Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
DOKTER spesialis penyakit dalam konsultan hematologi-onkologi medik Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) Faizal Drissa Hasibun menyarankan penyintas kanker melakukan kontrol ke dokter setiap tahun demi mendeteksi kekambuhan awal.
"Idealnya, pasien kanker setiap tahun, walaupun sudah lebih dari lima tahun bersih, mesti memeriksakan diri untuk deteksi dini," ujar Faizal, dikutip Rabu (15/3).
Faizal mengatakan, apapun jenis kanker yang pernah diderita, suatu saat pasti akan kambuh sehingga para penyintas harus menyadari adanya kekambuhan dan melakukan pemeriksaan diri ke dokter.
Baca juga: Deteksi Dini Sangat Bantu Atasi Penyakit Stroke dan Kanker
"Memang dua minggu sebelumnya tidak ada apa-apa nih. Tetapi seminggu terakhir ada migrain, nyeri-nyeri misalnya di telinga, belakang hidung rasanya ada suatu yang enggak biasa. Itu cepatlah ke rumah sakit untuk diperiksakan kembali. Jadi, namanya evaluasi ulang," kata dia.
Langkah ini, bahkan berlaku bagi penyintas kanker misalnya nasofaring yang sudah melewati masa 10 tahun sejak dinyatakan memiliki kanker.
Menurut dia, penyintas kanker yang sudah melewati periode lima tahun sejak diagnosa termasuk populasi istimewa atau sintasannya cukup baik.
Baca juga: Obesitas Tingkatkan Risiko Kanker
Lebih lanjut, Faizal menuturkan, kekambuhan awal yang dapat cepat terdeteksi memungkinkan pengobatan bisa dilakukan lebih cepat dan kesembuhan pasien lebih tinggi.
Pada setahun pertama setelah dinyatakan tidak ada kanker, seorang penyintas perlu melakukan kontrol setiap tiga bulan, kemudian menjadi setiap enam bulan pada tahun kedua dan ketiga.
"Setelah tahun ketiga mungkin tiap tahun. Jadi, masa-masa yang sudah makin jarang kontrol itu lupa memeriksakan dirinya lagi. Itu sering jadi kendala," tutur Faizal, yang juga Dosen Kedokteran di Universitas Yarsi dan lulusan Universitas Sumatra Utara itu.
Kanker menjadi penyebab utama kematian di seluruh dunia dan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan penyakit ini menyebabkan hampir 10 juta kematian pada 2020.
Di antara jenis kanker yang paling umum pada 2020, dalam hal kasus kanker baru, kanker payudara menempati urutan pertama dengan total 2,26 juta kasus, diikuti paru-paru (2,21 juta kasus), kolon dan rektum (1,93 juta kasus), prostat (1,41 juta kasus), kulit (non-melanoma) (1,20 juta kasus) serta lambung (1,09 juta kasus). (Ant/Z-1)
KESADARAN menjaga fisik dan kesehatan dinilai menjadi hal penting bagi atlet esports untuk mencegah cedera dan menjaga karier tetap panjang.
Chikungunya jarang berakibat fatal dan virus yang dibawa oleh nyamuk ini tidak menyebar melalui udara.
Sebuah kota industri di selatan Tiongkok melaporkan lebih dari 3.100 kasus chikungunya sepanjang bulan ini, menjadikannya wabah terbesar penyakit yang ditularkan nyamuk di Tiongkok
Penyakit Guillain-Barré Syndrome (GBS) kini sedang mengancam anak-anak Gaza. GBS sendiri adalah penyakit autoimun, artinya sistem kekebalan tubuh menyerang saraf perifer.
RSV merupakan virus yang mudah menular dan menyerang saluran pernapasan dan paling berbahaya menyerang dua ujung spektrum yaitu bayi dan lansia.
Flu Singapura atau Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) tak hanya menyerang anak-anak. Namun, orang dewasa juga bisa terinfeksi dan mengalami komplikasi berat.
Konsumsi gorengan berlebihan memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker lambung. Bahkan, jenis makanan ini bisa menyebabkan diabetes tipe 2 dan obesitas.
“Selama ini dia enggak mau ngerepotin, jadi selalu ngerahasiain kankernya,”
Penelitian terbaru tunjukkan olahraga aerobik 45 menit dapat mengatur hormon adipokina dan bantu melawan kanker serta penyebarannya.
Berbicara mengenai kanker, dikutip dari laman Alodokter kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan sel yang tumbuh tidak normal dan tidak terkendali di dalam tubuh.
BANYAK pasien kanker mengeluhkan rasa lelah luar biasa yang tak kunjung hilang, meski sudah cukup tidur dan beristirahat atau kelelahan akibat kanker
Berdasarkan data Indonesian Pediatric Cancer Registry, tercatat sebanyak 6.623 kasus kanker pada anak selama kurun waktu 2020 hingga 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved