Kamis 09 Februari 2023, 12:00 WIB

Presiden Janjikan Regulasi untuk Menopang Industri Pers

Andhika Prasetyo | Humaniora
Presiden Janjikan Regulasi untuk Menopang Industri Pers

MI/SUMARYANTO BRONTO
Presiden Joko Widodo

 

PRESIDEN Joko Widodo berjanji untuk mendongkrak kembali ekosistem industri pers. Janji tersebut ia lontarkan karena menurutnya, saat ini, industri pers sedang tidak baik-baik saja.

"Pada Peringatan Hari Pers Nasional ini, saya ingin mengatakan bahwa dunia pers sedang tidak baik-baik saja. Saya ulang, dunia pers sedang tidak baik-baik saja," ujar Jokowi dalam Puncak Peringatan Hari Pers Nasional di Medan, Sumatra Utara, Kamis (9/2).

Ia mengatakan, dulu isu utama yang dihadapi para pekerja media adalah kebebasan pers. Sekarang, situasi sudah berubah. Masalah sudah bergeser.

Pers tidak lagi berjuang memperoleh kebebasan, namun berebut pendapatan.

Baca juga: Presiden: Konten Recehan tanpa Kualitas Merusak Industri Pers

Baca juga: Muhammadiyah : Pers Harus Mengantarkan Bangsa Indonesia Bersatu dan Berdaulat

"Saya mendengar banyak mengenai ini bahwa sekitar 60% belanja iklan (institusi pemerintah/swasta) telah diambil media digital terutama platform-platform asing. ini sedih loh kita," ucap Kepala Negara.

Ia pun mendorong jajarannya, terutana Menteri Komunikasi dan Informatika untuk menyusun regulasi yang memberi keberpihakan kepada perusahaan-perusahaan pers.

Saat ini, lanjut Jokowi, Menkominfo sudah mengajukan izin prakarsa mengenai rancangan peraturan presiden (perpres) tentang kerja sama antara perusahaan platform digital dan perusahaan pers.

Melalui beleid itu, paltform-platform asing penyampai informasi seperti Youtube, Facebook dan lain sebagainya dituntut untuk bekerja sama dengan media arus utama. Mereka juga diwajibkan mendukung proses jurnalisme yang berkualitas.

"Dalam satu bulan ini harus selesai mengenai perpres ini, jangan lebih dari satu bulan. Saya akan ikut nanti dalam beberapa pembahasan mengenai ini," tegas Jokowi.

Mantan wali kota Surakarta itu pun meminta semua pihak, mulai dari lembaga pemerintahan baik pusat maupun daerah, perusahaan negara, swasta hingga lembaga swadaya masyarakat dapat mendukung keberadaan media arus utama.

"Untuk bisa terus eksis, media arus utama memang harus melakukan inovasi, harus beradaptasi dan melakukan langkah-langkah strategis. Namun media massa juga tidak boleh dibiarkan berjalan sendiri. Pemerintah dan semua pemangku kepentingan harus memberikan dukungan," tandasnya. (H-3)
 

Baca Juga

AFP

145 Orang Terinfeksi Covid-19 di Jakarta

👤Fachri Audhia Hafiez 🕔Jumat 24 Maret 2023, 23:48 WIB
357 orang di Indonesia terinfeksi covid-19 per hari ini, Jumat, 24 Maret 2023. DKI Jakarta menempati urutan pertama sebagai provinsi dengan...
Dok. Pexels

Keliru, Oralit tidak Cegah Dehidrasi selama Berpuasa

👤mediaindonesia.com 🕔Jumat 24 Maret 2023, 23:18 WIB
Oralit tidak diperuntukkan mencegah dehidrasi selama berpuasa di bulan...
Freepik.com

Gaya Hidup Tidak Sehat Picu Timbulnya Penyakit, Imbangi dengan Asupan Gizi dan Vitamin 

👤Mediaindonesia.com 🕔Jumat 24 Maret 2023, 23:07 WIB
Menurut Kementerian Kesehatan, PTM dipicu oleh gaya hidup tidak sehat seperti merokok, diet yang tidak sehat, kurang aktivitas fisik, dan...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya