Kamis 02 Februari 2023, 17:11 WIB

Risiko Produk Tembakau Alternatif Disebut Lebih Rendah Dari Rokok

Media Indonesia | Humaniora
Risiko Produk Tembakau Alternatif Disebut Lebih Rendah Dari Rokok

MI/Vicky Gustiawan
Ilustrasi rokok elektrik

 

PRODUK tembakau alternatif seperti rokok elektrik atau vape dan produk tembakau yang dipanaskan, disebut memiliki risiko lebih rendah daripada rokok konvensional.

"Rokok elektrik memiliki risiko yang lebih rendah daripada rokok sehingga dapat memberikan perubahan terhadap kualitas kesehatan penggunanya," kata Ketua Asosiasi Konsumen Vape Indonesia (AKVINDO), Paido Siahaan dalam keterangannya.

Oleh karena itu, menurutnya, jika dimanfaatkan secara optimal, maka produk hasil pengembangan inovasi dan teknologi itu dapat menjadi alternatif bagi perokok dewasa untuk beralih dari kebiasaan merokok. Paido mengatakan penggunaan rokok elektrik tidak melalui proses pembakaran, melainkan pemanasan, sehingga hanya menghasilkan uap air (aerosol), bukan asap seperti pada rokok.

Baca Juga: Waspada! Kandungan dalam Rokok Elektrik Bisa Timbulkan Efek Samping

Bukti bahwa rokok elektrik memiliki profil risiko yang lebih rendah, menurut Paido, diperkuat dengan hasil penelitian yang dilakukan tim In Silico Science yang dipimpin oleh CoEHAR Center of Excellence. Lembaga yang berbasis di Catania Italia itu melakukan penelitian dengan melibatkan 25 studi klinis yang terdiri dari 1.810 partisipan perokok yang berusia sekitar 18 hingga 65 tahun. Riset tersebut dilakukan mulai 31 Januari 2021 hingga 29 April 2021 yang melibatkan partisipan dari Amerika Serikat, Inggris, Italia, Jerman, Belgia, Yunani, Indonesia, Polandia, dan Afrika Selatan.

Hasilnya mengungkapkan hampir dua pertiga dari partisipan yang dianalisis menunjukkan bahwa rokok elektrik tidak membawa bahaya tambahan kesehatan perokok, khususnya dalam kaitannya dengan detak jantung, tekanan darah, dan tes kardiovaskular.

Faktanya, para peneliti menunjukkan bahwa penggunaan rokok elektrik dapat memberikan manfaat yang potensial bagi perokok. Sebagai contoh, partisipan perokok yang memiliki hipertensi mengalami penurunan tekanan darah sistolik yang signifikan secara klinis setelah satu tahun menggunakan rokok elektrik.

Di kesempatan berbeda, Ketua Aliansi Vaper Indonesia (AVI), Johan Sumantri, juga menyoroti fakta kajian ilmiah yang menunjukkan rokok elektrik memiliki risiko yang lebih rendah daripada rokok.

"Meskipun rokok elektrik tidak sepenuhnya bebas risiko, namun risiko yang dimiliki oleh produk ini jauh lebih rendah daripada rokok. Oleh karena itu, semua orang berhak tahu mengenai fakta yang sebenarnya mengenai rokok elektrik agar tidak ada lagi mispersepsi," kata dia.
(OL-17

Baca Juga

Dok. Pribadi

Makeover Rumah saat Ramadan, Perhatikan Padu Padan Warna Untuk Cat Rumah

👤Ghani Nurcahyadi 🕔Jumat 31 Maret 2023, 23:35 WIB
Senior Marketing Manager Nippon Paint Indonesia Linda Kam mengatakan, padu padan yang tepat dapat menghasilkan kesan elegan pada...
CDC

Covid-19 Masih Ada, Kasus Baru Bertambah 465 Hari Ini

👤Theofilus Ifan Sucipto 🕔Jumat 31 Maret 2023, 23:35 WIB
KASUS baru covid-19 di Indonesia bertambah 465 orang pada Jumat, 31 Maret 2023 dengan kematian 8 orang. Kasus covid-19 di Indonesia...
MI/Amir MR.

Rincian Delapan Golongan yang Berhak Memperoleh Zakat

👤Meilan Teniwut 🕔Jumat 31 Maret 2023, 22:26 WIB
Ada delapan golongan orang yang berhak mendapat zakat, baik zakat mal maupun zakat fitrah. Di bulan Ramadan, orang yang berpuasa wajib...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya