Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
KETUA Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) Inggrid Tania menyarankan cara memperkenalkan jamu pada anak untuk kali pertama dengan mencampurnya dengan makanan.
"Misalnya, ketika kita memasak MPASI-nya, kita bisa berikan kunyit. Atau bisa berikan kencur, temu kunci. Tetapi tentu saja takarannya sedikit, seperenambelas sendok teh sampai seperdelapan sendok teh," kata dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu, dikutip Jumat (3/2).
Jamu baru mulai dapat diperkenalkan pada anak usia enam bulan ke atas, ketika sudah mulai mengonsumsi makanan pendamping ASI atau MPASI.
Baca juga: Orangtua Diingatkan Agar tidak Berikan Herbal kepada Bayi
Jenis jamu yang diperkenalkan pun satu per satu. Bila satu herbal tertentu aman maka bisa diteruskan hingga usia anak semakin besar.
Dia mengatakan, beberapa waktu lalu, saat kasus gagal ginjal anak muncul, pernah menyarankan ramuan susu kunyit untuk anak usia enam bulan hingga satu tahun.
Pada ramuan ini, kunyit bubuk kering dimasukkan pada ASI atau susu formula. Menurut Tania, kunyit bubuk relatif aman dikonsumsi oleh anak usia enam bulan hingga satu tahun bahkan seterusnya.
Kemudian, ketika anak berusia satu tahun, dia bisa lebih banyak lagi diperkenalkan berbagai herbal atau jamu semisal kelor, pegagan, sambiloto, kecipir, dan madu.
Selain itu, kencur juga dapat mulai diperkenalkan, pertama-tama sebagai bumbu masakan.
"Jadi, kalau masih berumur enam bulan hanya sekedar sebagai bumbu MPASI-nya. Tetapi kalau sudah berumur satu tahun ke atas maka bisa bervariasi herbal yang bisa diberikan," ungkap Tania.
Dia mengingatkan, anak berusia di bawah enam bulan seharusnya hanya eksklusif menerima ASI atau jika tidak bisa diberikan ASI eksklusif maka hanya bisa diberikan susu formula, karena sistem pencernaan dan imunitas tubuhnya belum sempurna. (Ant/OL-1)
Langkah yang dapat dilakukan orangtua dalam mendorong anak supaya terbiasa mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi antara lain melalui pembelajaran dari kebiasaan sehari-hari.
Orangtua dianjurkan untuk menyajikan camilan sehat seperti buah potong segar, jagung rebus, ubi kukus, bola-bola tempe, puding susu tanpa gula tambahan, atau dadar sayur mini.
Orangtua perlu memberikan contoh kepada anak dan menjelaskan pentingnya mengonsumsi makanan yang bergizi.
Instansi pendidikan berperan dalam menyediakan ruang aman bagi anak untuk dapat mengembangkan diri dan meningkatkan pengetahuan.
Meski berguna untuk hal positif seperti belajar jarak jauh, ponsel ini juga kerap menjadi pintu masuk untuk berbagai masalah terkait dengan era digital ini.
Pemakaian masker, khususnya di tengah kerumunan mungkin dapat dijadikan kebiasaan yang diajarkan kepada anak-anak.
Tidak hanya menyenangkan, bermain juga diakui sebagai sarana penting untuk menumbuhkan berbagai keterampilan hidup yang esensial.
Kebiasaan makan bergizi seimbang beragam dan aman pada anak bukan semata tentang apa yang disajikan, namun juga penanaman nilai gizi secara konsisten dalam keluarga.
Pertanian tetap menjadi sektor terbesar untuk pekerja anak, menyumbang 61% dari semua kasus, diikuti oleh jasa (27%), seperti pekerjaan rumah tangga.
Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia Gita Kamath mengatakan bidan merupakan inti dari sistem perawatan kesehatan primer, terutama bagi perempuan dan anak perempuan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved