Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
KEPALA Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof. Drs. K.H. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D didampingi Wakil Kepala BPIP Dr. Drs. Karjono, S.H., M.Hum meresmikan Masjid Luthfi Al-Mukhlisin di Desa Bolon, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah, Senin, (23/1).
Dalam Sambutannya, Kepala BPIP berharap Masjid yang merupakan sarana ibadah umat muslim ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat.
Ia juga mengapresiasi kepada masyarakat, inisiator dan para donatur karena sudah memiliki niat baik membangun sarana ibadah untuk umat muslim.
Ia menekankan adanya Masjid ini dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
"Dengan adanya masjid ini kita sebagai muslim harus memperbaiki agama dan memperbaiki shalat kita", tegasnya.
Ia juga berharap umat muslim harus mencintai Tanah Air dan menjadi muslim Nasionalis. "Muslim itu harus menjadi orang yang mencintai Tanah Air, muslim harus nasionalis," ujarnya.
Baca juga: BPIP Ajak DPRD Bandung Amalkan Pancasila dalam Tindakan
Tidak hanya itu, ia menjelaskan di dalam Islam banyak jenis pahala yang didapatkan jika berbuat baik untuk kepentingan orang lain.
"Dalam islam pahala itu tidak habis-habis, bisa berlipat-lipat, bisa tujuh kali lipat, bisa seluas langit dan bumi" paparnya.
Ia bahkan mengatakan pahala untuk yang membangun sarana ibadah tidak akan putus, selama masjid tersebut ada dan digunakan oleh masyarakat.
"Hadis Rasul mengatakan barang siapa yang melakukan kebaikan, dia akan diberikan pahala sesuai seperti orang melaksanakan petunjuknya."
"Pahala itu tidak akan terputus selama Masjid ini dijadikan shalat oleh warga", terangnya.
Ia bahkan memberikan nama Masjid tersebut yaitu Luthfi Al-Mukhlisin yang artinya "Kelembutan yang Murni atau Ikhlas".
Wakil Kepala BPIP Dr. Drs. Karjono, S.H., M.Hum mengapresiasi kepada arsitek yang membuat masjid tersebut. Bahkan ia memberikan cinderamata sebagai bentuk terimakasih.
"Selain arsitek yang sangat luar biasa, kami juga apresiasi kepada panitia pembangunan Masjid ini, kepada masyarakat yang sudah berpartisipasi", ucapnya.
Di samping itu, ia juga bangga dengan proses perizinan yang sudah diselesaikan dengan baik sebelum masjid ini mulai dibangun.
"Status hukum masjid ini alhamdulillah sudah selesai, bahkan sebelum dibangun sudah selesai", ujarnya.
Ia berharap pembangunan sarana Ibadah dimanapun harus diselesaikan terlebih dahulu segala urusan perizinannya, sehingga tidak dipersoalkan.
"Kami ucapkan terimakasih kepada masyarakat dan pemerintah Desa sampai dengan Pemerintah Daerah", paparnya.
Diharapkan berdirinya Masjid Luthfi Al-Mukhlisin ini dapat bermanfaat kepada masyarakat dan dapat membantu Warga supaya lebih dekat untuk beribadah.
"Masjid ini diharapkan dapat menjadi sarana pendukung dalam peningkatan kualitas dan ilmu keagamaan", harapnya.
Dirinya juga menjelaskan Masjid tersebut dapat digunakan oleh lapisan masyarakat tanpa membeda-bedakan Suku, Agama, Ras atau Antar Golongan lainnya.
"Masjid ini juga dapat digunakan semua golongan menjadi penerang Islam Rahmatan Lil Alamin, Islam yang ditengah kehidupan masyarakat dapat mewujudkan Kedamaian", tutupnya.
Camat Colomadu Suyono Budi Santoso yang mewakili masyarakat setempat mengucapkan terima kasih kepada BPIP, donatur dan semua pihak yang sudah membangun Masjid.
Ia mengakui warga setempat sangat terbantu dengan dibangunnya masjid tersebut. Ia berharap warga dapat memanfaatkan dan merawat rumah ibadah tersebut.
Ia juga menegaskan Masjid ini bukan untuk golongan tertentu tetapi terbuka untuk umum. "Masjid ini bukan untuk ormas tetapi terbuka untuk umum", tegasnya.
Ia juga berharap program-program Masjid ini dapat berdampak baik bagi warga setempat terutama masyarakat kurang mampu
"Program-program masjid ini bisa mentuh warga setenpat khususnya yang kurang mampu," harapnya.
Peresmian Masjid ini juga mendapatkan selamat dan apresiasi dari Ketua Dewan Pengarah BPIP Prof. Dr. (H.C) Hj. Megawati Soekarnoputri karena bertepatan dengan Ulang Tahunnya yang ke-76.
Dalam kesempatan tersebut Hadir Sekretaris Utama BPIP Dr. Adhianti, S.IP., M.Si, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Tengah H. Mustain Ahmad, S.H., M.H., Pejabat Tinggi Madya dan Pratama di lingkungan BPIP, Pemerintah Daerah Setempat dan tamu undangan lainnya. (ER/OL-09)
BADAN Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) memberikan dukungan penuh terhadap peluncuran Gerakan Nasional Waktu Bermain Anak dan Penguatan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)
Di tengah dinamika kebangsaan yang kerap diwarnai ketegangan antara identitas agama dan tenun pluralitas, sebuah pertanyaan fundamental layak kita ajukan kembali.
KEPALA BPIP Yudian Wahyudi menyebut kehadiran nilai-nilai Pancasila di Kabupaten Natuna bukan hanya sekedar slogan, melainkan sebagai kekuatan hidup yang terwujud di NKRI
KEPALA Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi menegaskan pentingnya peran pengajar dalam menyebarluaskan nilai-nilai Pancasila secara holistik.
Kepala BPIP Yudian Wahyudi mengungkapkan Magelang Kebangsaan Fun Run 2025 bukan sekadarperlombaan lari, tetapi Jadi Simbol Persatuan dan Semangat Pancasila
SEBANYAK tujuh pemuda-pemudi purna paskibraka terpilih dilantik dan dikukuhkan sebagai Pelaksana Duta Pancasila Paskibraka Indonesia (DPPI) Kota Yogyakarta untuk masa jabatan 2025–2029
Cari tahu cita-cita & tujuan bangsa Indonesia! Temukan secara rinci di mana rumusan ideal tersebut termuat. Klik sekarang untuk wawasan lengkapnya! klik disini
Tindak pidana terhadap ideologi negara dalam KUHP Pasal 188–190 perlu diatur lebih lanjut, khususnya terkait tindak pidana terorisme.
Meski banyak negara komunis runtuh setelah Perang Dingin, lima negara masih mempertahankan ideologi ini dalam sistem pemerintahan mereka.
Diklat bagi Pengajar PIP ini merupakan jawaban terhadap tuntutan masyarakat untuk menyelenggarakan Diklat Pembinaan Ideologi Pancasila, seperti yang pernah dilakukan pada era terdahulu.
Kemerdekaan Indonesia yang diraih pada tahun 1945 merupakan kontribusi para kiai dan para santri, baik K.H. Hasyim Asy'ari, K.H. Wahid Hasyim.
Bangsa Indonesia harus memahami sejarah perjuangan dan perjalanan bangsanya agar dapat memaknai dan menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara yang hakiki.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved