Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan merelokasi kurang lebih 100 keluarga yang tinggal di sekitar kawasan terdampak longsor di Pulau Serasan, Natuna, Kepulauan Riau. Hal itu dikatakan Kepala BNPB Suharyanto saat meninjau proses evakuasi, Kamis (9/3).
“Kami akan memindahkan 100 kepala keluarga ke tempat yang baru,” ujar Suharyanto.
Menurut dia, Pemerintah Kabupaten Natuna telah menyiapkan lahan yang akan menjadi tujuan relokasi. BNPB akan melakukan koordinasi dengan beberapa kementerian dan lembaga seperti Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) terkait pembangunannya.
Baca juga: BNPB Serahkan Bantuan Rp1 Miliar untuk Tangani Longsor Natuna
"Tanahnya sudah ada. Kami sedang proses koordinasi nanti dengan Kementerian PU-Pera,” terang Suharyanto.
Lebih lanjut, Kepala BNPB juga memastikan bahwa proses pembangunan rumah relokasi warga terdampak tanah longsor Natuna akan dikerjakan sepenuhnya oleh Kementerian PU-Pera dengan pembiayaan dari BNPB. Program relokasi itu akan dilakukan setelah memasuki masa rehabilitasi dan rekonstruksi.
Baca juga: Polri Kerahkan 145 Anggota untuk Evakuasi Korban Longsor Natuna
“Biasanya kalau terjadi bencana di tempat lain, untuk relokasi yang membangun rumah ini dilakukan PU-Pera tentu saja bekerja sama dengan BNPB terkait penganggaran,” ucapnya.
Guna mempercepat proses relokasi, ia meminta kepada Pemerintah Kabupaten Natuna untuk melakukan pendataan. Sehingga apabila telah memasuki masa rehabilitasi dan rekonstruksi, proses pembangunan dapat segera dimulai.
Seperti diketahui, Kampung Genteng, Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna pada hari Senin (6/3). Tanah longsor itu telah menyebabkan 35 orang hilang, 15 meninggal dunia dan sebanyak 1.300 jiwa mengungsi. (Z-11)
Tingginya curah hujan mengakibatkan debit air Sungai Ciwalen meluap. Kondisi itu mengakibatkan pondasi Jembatan Cibogo tergerus hingga akhirnya roboh
Rata-rata kerusakan terjadi pada bagian atap rumah karena terbawa angin kencang saat hujan deras melanda.
Kerusakan pada bagian atap terjadi di Pasar Hanggar Cokelat dan Pasar Rakyat Jabar Juara.
Persiapan sudah dilakukan, terutama melengkapi semua peralatan guna mempercepat evakuasi di titik lokasi bencana,
BMKG memperkirakan musim hujan datang merata di Garut pada akhir November.
Harus segera disiapkan langkah-langkah antisipatif demi meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi ancaman potensi berbagai jenis bencana.
Jika akan melewatkan momen liburan di kawasan wisata outdoor atau kawasan wisata air (sungai, air terjun, dan lainnya) pastikan sekeluarga mengetahui jalur evakuasi dan titik kumpul.
Wapres juga meminta dilakukan pemetaan risiko bencana secara tepat dan valid.
BNPB melaporkan belum ada laporan korban jiwa akibat gempa magnitudo 6,5 di Kabupaten Garut, Jawa Barat, yang terjadi tadi malam pukul 23.29 WIB.
Sekarang cuaca masih banyak hujan. Tapi masuk Juli-Agustus Indonesia sudah bergulat dengan musim kemarau
BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat melaporkan kejadian kebakaran hutan dan lahan melanda lima daerah di wilayah ini.
Rumah rusak akibat bencana banjir, tanah longsor dan pergerakan tanah yang melanda ratusan desa dalam wilayah administratif 39 kecamatan di Sukabumi, 3-4 Desember 2024
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved