Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
LARI merupakan salah satu jenis latihan yang paling populer. Hal ini disebabkan, oleh aktivitas lari memiliki manfaat yang banyak, yaitu melatih otot bagian bawah, meningkatkan stamina yang lebih baik, memperlancar peredaran darah, dan bahkan menghilangkan stres.
Baca juga: RUU Kesehatan Dinilai akan Mengintervensi BPJS
Selain itu, lari juga dapat dilakukan dimana saja tanpa perlengkapan yang banyak. Salah satu tujuan dari latihan lari, adalah juga untuk meningkatkan kecepatan pada saat bergerak. Maka, berikut adalah jenis latihan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kecepatan pada saat berlari.
JENIS LATIHAN UNTUK MENINGKATKAN KECEPATAN LARI
1. Sprint
Sprint atau lari cepat dapat membantu meningkatkan kecepatan lari. Pada saat melakukan sprint, anda dapat membuatnya secara bertahap, dengan jarak hingga target waktu yang semakin hari semakin tinggi. Selain itu, penelitian juga mengungkapkan bahwa sprint yang dilakukan sebanyak 6 sesi tiap latihan, dapat membantu meningkatkan performa kecepatan pada saat lari.
2. Latihan Kekuatan
Ternyata, untuk mendapatkan kecepatan pada saat lari, tidak hanya cukup dengan hanya melatih tubuh bagian bawah atau kaki saja. Namun, latihan kekuatan dan keseimbangan juga memiliki faktor yang penting untuk meningkatkan performa kecepatan lari. Latihan kekuatan seperti push-up, sit-up, pull-up dan latihan kekuatan lainnya dipercaya dapat meningkatkan performa kecepatan lari seseorang.
3. Naik-Turun Bukit
Dengan melatih tubuh bergerak dalam kondisi yang dinamis, yaitu turun dan naik, tubuh dapat menjadi semakin terbiasa dengan beban, dan membuat badan semakin lebih cepat. Anda dapat melakukan latihan naik-turun pada tanjakan, bukit, atau bahkan tangga.
4. Latihan Tabata
Latihan tabata dilakukan dengan olahraga dengan pola intensitas tinggi dalam jangka waktu tertentu, yang dilanjut dengan istirahat. Pada latihan tabata, anda misalnya dapat berlari atau latihan dengan waktu 1 menit dengan intensitas tinggi, lalu dilanjut dengan istirahat selama 30 detik. Begitu seterusnya.
5. Sprinting Drills
Sprinting drills, juga dipercaya dapat meningkatkan performa dan kecepatan pada saat lari. Sprinting drills dilakukan dengan melakukan kegiatan lari dengan pola intensitas yang terus berlanjut. Misalnya, pada 1 menit pertama dimulai dengan lari santai, lalu dilanjut dengan lari sedang, hingga lari cepat atau sprint. (OL-6)
FENOMENA lari di Indonesia terus berkembang pesat. Kini, aktivitas lari bukan hanya untuk menjaga kesehatan, tetapi juga gaya hidup, bagian dari komunitas. FuelCell Rebel v5.
Nobel Run 2025 yang melibatkan 1.000 pelari menjadi ajang membantu penyediaan alat bantu dengar dan implan koklea bagi teman Tuli di Indonesia.
TAIWAN Excellence Happy Run 2025 kembali digelar meriah di Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta,
Masyarakat juga dapat berkontribusi melalui kotak donasi sepatu layak pakai yang akan tersedia di area Carstensz Mall sebelum, selama, dan setelah acara berlangsung.
Suntastic Run menekankan pentingnya perlindungan kulit dari dampak negatif sinar UV, yang sering kali diabaikan.
Komunitas lari antusias menyambut dan menyukseskan gelaran PLN Mobile Color Run 2025 di kawasan ikonik Benteng Kuto Besak (BKB), Palembang, Sumatra Selatan.
FESTIVAL Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII Tahun 2025 di Nusa Tenggara Barat sebagai jembatan diplomasi budaya antara Indonesia dan Turki.
Kurang olahraga bukan cuma bikin badan lemas, tapi juga memicu penyakit serius, gangguan psikologis, dan penurunan kualitas hidup. Cukup olahraga ringan 30 menit per hari
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) memastikan kesiapan menjadi tuan rumah Festival Olahraga Masyarakat Nasional (Fornas) VIII Tahun 2025.
Banyak tempat olahraga yang digunakan masyarakat menengah ke bawah sehingga omzet yang didapatkan juga terbilang rendah.
Asisten profesor peneliti di Universitas Politeknik Hong Kong, menyebut jika kita memilih berolahraga di pagi hari, sebelum makan, berpotensi menurunkan berat badan lebih banyak
KEMENTERIAN Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) melakukan kerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) untuk meluncurkan program beasiswa keolahragaan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved