseltseva.
Dalam acara yang digelar di kediaman Dubes Lyudmila, di kawasan Karet Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (16/3) malam, Akademi Televisi Indonesia (ATVI) digandeng sebagai mitra untuk mempublikasikan dan mendokumentasikan acara malam kesenian tersebut dari awal hingga akhir.
Baca juga: Pameran Seni Budaya Indonesia Digelar di Kota Torzhok, Rusia
Hubungan ATVI dengan Rusia cukup baik, dimanapada akhir tahun 2022, ATVI telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan sebuah perguruan tinggi yang memiliki Program Studi Komunikasi dan Broadcast yakni Kazan State Insitute of Culture.
Meski dilaksanakan di ruang tamu utama kediaman Dubes Lyudmila, namun setting malam kesenian ini menyerupai konser di gedung kesenian.
Pasalnya sound sistem dan tata lampunya dipersiapkan oleh para dosen dan mahasiswa ATVI yang membuat acara menjadi semakin meriah dan bermakna.
Dubes dan Wakil Dubes Rusia Beri Apresiasi
Tuan rumah Dubes Rusia Lyudmila, Wakil Dubes Rusia Veronica Novoseltseva dan staf KBRI Rusia di Jakarta sangat mengapresiasi acara ini.
Hadirin seperti Dubes RI untuk Rusia dan Belarus, 2016-2020 (M. Wahid Supriyadi), salah satu pimpinan ATVI (Dr. Melitina Tecoalu), perwakilan Kementerian Luar Negeri yang pernah bertugas di Rusia, dosen dan mahasiswa UI, pimpinan Gerakan Pemuda Ansor dan unsur PBNU serta undangan lainnya.
Baca juga: Kontes Foto Andrei Stenin 2023 Digelar Bersama Media Group Network
Pimpinan ATVI, Dr. Melitina Tecoalu mengatakan bahwa kerja sama ATVI dengan Kedubes Rusia dalam acara malam kesenian ini berjalan baik karena sudah dipersiapkan relatif cukup lama, sehingga sejak pertunjukkan awal hingga akhir, tidak ada masalah.
“Saya sebagai Pimpinan ATVI sangat senang dan bangga dengan dukungan dosen dan mahasiswa ATVI pada acara ini,” katanya.
Melitina mengatakan, persahabatan antar bangsa dalam hal ini Indonesia-Rusia yang sudah lama juga semakin akrab melalui pagelaran kesenian serta kebudayaan sebagai jembatan perekat untuk meningkatkan hubungan baik dan kerjasama dalam berbagai bidang, baik pendidikan, kebudayaan, sosial, ekonomi dan perdagangan serta pariwisata.
“Saya dengar dari Pak Wahid, mantan Dubes RI untuk Rusia, bahwa wisatawan Rusia yang datang ke Indonesia terus meningkat dan mereka membelanjakan uangnya di Indonesia cukup besar ,” tambah Melitina.
Cinta dan Perjuangan
Malam kesenian di kediaman Dubes Rusia untuk Indonesia Lyudmila menampilkan pembacaan puisi dan lagu-lagu Rusia oleh orang Indonesia, umumnya tema puisi dan lagu mengenai perjuangan, kepahlawanan, dan juga cinta dan kesetiaan.
Hadirin dapat menikmati dan memahami pembacaan puisi dan lagu tersebut karena sebelum ditampilkan, pembawa acara yang tak lain Wakil Dubes, Veronica Novoseltseva, mengulas sedikit latar belakang puisi maupun lagu.
Total ada 19 puisi dan lagu yang dibawakan, termasuk salah satu lagu Indonesia karya Ismail Marzuki berjudul “Rayuan Pulau Kelapa” yang dibawakan bersama Dubes Lyudmila dan para diplomat Rusia.
Baca juga: Puisi-puisi Maria Petrovykh
Tetapi lagu “Rayuan Pulau Kelapa” sebelumnya sudah direkam, sehingga Dubes dan penyanyi lainnya tinggal mengikuti dari video yang ditampilkan.
Fauzal Al-Rasyid, seorang jurnalis yang mahir berbahasa Rusia dan pernah mendapatkan penghargaan dari Kemenlu Rusia, membawakan lagu patrioti yang biasa dibawakan selama Perang Dunia II berjudul “Smuglyanka” ,
Ketua PP GP Ansor Nyanyikan Lagu
Lagu patriotik lainnya yang dibawakan dengan sangat bersemangat oleh Abdul Aziz Wahid dari NU berjudul (terjemahannya) “Tentara Rusia Paling Kuat”.
Ketua Bidang Hubungan Internasional Pengurus Pusat GP Ansor ini secara kelakar diberi pangkat jenderal bintang dua oleh Wakil Dubes Veronica.
Tapi ketika yang bersangkutan tampil lagi membawakan lagu sejenis, pangkat dinaikkan lagi oleh Dubes Lyudmila menjadi Jenderal Bintang 3, hadirin pun bertepuk tangan sambil tertawa.
Selain lagu patriotik yang menggambarkan semangat berjuang untuk bangsa, lagu romantik juga ditampilkan.
Malam itu Rafi Galsa membawakan lagu berjudul (sudah di-Indonsiakan) "Tidak Mungkin Ada Perempuan Secantik Kamu”. Irama yang menggoda untuk bergoyang akhirnya membuat Dubes dan hadirin ikut berdansa sampai lagu tersebut selesai dinyanyikan.
Malam Kesenaian yang digelar di kediaman Dubes Rusia ini begitu lancar, dan memukau karena didukung juga oleh pianis yang sangat baik oleh Sastroadi dari GP Ansor, serta gitaris oleh Oi Nurul B dengan selingan yang apik dan manis dari siswa sekolah di Kedubes Rusia yang tampil dengan kostum Rusia yang cerah. (RO/S-4)
Dimulainya penerbangan reguler antara kedua ibu kota untuk pertama kalinya sejak pertengahan 1990-an, menurut pengumuman blog penerbangan Rusia.
Bagi para pemirsa di Rusia, sinema Indonesia masih eksotis, meskipun film-film dari negara ini kerap hadir di festival film internasional dan memenangkan penghargaan.
Pemerintah untuk berhati-hati dalam memutuskan permohonan kewarganegaraan kembali dari Satria Kumbara, eks Marinir TNI AL yang menjadi tentara relawan Rusia.
ISTANA kepresidenan Rusia, Kremlin, pada Selasa (22/7) mengatakan bahwa Moskow berharap putaran perundingan damai antara Rusia-Ukraina berikutnya akan berlangsung pekan ini.
IRAN akan menjadi tuan rumah pertemuan trilateral tingkat tinggi dengan Tiongkok dan Rusia pada hari ini waktu setempat.
Uni Eropa resmi mengesahkan salah satu paket sanksi paling keras terhadap Rusia.
Pemerintah Thailand menarik duta besarnya dari Phnom Penh dan memerintahkan pengusiran duta besar Kamboja dari Bangkok menyusul insiden ledakan ranjau di perbatasan Thailand-Kamboja
Duta Besar RI untuk Kerajaan Kamboja, Dr. Santo Darmosumarto, menyampaikan apresiasi atas langkah tegas dan transparan Pemerintah Kamboja.
SEJUMLAH posisi Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk berbagai negara mitra strategis masih kosong hingga saat ini. Hal ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan pakar hubungan internasional.
PAKAR hubungan internasional Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana mengatakan para duta besar (dubes) terpilih harus bisa memahami situasi di tengah konflik global.
DPR RI menerima usulan 24 nama calon duta besar (dubes) RI untuk negara sahabat dan organisasi internasional. Namun, nama-nama calon tidak disebutkan, termasuk negaranya.
Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi mendorong pelajar asal Indonesia untuk mengambil studi di 'Negeri Matahari Terbit'.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved