Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PSIKOLOG dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Novi Poespita Candra mengatakan seseorang yang terlalu sering terjebak kemacetan lalu lintas berisiko mengalami gangguan fisik dan mental.
"Dampak kemacetan adalah fisik dan psikologis. Kelelahan fisik terjadi karena tubuh harus duduk lama menyetir," kata Novi, dikutip Selasa (28/2).
Novi mencontohkan seseorang yang terlalu lama menyetir akan mengalami kelelahan fisik, misalnya pada bagian leher dan punggung.
Baca juga: DPRD Dukung Pemprov DKI Atasi Kemacetan di Kalideres
Selain mengalami kelelahan fisik, seseorang yang sering terjebak kemacetan lalu lintas juga bisa merasakan kelelahan psikis sehingga memengaruhi kondisi emosi.
Kemacetan, menurut Novi, bisa memicu seseorang lebih sensitif dan mudah tersinggung karena melihat situasi yang tidak jelas.
Faktor kelelahan membuat seseorang sulit fokus, berpikir dan meregulasi emosi serta perilaku.
"Kondisi ini akan mempengaruhi performa keseluruhan. Jika kondisi fisik terganggu, asupan oksigen kurang karena kurang gerak," kata Novi.
Novi mengingatkan masyarakat pada pepatah di dalam tubuh yang sehat akan terdapat jiwa yang sehat juga. Tubuh yang segar dan bugar akan memiliki cukup asupan oksigen, yang bermanfaat untuk mengelola pikiran, emosi, dan perilaku.
Untuk membuat tubuh yang lebih bugar di tengah tengah rutinitas, penting untuk menjaga kebugaran dengan olahraga, menjaga pola makan yang sehat, istirahat yang cukup, dan melakukan meditasi.
"Karena itu semua membantu seseorang menstimulasi syaraf simpatik yang mampu merelaksasi otot dan tubuh sehingga seseorang mampu mengelola dirinya, pikiran, emosinya saat kelelahan," kata Novi.
Data yang dirilis TomTom Traffic Index menunjukkan kemacetan di Jakarta berada di peringkat 29 dari 389 kota di dunia pada 2022. Sementara pada 2021, Jakarta berada di posisi ke-46.
Waktu rata-rata perjalanan dalam 10 kilometer adalah 22 menit 40 detik, berdasarkan penghitungan situs tersebut.
Waktu tempuh itu meningkat sekitar 2 menit 50 detik dibanding 2021.
Kemacetan dinilai berdampak pada kerugian finansial dari aktivitas bisnis, naiknya konsumsi bahan bakar dan emisi CO2 saat berkendara, hingga risiko kesehatan fisik dan mental. (Ant/OL-1)
GUBERNUR DKI Jakarta Pramono Anung meminta Dinas Bina Marga untuk menertibkan seluruh pembangunan atau proyek galian yang menyebabkan kemacetan di Jakarta.
Deddy menjelaskan bahwa tarif untuk kendaraan yang melintas di jalan yang terpasang ERP seperti di beberapa negara maju, jauh lebih mahal dibandingkan lewat jalan tol.
Polda Metro Jaya mengungkap kemacetan parah yang terjadi di ruas Jalan Gatot Subroto menuju Jalan Jenderal Sudirman pada Rabu (28/5) disebabkan oleh tingginya volume kendaraan.
Integrasi jalan tol eksisting menuju ke Pelabuhan Tanjung Priok dinilai merupakan solusi strategis untuk mengurai kemacetan di kawasan pusat distribusi logistik nasional tersebut.
Kemacetan disebabkan oleh kesalahan perencanaan operasi di salah satu terminal.
Dampak negatif itu mulai dari kemacetan parah, polusi udara, hingga kecelakaan lalu lintas,
Disosiatif: Pelajari gangguan mental disosiatif, penyebab, gejala, dan cara penanganannya. Informasi lengkap & mudah dipahami!
Setiap orang yang mengonsumsi 100 gram per hari gula, meningkatkan hampir 28% kemungkinan dia untuk mengalami depresi.
Soul Conference 2024 mengangkat tema Measuring Spiritual Wellness.
Belajar dari kasus penusukan di Cilandak, Jakarta Selatan yang diduga dilakukan remaja 14 tahun, ada hal-hal terkait kondisi mental anak yang perlu diperhatikan oleh orangtua atau wali.
Menteri Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menilai judi online sebagai bencana sosial yang menggerus dan mengancam kelangsungan hidup masyarakat
Menjadi seorang single father tidaklah mudah karena harus menjalankan dua peran: sebagai ayah dan ibu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved