IRA Soelistyo mendirikan Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) pada 2006 lantaran sang buah hati. Ia pernah merawat anak sulungnya yang meninggal dunia karena kanker selama lebih dari 21 tahun sejak usianya empat tahun. Kepedulian Ira tumbuh dari pengalaman mendampingi anaknya sendiri yang didiagnosis mengidap leukemia pada 1984.
Saat itu, Ira--yang kini masuk nominasi Kick Andy Heroes 2023--harus pergi ke Belanda untuk berobat, karena pelayanan rumah sakit di Indonesia belum sebagus sekarang. Di negeri kincir angin itulah ia tinggal di suatu rumah singgah. Baginya, biaya untuk tinggal lama di hotel amatlah tidak terjangkau. Terbayang olehnya, keluarga lain di Indonesia yang datang dari berbagai daerah untuk berobat di Jakarta tentu membutuhkan fasilitas seperti itu.
YKAKI awalnya didirikan untuk menjadi rumah singgah bagi anak dengan penyakit kanker. Akan tetapi, dalam perjalanannya rumah singgah yang diberi nama Rumah Kita tak hanya menjadi tempat persinggahan semata. Rumah Kita kerap sebagai tempat tinggal sementara bagi orang dari luar Jakarta yang ingin berobat di rumah sakit di Ibu Kota Jakarta. Pada akhirnya, rumah singgah YKAKI terus berkembang dan membantu lebih banyak orang dengan berbagai kebutuhan.
Baca juga: Kembangkan Pariwisata Daerahnya, Alif Faozi Gelar Dieng Culture Festival
Aktivitasnya membantu anak kanker sempat terhenti ketika fokus mendampingi dan merawat anak sulungnya yang menderita kanker. Ia sempat mengatakan kepada dirinya untuk tidak lagi berurusan ataupun terlibat dengan penderita kanker. Namun, yang terjadi saat ia berhenti, mendiang sang anak datang ke mimpinya dan memintanya kembali berjuang dan menolong anak-anak penderita kanker.
Ternyata, Ira pernah menjanjikan kepada anaknya sebelum meninggal dunia bahwa dirinya ingin dan akan terus membantu anak dengan kanker. Dari situlah, Ira tergerak mendirikan Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia dibantu oleh rekannya bernama Aniza M. Makna YKAKI dan perjalanan rumah singgah bagi Ira sangat mendalam lantaran perwujudan mimpi antara dirinya dengan sang anak.
Ira juga bekerja sama dengan beberapa perusahaan untuk melayani pasien kanker anak yang secara ekonomi kurang mampu. Jumlah kasus kanker pada anak diperkirakan cukup banyak. Dari semua kasus kanker, diperkirakan 2%-4% terjadi pada anak. Data dari International Agency fo Research on Cancer (IARC) menunjukkan, 1 dari 600 anak terkena kanker sebelum usia 16 tahun. (RO/Z-2)