Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
PERISTIWA Andi Azis merupakan salah satu rongrongan terhadap pemerintah Republik Indonesia Serikat (RIS) dari seorang perwira KNIL yang baru saja diterima sebagai anggota APRIS.
Pada 30 Maret 1950, Andi Azis bersama-sama dengan pasukan KNIL di bawah komandonya menggabungkan diri ke dalam APRIS di hadapan Letnan Kolonel Ahmad Junus Mokoginta, Panglima Tentara dan Teritorium Indonesia Timur.
Baca juga: Peringati Hari Musik Nasional 2023, Ini Sejarahnya
Latar belakang pemberontakan Andi Azis menjadi salah satu peristiwa atau gerakan perlawanan yang muncul pascakemerdekaan Indonesia pada 1945.
Sebagai bentuk kesepakatan Konferensi Meja Bundar (KMB), dibentuklah APRIS yang terdiri dari dua unsur. Ada Tentara Nasional Indonesia (TNI) bentukan Indonesia, dan ada Tentara Hindia Belanda atau Koninklijk Nederlandsch-Indische Leger (KNIL) bentukan Belanda yang diminta meleburkan diri ke APRIS.
Setelah digabung, kedua unsur itu tidak langsung bersatu. Saat itu, ada sentimen bahwa tentara KNIL lebih superior dibanding TNI. Andi Azis merupakan seorang mantan perwira KNIL atau tentara Hindia Belanda yang kemudian bergabung dalam APRIS.
Pelantikan Andi Azis disaksikan oleh Letkol Ahmad Yunus Mokoginta, Panglima Tentara Teritorium Negara Indonesia Timur pada 30 Maret 1950. Di saat yang sama, terjadi gelombang demonstrasi besar di Makassar.
Kelompok antifederal menuntut agar Negara Indonesia Timur segera membubarkan diri dan bergabung dengan Indonesia. Kelompok profederal juga berdemonstrasi untuk mempertahankan Negara Indonesia Timur.
Untuk mengatasi situasi politik yang memanas, pada 5 April 1950 pemerintah RIS mengirimkan sekitar 900 pasukan APRIS yang berasal dari TNI ke Makassar.
Pasukan TNI di bawah pimpinan Mayor HV Worang ini diminta untuk menjaga keamanan. Datangnya para tentara dari Jawa ini rupanya menjadi bentuk ancaman bagi Andi Azis dan kelompoknya yang sama-sama berasal dari KNIL.
Andi Aziz juga beranggapan masalah keamanan di Makassar ini sudah menjadi tanggung jawabnya, bukan orang lain. Guna menghadapi tentara tersebut, Andi Azis dan pasukannya kemudian membentuk Pasukan Bebas.
Saat RIS meresmikan diri sebagai NKRI dan membawa sejumlah Negara Bagian di dalamnya (termasuk Negara Bagian Sumatra Selatan, Kalimantan TImur, dan NIT), sayangnya NIT baru mendapat kabar penyatuan pada 4 April 1950.
Hal ini menyebabkan Andi Azis dan mantan anggota KNIL menentang hal tersebut terutama rencana kedatangan APRIS pada 5 April ke wilayah Makassar. Pasalnya, mereka khawatir akan diperlakukan diskriminatif oleh pimpinan APRIS/TNI.
Pemberontakan Andi Azis saat itu berupa:
Adapun tujuan pemberontakan Andi Azis adalah ia mengincar kedudukan atau posisi puncak pemerintahan negara federasi di sektor militer bersama Soumokil sebagai tokoh politik dan Sukowati selaku presidennya. (OL-1)
Salah satu warga AS yang dibebaskan mengaku sudah dipenjara selama tujuh bulan setelah melakukan perjalanan ke Suriah.
Para pemberontak mengatakan mereka menemukan sejumlah besar obat-obatan dan bersumpah untuk menghancurkannya.
Lembaga publik di Suriah akan dipastikan tetap berfungsi dan pengalihan kekuasaan berlangsung damai.
Pemberontak mengatakan mereka telah memasuki ibu kota tanpa tanda-tanda pengerahan tentara.
Warga negara AS diminta untuk meninggalkan Suriah sekarang sementara opsi penerbangan komersial masih tersedia.
Sejumlah negara mendesak deeskalasi untuk melindungi warga sipil dan infrastruktur guna mencegah gelombang pengungsi dan gangguan akses kemanusiaan.
KONDISI geopolitik global, khususnya perang Iran-Israel, bisa berdampak negatif pada persepsi keamanan kawasan Asia, termasuk Indonesia. Hal itu disorot dala Rakernas ASITA 2025
Seluruh negara di dunia diminta untuk mengambil langkah nyata guna menekan Israel.
PRESIDEN ASPEK Indonesia, Muhammad Rusdi, menyatakan gerakan dan perjuangan buruh Indonesia adalah bagian tak terpisahkan dari gerakan, dan perjuangan buruh dan rakyat dunia.
Eropa sedang bergegas mempersiapkan warganya untuk menghadapi ancaman konflik yang semakin meningkat dan berada di ambang pintu.
PEMERINTAH Tiongkok mengimbau warganya menghindari zona konflik dan tidak terlibat dalam perang di Ukraina dalam bentuk apa pun.
Hampir semua 2,4 juta anak yang tinggal di Tepi Barat termasuk Yerusalem Timur dan Jalur Gaza terkena imbas perang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved