Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
SETETES darah sangat berharga bagi keselamatan nyawa seseorang yang membutuhkan. Tak sedikt pula yang kekurangan darah dan akhirnya meninggal dunia. Bagi yang masih ragu untuk donor darah, pengalaman Irawan Mulyanto atau yang akrab dipanggil Iwa dapat menjadi inspirasi kita semua.
Iwa seorang penyandang disabilitas telah melakukan donor darah sejak berumur 18 tahun. Pada umur 26 tahun, Iwa mengalami kebutaan karena penyakit glukoma. Namun keterbatasan fisik yang dialaminya tidak menyurutkan langkahnya untuk terus mendonorkan darahnya hingga kini. Di usia 46 tahun Iwa tercatat telah melakukan donor darah sebanyak 100 kali lebih. Tidak heran, ia masuk nominasi Kick Andy Heroes 2023.
Iwa kecil sering ikut ayahnya untuk donor darah. Yang melatarbelakangi ayahnya rutin melakukan donor darah ialah ibunya. Pasalnya, ibunda Iwa mengalami pendarahan ketika melahirkan adiknya. Usia 18 tahun, tepat di hari ulang tahunnya, menjadi momen pertama Iwa menjadi pendonor darah merah biasa atau yang sering disebut whole blood.
Baca juga : Penyandang Disabilitas Gol A Gong Tetap Semangat Tebarkan Literasi
Nilai-nilai dari orangtuanya membuat Iwa menjadi pribadi yang selalu ingin hidupnya bermanfaat untuk sesama. Bahkan di saat ia harus kehilangan penglihatannya, keinginannya untuk terus melakukan donor darah tidak berhenti. Iwa sampai sekarang masih rutin melakukan donor darah.
Di kartu donornya tertulis ia sudah melakukan donor 100 kali, baik donor untuk whole blood ataupun apheresis dengan golongan darah AB dengan rhesus positif. Iwa juga pernah mendapatkan penghargaan dari Pemprov DKI Jakarta dan PMI atas prestasinya yang telah berdonor sebanyak 75 kali, kala itu. (RO/Z-2)
Baca juga : Meski Hidup Kekurangan, Ponijo Komitmen Bantu Anak-Anak Duafa
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan pentingnya data yang memadai untuk memahami kebutuhan kelompok rentan dalam pembangunan
17,85% penyandang disabilitas berusia lebih dari 5 tahun di Indonesia tidak pernah mengenyam pendidikan formal.
MESKI semangat inklusi terus digaungkan, nyatanya hanya sebagian kecil penyandang disabilitas yang berhasil menembus dunia kerja.
PEMBERDAYAAN penyandang disabilitas perlu terus ditingkatkan untuk mendukung proses pembangunan nasional. Saat ini berbagai tantangan masih kerap dihadapi oleh penyandang disabilitas.
Isu kesehatan dan hak reproduksi bagi penyandang disabilitas, terutama perempuan, adalah isu yang fundamental namun kerap terabaikan oleh para pemangku kebijakan.
Penyandang disabilitas mendapat perhatian khusus dengan disediakannya ruang dan fasilitas pendukung, termasuk lowongan pekerjaan inklusif.
Pada hari libur sekolah, kemarin, tren pendonor menunjukkan peningkatan 3% dari rata-rata 300 pendonor pada hari biasa.
M Yusuf, seorang pendonor darah dari jemaah salat subuh Masjid Al-Falah Sigli, Kabupaten Pidie, mengaku tergerak hatinya.
Hadirkan inisiatif yang memberikan dampak nyata bagi Indonesia, melalui kegiatan sosial donor darah dan pelestarian lingkungan dengan pengolahan limbah.
Kapolsek Serpong, Kompol Suhardono menambahkan kegiatan bakti sosial merupakan bentuk kepedulian Polri terhadap masyarakat.
Jumlah pendaftar pada ajang ini sudah mencapai 1.500 orang. Jumlah tersebut tidak hanya berasal dari karyawan bank dan keluarga namun gabungan seluruh peserta.
Memperingati Hari Donor Darah Sedunia pada 14 Juni 2025 lalu, Daya Group mendukung kegiatan donor darah yang diselenggarakan oleh Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bandung.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved